"Single Rope Technique" atau sering disebut SRT merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk melintasi satu tali, entah itu vertikal ataupun horizontal. Sebenarnya SRT juga dipakai pada Panjat Tebing (rock climbing), tetapi dikarenakan kurangnya pemahaman arti dari SRT itu sendiri maka banyak yang salah mengartikan kalau SRT hanya dipakai di Caving.
Rappelling ataupun Descending pada panjat tebing baik menggunakan figure of 8 atau alat descending lainnya juga termasuk dalam SRT. Ascending menggunakan jumar "jumaring" juga merupakan salah satu teknik SRT.
Apabila teman teman pernah mencoba "flying fox", apakah itu juga termasuk SRT?. Ascending menggunakan tali prusik juga merupakan SRT bukan?.
Secara garis besar sistem SRT yang biasa digunakan adalah:
a. Texas System
b. Rope Walker System
c. Michele System
d. Floating Cam System
e. Jumar System
f. Frog Rig System
Tetapi caver di Indonesia sendiri kebanyakan menggunakan "Frog Rig System" dalam penelusuran gua vertikal. Hal ini dikarenakan Frog Rig System memiliki kenyaman ,keamanan dan yang paling penting yaitu kemudahan dalam penggunaannya.
Pada umumnya terdapat 2 jenis teknik dalam penelusuran gua, yaitu
TPGH (Teknik penelusuran Gua Horizontal)
Bisa di lihat dari namanya bahwa teknik ini digunakan untuk menelusuri gua gua horizontal yang tidak memerlukan peralatan khusus, seperti gua Cerme, gua Kucing, teknik teknik tersebut antara lain Duck Walking, Crawling, Belly crawling, Crouching, dan Squeezin. Untuk penjelasan tiap teknik tadi kapan kapan akan saya bahas lebih detail.
TPGV (Teknik Penelusuran Gua Vertikal)
TPGV merupakan kebalikan dari pada TPGH, sesuai dengan namanya bahwa TPGV ini digunakan untuk penelusuran gua vertikal, Pasti nggak kebayang gimana caranya ya?.
Lintasan pada TPGV ada bermacam macam seperti lintasan polos, deviasi, intermediet, pendulum, tyrolean, slope tyroleean, dan masih banyak lagi. Dalam melewati lintasan tadi digunakanlah Set SRT yang terdiri dari beberapa alat dan dirangkai menjadi satu
Set SRT yang sedang di pakai orang gantheng
Itu tadi sedikit sharing mengenai Single Rope Technique (SRT) dalam caving, jadi ascending prusiking, descending prusiking, rappelling maupun jummaring juga termasuk dalam Single Rope Technique. Semoga cerita cerita nggak mutu saya tadi dapat bermanfaat. Kapan kapan akan saya bahas mengenai teknik penelusuran gua vertikal ataupun gua horizontal.
Jangan lupa koment koment ya..
Ahihihihihihi
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusYeee.
Hapusrambut ntu tumbuhnya dikepala.
kalau ada rmabut pasti ada kepala lah
dasar amy gendut :p
ahihihihihihi
wah keren bgt..........
BalasHapusjadi pengen coba, oya sob tau gk cara nya gimana biyar bisa ikut gabung?
ayo donk..
Hapuskalo pengen gabung ya musti tanya2.
kalo mas nya tinggal di jogja, bisa gabung ma ASC.
Ato kalo nggak ya ma HIKESPI (FINSPAC), tiap taun ada recrutment kok. Kebanyakan latar belekang mapala, tapi ada juga yg nggak.
ato cari info di Mapala kampus sampeyan..
Asiknya yang 29...
BalasHapusAhihihihi...
Yang 29 apanya sih Un?
HapusAbis dari Semeru... lupa...
HapusUkuran celanamu...
eh iya.
Hapuswkwkwkwkwkwkwk.
sekarang 28 mungkin :p
yep ... lho komen apa ya ??? bingung euy, ya udah, numpang eksis sob, hahaa :D
BalasHapusHahahahah, nggak papa, koment sak karepmu wae.
HapusHihihi... adus adus... :P
BalasHapusHehehehehe, masalah buat loh? :p
HapusNggak...
HapusNggak komen-komen lagi deh...
ahihihihihihihi.
Hapus:p
Kereeen...
BalasHapus