Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat. Sangat tinggi mdpl.
Bro, ikut ke Papandayan nggak? Celetuk rekan kerja di meja sebelah. Dan langsung saya tolak deh secara halus, sehalus sutra.
April 2015 udah setahun aja, oh iya blog nya udah jamuran gini kok pengunjungnya masih banyak aja ya?. Pasti pada iseng BW dan kangen tulisan saya yang ngalor ngidul tanpa pakem ya?. Untuk mengobati kekecewaan rekan rekan senasib, okelah saya update isi blognya spesial buat kalian semua. Biar pageviewnya pindah ke postingan terbaru. Muaaachhh..
Hampir setahun sudah berlalu, dari rambut gondrong sampai udah potong dua kali, sekarang sudah mulai gondrong lagi. Tepatnya bulan April tahun 2015, Saya ikutan gerombolan anak Saipem menaklukan gunung tertinggi di negara Garut. Sangking tingginya, gunung ini dilengkapi dengan kamera Go Pro di segala penjuru. Para pendakinya memerlukan alat canggih berwujud tongkat sakti untuk membantu perjalanan mereka menuju Puncak.
Unyil kucing unyil kucing, rambutku keren ya kalau dari belakang |
Kondisi alam di Papandayan sekarang sangat berbeda dengan kondisi terakhir saya kesini, kalau yang setia Blog Walking disini pasti tahu kan gimana ceritanya. Kalau belum pernah baca, silahkan baca dulu kondisi alam Papandayan yang asri beberapa tahun yang lalu. Walaupun terjadi banyak perubahan, tetapi masih banyak saya temukan kelakuan Vandalisme di Gunung ini. Saya pribadi kurang paham tujuan mereka menuliskan nama di batu, kayu, dan tanah. Menyusun batu biar berbentuk bintang, dan tulisan JUMIATI LOVE PAIJO. Mungkin mereka belum mengenal telepon, email, ataupun Wasap. Atau sebenarnya mereka cuman pengen eskis dan dapat pengakuan???
Kelakuan Anak jaman sekarang, mirip-mirip manusia Purba yang tinggalnya di Goa Mlangreng |
Sebelum sampai pos terakhir buat ngecamp, kira-kira 10 menit 18 detik terjadilah hujan yang sangat lebat. Beberapa pendaki cewek mengeluarkan payung pink dan kuningnya, tak lupa Go Pro harus siap siaga. Sangatlah penting untuk merekam setiap mili detik moment moment di Papandayan, hal ini bertujuan agar kondisi para pendaki terpantau secara jelas. Tangan kiri pegang payung pink, tangan kanan pegang tongkat sakti. Tak lupa muter-muter maju mundur cantik.
Engineer lagi pada meeting, ada Piping, Structure, Naval, LOSPE, Material, muka muka calon petinggi ini. |
Biasanya kalau abis makan malam dan sebelum tidur, kita ngobrol saling mengenal satu sama lain biar tambah akrab. Kalau malam ini ada yang baru dan agak berbeda, ada yang cerita horror, tebak tebakan, ada yang maen kartu, makan salak, ada juga yang sambil minum hangat-hangat semriwing. Abis ntu baru bubug, biar besok bisa ikutan photo session.
Foto model jalan paling depan, di susul penata rias, photographer dan yang terakhir tukang angkat-angkat |
Tongkat Ajaib selalu siap siaga di setiap detiknya, Bunganya bagus btw. |
Dulu, cuman ada 2 tenda berdiri dipojokan |
Sebenarnya aturannya sangat mudah,
Jangan mengambil sesuatu kecuali gambar, membunuh sesuatu kecuali waktu, dan meninggalkan sesuatu kecuali jejak.
Bukan sekedar tulisan yang di share di Medsos, bukan sekedar kertas yang bertulisankan pesan sepele “dapat salam dari bla bla bla mdpl” untuk orang terkasih. Tak akan memberatkanmu sampah kertas, bungkus mie, permen, botol minuman, ataupun tali raffia,tinggal masukin tas, atau di tenteng turun juga bisa. Kalau pendaki Papandayan memiliki mental seperti pendaki sekarang-sekarang ini, bisa dipastikan dua tahun lagi adalah 730 hari dari sekarang.
Dulu juga, bau belerang sangat menyengat, sekarang cuman bau kentut yang tercium |
Sorry ceritanya basi, Lebih baik telat dari pada telat banget.
Weeeeee.... :v
BalasHapusCie pertamax :D
HapusUhuy sekali yaa tempatnya bunga2 nya cakep, tongsis ngak ketinggalan..
BalasHapusmbak2 e cantik2 dan tangguh naik gunung, lha diriku apah sanggup naik papandayan :D
uum, cantik2, tangguh, pinter2, keren lah.
HapusPapandayan 10 menit sampek kok
hehe emang sekarang beda kak perilaku yang naik gunungnya, ada sih yang memang masih sadar akan alam.. catatan buat diri sendiri juga nih
BalasHapusoyes Kaka.
Hapusperilakunya buat kengakuan di medsos kaka.
Entah itu naik gunung, kegiatan outdoor ataupun sejenisnya,
Tempatnya bagus sekali ya. Pengen ke sana. Aku gak ninggalin sampah sembarangan kok. pasti kutenteng pulang. boleh kan? ;)
BalasHapusGak boleh Budhe,
HapusMusti foto2 dulu baru pulang.
Membaca sambil berharao suatu saat bisa ke sini Aamiin
BalasHapusaamiinn Blog
Hapustulisan di batu itu mungkin pada saatnya nanti akan jadi bukti peninggalan jaman kuno. hahahaha
BalasHapusmeskipun saat ini di katagorikan merusak.
mungkin lukisan gua pada zaman purbapun dulunya begitu ya.
buat eksis
untung dulu manusia purba ga nulis paijo i love u
Benar Sekali,
HapusTetapi bisa dilihat kalau manusia gua gitu nulisnya di gua, nggak di mana2.
Kalau yang manusia gua jaman sekarang mah nulisnnya dimana2 ya di gunung, tembok, kali, batu, kayu,
Lagian nggak ada asyiknya dan manfaatnya tulisan paijo a love you kalau di temukan beberapa juta tahun lagi.
Itu naluri makhluk hidup untuk menandai setiap tempat yang ia kunjungi, semacam claim wilayah teritorial. Masih ingat blog saya gk ...
BalasHapusMasih ingat mas berow. tapi dah jarang ngeblog nih.
Hapuskalau gitu sama aja donk sama peliharaan tetangga ane kalau nandain wilayah pakai di kencingin.
Kirain ritual apaan, semacam bakar sesaji. ternyata hompipah. Jangan membuang atau meninggalkan sampah walau cuma bungkus permen. Biar gunung tampak asri selamanya,.... Aturannya mudah bukan ???
BalasHapusJoss Pakdhe,
HapusKalau bisa ngambilin sampah yang diatas sekalian.
Eh tapi minim sampah kita dibawa turun lah.
Mudah banget kan.
Ayo nang Merapi waelah, luwih cedhak soko omahku. Papandayan kejauhan
BalasHapusMbok hayuk,
Hapuskapann??
Kapan kapan aaa???
Aku udah sampai Papandayan, dong. Dalam mimpi. . .
BalasHapusEh, mas mas mas. . .
Ada cowok nulis pakai tinta pink. Pasti cakep beud, yak.
Daaaan, makasiih sepatu gunungnya! Pas di kaki dan juga hati. Aku syukaaaa! Aaaaaak!
Waduh,
Hapusternyata dia suka kopas,
BTw, ini siapa ya???
mantap tulisannya haha
BalasHapuswah, nypam kwe mas?
HapusBang ini kumpulan pencinta alam atau hanya mendaki gunung biasa.?
BalasHapusmaksudnya gimana mbah??
HapusMupenggggg
BalasHapusPengen ke sanaaaa
hayuk
HapusPemandangannya bikin pengen kesana, apalagi yang bunga edelweis itu. adem lihatnya
BalasHapuslebih adem lagi minum es cendol gak pake baju.
Hapus