Kamis, 06 November 2014

Cahaya memancar dari kejauhan, tersapu dingin tipis embun pagi. Warnanya kuning memudar mendekati warna putih telur yang sekarang telah menjadi sumber energi hari ini. Terlihat ibu-ibu asyik mengayuh sepeda onthel buthutnya, dijejali karung-karung berisi rumput yang berdesak-desakan seakan ia berkata "aku rapopo". Dari kaca spion bulat si "merzy" (belum nemu nama yang oke), terlihat dari kejauhan abu-abu putih membuntutiku. Wajahnya berseri terlihat haus dengan ilmu pengetahuan, kemeja putihnya lusuh masuk rapi kedalam rok. Sepatu wariornya mengingatkanku akan indahnya masa sekolah, seperti sebuah candu yang menyelimuti sebuah buku. Rasanya pahit, tapi manis di sela-selanya.

Terlihat jam tangan menunjukan jam 6 kurang. Tak terasa sudah 5 jam saya mengarungi jalanan yang terkenal dengan Bus Sumber "Bencono" nya. Salah satu moda transportasi area jawa timuran yang terkenal gegara sering melahap korban. Tepatnya tanggal 26 Oktober kemarin baru bertambah satu lagi korban dari Sumber Group ini , seorang anggota klub Merzy dari Semarang yang akan mengikuti Jambore Nasional di Ngawi pun dilahap abis (semoga Bapak Yusuf tenang di alam sana).

Hari ini tujuan saya mau maen ke Rumah teman di daerah Blitar. Beralasan melihat air terjun dan pantai akhirnya sampai juga di depan rumahnya. Mungkin sekitar 10 meter dari rumahnya saya berhenti dan bertanya kepada warga sekitar dan menyebutkan kata kuncinya.
"Pak, ajeng tanglet. Griyanipun mbak "Galuh" menika pundi nggih?"
"Galuh?" Muka bapaknya sok mikir padahal asline nggak tau.

Bapaknya terlihat sok care sampai-sampai istri yang lagi sibuk menggendong bayi seumuran Esa pun dipanggil dan ditanya, tapi endingnya sama "kagak ngarti".

Selang berapa menit saya telpon yang namanya Galuh untuk mendapatkan kepastian meeting pointnya, cewek yang berjubah cowok ini saya kenal lewat salah satu situs traveling di internet, sebut aja situs CS. Kami tidak pernah saling berteman di situs CS tersebut, padahal kalau anggota CS paling demen yang namanya nambah temen di akunnya dan mendapat yang namanya positif respon dari member lain. Tapi kalau saya nggak tau menau masalah CS-CS an, yang penting ada temen dolan langsung berangkat. Kami akrab lewat facebook, kami suka dolan, dan sepertinya si Galuh juga suka yang berbau teater, seni, gua maupun gunung. Jangan bertanya dimana dia kuliah, pasti jawabnya kuliah di Surabaya. Orang yang satu ini ngak suka yang namanya manis,dan cinta yang namanya tidur.

Huft, motor jadul yang sempat berjaya di era 70-an ini saya starter. Masih pada inget nggak dulu film chip yang bintangnya dari Warkop DKI? Dono, Kasino dan Indro yang berperan sebagai polisi melu-melu film chip dari barat? Mungkin saya emang berjodoh dengan dono kalik ya?, ada yang bilang saya dari samping depan mirip Dono. Dulu helm model chip yang dipakai dono saya tebus dari teman saya karena kepincut tuntutan keserasian vespa dengan helmnya. Nah sekarang malah Motornya juga saya naikin, tinggal berpose ala chip pasti pada ngira kalau saya ini reinkarnasi Almarhum Dono. Semoga rejeki saya kayak Dono, aamiin. :D

Selang berapa detik setelah saya masukin gigi satu ternyata rumah si Galuh cuman 10 meteran dari lokasi saya bertanya tadi. Terlihat dari jauh cewek berjubah cowok dengan gigi kelincinya memegang HP samsung hitam-merah persis punyaku yang sudah di Hak Milik sama si Uto di rumah. HP ini di hibahi oleh kaka saya yang baik hati, cantik, tidak Sombong dan baru hepi-hepinya soalnya anak pertamanya sudah bisa lari keliling-keliling rumah. Tapi disabotase sama si Uto gara-gara HPnya yang persis sama HPku rusak, yaudah sebagai kaka yang baik hati saya relakan HP samsung hitam-merah tadi.

ayam potong blitar
Itu ayam kenape sadar kamera sih?.
Rumah si Galuh menurutku merupakan rumah idaman, sepertinya bangunan lama, terlihat dari temboknya mirip tembok rumahku dulu. Pekarangannya luas untuk ukuranku, di depan terdapat perkebunan bayam dan rumputnya, samping ada kandang kambing dan puyuh, di belakang terlihat ayam-ayam yang selalu semangat makan. Ada 2 atau 3 kolam ikan di belakang sana, dan yang menarik di balik sebuah tembok merupakan sawah yang luas, hijau dan basah, sejuk dan harum, wanginya matahari bercampur lumpur ditaburi suara khas desa. Suasananya bikin males balik Solo, sumprit.

Siang ini kami janjian ke air terjun dengan temen-temennya Galuh, anak-anak alay facebook (mungkin kelahiran Blitar) yang masih peduli dengan tanah kelahirannya. Sepintas mereka memiliki jalinan hubungan, sering jalan-jalan bareng melibas dari ujung ke ujung Blitar, atau emang mereka nggak ada kegiatan weekend ini. Kami melintas memasuki kota Blitar yang lagi panas-panasnya kala itu, berjanjian ketemu di jalan biar lebih efektif nggak tunggu-tungguan. Dan setelah terkumpul semua langsung meluncur ke Lokasi.

Kami dipandu oleh seorang cowok, Rambutnya panjang warna karat ke kuning-kuningan, Jauh dari kesan mahasiswa ITS ataupun mahasiswa teknik pada umumnya. Dia yang saya lupa namanya merupakan mantan mahasiswa ITS jurusan Teknik Metalurgi yang kampusnya sebelah kanan Teknik Mesin. Dan yang pasti setiap hari saya lewatin minimal 2 kali/hari dan minimal 5 hari/minggu. Dan sungguh menakjubkan di memory saya selama kuliah di ITS, saya tidak pernah melihat garis mukanya berkeliaran di area kampus. Mungkin saya yang kurang gaul jaman kuliah di ITS kemarin. Biarlah.

Cowok rambut karat dan ramah ini sepertinya adventure sejati yang selalu mencari area-area baru untuk dijadikan area private nya. Dari air terjun, pantai ataupun gua merupakan kamar pribadinya yang selalu melambai-lambai untuk dikunjungi. Terlihat dari barang bawaannya yang safety abis, sebuah tas ransel lusuh bertambalkan hansaplast, sebuah termos, dan pelampung sudah membuktikan kalau dia merupakan orang yang teliti, sedia payung sebelum banjir. Ditambah sebuah kompas entah buat apa juga dia bawa, kurang kernmantel aja ini tinggal panjat tuh tebing.

air terjun blitar
Masih sepi, asyik buat nongki-nongki.
Dan sekarang saya diberi kehormatan melihat kamar pribadinya yang lumayan wah untuk ukuran pecinta Gua seperti saya ini. Perlu 15 menit menyusuri pepohonan yang terlihat sudah jarang dilewati orang, terlihat bekas sungai dengan air yang sudah mulai mengering di kanan jalan. Dari kejauhan sudah terdengar rintikan air walupun pelan tetapi terdengar pasti. Lama-lama terlihat aliran air walupun kecil tapi ada air disana, iya air!!!. Dan terlihat sebuah tembok mirip runtuhan Gua, yang colepst kokoh sombong menghadang. Dialiri air gemericik, lentik dan cantik, Hijaunya masih alami, di bawahnya dihiasi daun kering yang mengapung seakan tak mau kalah dengan lumut-lumut di tepi tebing. Airnya disulap hijau keputihan, khas kawasan karst, Teduh seakan menghipnotis kami agar enggan beranjak pulang. Sekotak Ketela pohon pun serasa pizza ditemani gemericik air dan hembusan angin, serasa home teater 3D asli tanpa KW 1, KW 2, KW Super atau KW thailand.

binter merzy 83
Nyusahin orang aja nih motor
Terima kasih teman-teman baru yang saya sudah tidak ingat namanya, kita pasti akan bertemu lagi. Semua diciptakan dan dipertemukan pasti ada tujuannya. Terima kasih sudah ikut menemani nambal ban. Pengalaman yang tidak boleh saya lupakan. :D

Sebagai penutup, saya ada liontin perak tanpa tali nih. Siapa yang mau hayo silahkan kontek2 atau komen2 aja di bawah. Prefer cewek, ibu2, tante2, nenek2, area Solo and Jogja. Sekian dan terima rongsok.

liontin perak kota gedhe
Liontin perak khas kota gedhe yang susah bikinnya.


Cahaya memancar dari kejauhan, tersapu dingin tipis embun pagi. Warnanya kuning memudar mendekati warna putih telur yang sekarang telah menjadi sumber energi hari ini. Terlihat ibu-ibu asyik mengayuh sepeda onthel buthutnya, dijejali karung-karung berisi rumput yang berdesak-desakan seakan ia berkata "aku rapopo". Dari kaca spion bulat si "merzy" (belum nemu nama yang oke), terlihat dari kejauhan abu-abu putih membuntutiku. Wajahnya berseri terlihat haus dengan ilmu pengetahuan, kemeja putihnya lusuh masuk rapi kedalam rok. Sepatu wariornya mengingatkanku akan indahnya masa sekolah, seperti sebuah candu yang menyelimuti sebuah buku. Rasanya pahit, tapi manis di sela-selanya.

Terlihat jam tangan menunjukan jam 6 kurang. Tak terasa sudah 5 jam saya mengarungi jalanan yang terkenal dengan Bus Sumber "Bencono" nya. Salah satu moda transportasi area jawa timuran yang terkenal gegara sering melahap korban. Tepatnya tanggal 26 Oktober kemarin baru bertambah satu lagi korban dari Sumber Group ini , seorang anggota klub Merzy dari Semarang yang akan mengikuti Jambore Nasional di Ngawi pun dilahap abis (semoga Bapak Yusuf tenang di alam sana).

Hari ini tujuan saya mau maen ke Rumah teman di daerah Blitar. Beralasan melihat air terjun dan pantai akhirnya sampai juga di depan rumahnya. Mungkin sekitar 10 meter dari rumahnya saya berhenti dan bertanya kepada warga sekitar dan menyebutkan kata kuncinya.
"Pak, ajeng tanglet. Griyanipun mbak "Galuh" menika pundi nggih?"
"Galuh?" Muka bapaknya sok mikir padahal asline nggak tau.

Bapaknya terlihat sok care sampai-sampai istri yang lagi sibuk menggendong bayi seumuran Esa pun dipanggil dan ditanya, tapi endingnya sama "kagak ngarti".

Selang berapa menit saya telpon yang namanya Galuh untuk mendapatkan kepastian meeting pointnya, cewek yang berjubah cowok ini saya kenal lewat salah satu situs traveling di internet, sebut aja situs CS. Kami tidak pernah saling berteman di situs CS tersebut, padahal kalau anggota CS paling demen yang namanya nambah temen di akunnya dan mendapat yang namanya positif respon dari member lain. Tapi kalau saya nggak tau menau masalah CS-CS an, yang penting ada temen dolan langsung berangkat. Kami akrab lewat facebook, kami suka dolan, dan sepertinya si Galuh juga suka yang berbau teater, seni, gua maupun gunung. Jangan bertanya dimana dia kuliah, pasti jawabnya kuliah di Surabaya. Orang yang satu ini ngak suka yang namanya manis,dan cinta yang namanya tidur.

Huft, motor jadul yang sempat berjaya di era 70-an ini saya starter. Masih pada inget nggak dulu film chip yang bintangnya dari Warkop DKI? Dono, Kasino dan Indro yang berperan sebagai polisi melu-melu film chip dari barat? Mungkin saya emang berjodoh dengan dono kalik ya?, ada yang bilang saya dari samping depan mirip Dono. Dulu helm model chip yang dipakai dono saya tebus dari teman saya karena kepincut tuntutan keserasian vespa dengan helmnya. Nah sekarang malah Motornya juga saya naikin, tinggal berpose ala chip pasti pada ngira kalau saya ini reinkarnasi Almarhum Dono. Semoga rejeki saya kayak Dono, aamiin. :D

Selang berapa detik setelah saya masukin gigi satu ternyata rumah si Galuh cuman 10 meteran dari lokasi saya bertanya tadi. Terlihat dari jauh cewek berjubah cowok dengan gigi kelincinya memegang HP samsung hitam-merah persis punyaku yang sudah di Hak Milik sama si Uto di rumah. HP ini di hibahi oleh kaka saya yang baik hati, cantik, tidak Sombong dan baru hepi-hepinya soalnya anak pertamanya sudah bisa lari keliling-keliling rumah. Tapi disabotase sama si Uto gara-gara HPnya yang persis sama HPku rusak, yaudah sebagai kaka yang baik hati saya relakan HP samsung hitam-merah tadi.

ayam potong blitar
Itu ayam kenape sadar kamera sih?.
Rumah si Galuh menurutku merupakan rumah idaman, sepertinya bangunan lama, terlihat dari temboknya mirip tembok rumahku dulu. Pekarangannya luas untuk ukuranku, di depan terdapat perkebunan bayam dan rumputnya, samping ada kandang kambing dan puyuh, di belakang terlihat ayam-ayam yang selalu semangat makan. Ada 2 atau 3 kolam ikan di belakang sana, dan yang menarik di balik sebuah tembok merupakan sawah yang luas, hijau dan basah, sejuk dan harum, wanginya matahari bercampur lumpur ditaburi suara khas desa. Suasananya bikin males balik Solo, sumprit.

Siang ini kami janjian ke air terjun dengan temen-temennya Galuh, anak-anak alay facebook (mungkin kelahiran Blitar) yang masih peduli dengan tanah kelahirannya. Sepintas mereka memiliki jalinan hubungan, sering jalan-jalan bareng melibas dari ujung ke ujung Blitar, atau emang mereka nggak ada kegiatan weekend ini. Kami melintas memasuki kota Blitar yang lagi panas-panasnya kala itu, berjanjian ketemu di jalan biar lebih efektif nggak tunggu-tungguan. Dan setelah terkumpul semua langsung meluncur ke Lokasi.

Kami dipandu oleh seorang cowok, Rambutnya panjang warna karat ke kuning-kuningan, Jauh dari kesan mahasiswa ITS ataupun mahasiswa teknik pada umumnya. Dia yang saya lupa namanya merupakan mantan mahasiswa ITS jurusan Teknik Metalurgi yang kampusnya sebelah kanan Teknik Mesin. Dan yang pasti setiap hari saya lewatin minimal 2 kali/hari dan minimal 5 hari/minggu. Dan sungguh menakjubkan di memory saya selama kuliah di ITS, saya tidak pernah melihat garis mukanya berkeliaran di area kampus. Mungkin saya yang kurang gaul jaman kuliah di ITS kemarin. Biarlah.

Cowok rambut karat dan ramah ini sepertinya adventure sejati yang selalu mencari area-area baru untuk dijadikan area private nya. Dari air terjun, pantai ataupun gua merupakan kamar pribadinya yang selalu melambai-lambai untuk dikunjungi. Terlihat dari barang bawaannya yang safety abis, sebuah tas ransel lusuh bertambalkan hansaplast, sebuah termos, dan pelampung sudah membuktikan kalau dia merupakan orang yang teliti, sedia payung sebelum banjir. Ditambah sebuah kompas entah buat apa juga dia bawa, kurang kernmantel aja ini tinggal panjat tuh tebing.

air terjun blitar
Masih sepi, asyik buat nongki-nongki.
Dan sekarang saya diberi kehormatan melihat kamar pribadinya yang lumayan wah untuk ukuran pecinta Gua seperti saya ini. Perlu 15 menit menyusuri pepohonan yang terlihat sudah jarang dilewati orang, terlihat bekas sungai dengan air yang sudah mulai mengering di kanan jalan. Dari kejauhan sudah terdengar rintikan air walupun pelan tetapi terdengar pasti. Lama-lama terlihat aliran air walupun kecil tapi ada air disana, iya air!!!. Dan terlihat sebuah tembok mirip runtuhan Gua, yang colepst kokoh sombong menghadang. Dialiri air gemericik, lentik dan cantik, Hijaunya masih alami, di bawahnya dihiasi daun kering yang mengapung seakan tak mau kalah dengan lumut-lumut di tepi tebing. Airnya disulap hijau keputihan, khas kawasan karst, Teduh seakan menghipnotis kami agar enggan beranjak pulang. Sekotak Ketela pohon pun serasa pizza ditemani gemericik air dan hembusan angin, serasa home teater 3D asli tanpa KW 1, KW 2, KW Super atau KW thailand.

binter merzy 83
Nyusahin orang aja nih motor
Terima kasih teman-teman baru yang saya sudah tidak ingat namanya, kita pasti akan bertemu lagi. Semua diciptakan dan dipertemukan pasti ada tujuannya. Terima kasih sudah ikut menemani nambal ban. Pengalaman yang tidak boleh saya lupakan. :D

Sebagai penutup, saya ada liontin perak tanpa tali nih. Siapa yang mau hayo silahkan kontek2 atau komen2 aja di bawah. Prefer cewek, ibu2, tante2, nenek2, area Solo and Jogja. Sekian dan terima rongsok.

liontin perak kota gedhe
Liontin perak khas kota gedhe yang susah bikinnya.


Kamis, 11 September 2014

SIPA 2014 sudah dimulai. siapa sih yang nggak kenal dengan SIPA?. Event berskala internasional yang digelar di Solo setahun sekali ini sangat ditunggu-tunggu para penikmat seni. Baik dari luar Solo, seputaran Solo maupun dari kota lain nan jauh di Mato. Dari seni pertunjukan tari, musik, teather semua ada disini. Dari yang lokal sampai manca negara saling berkolaborasi di event ini.

Kali ini Sipa digelar sama persis tahun kemarin, yaitu di benteng Vastenburg Solo. Salah satu peninggalan jaman londo yang masih berdiri kokoh dipusat kota Solo. Benteng Vastenburg sendiri mulai bersinar setahun yang lampau, sebelumnya tempat ini hanya onggokan semen di tengah kota. Setelah pemerintahan Jokowow, Benteng ini mulai dibuka dan sering dipakai untuk event2 besar di Solo. Pinter juga nih pemerintahan kota Solo menyiasati kengerian benteng Vastenburg dengan kemeriahan event-event tahunan.

Sipa isinya apaan sih???

Kalau yang pernah nonton pasti nggak bakalan nglewatin event ini, mata kita ntar dimanjain pertunjuan-pertunjukan yang waow. Yang sangat NEW, yang mungkin kita baru lihat kali ini, pokoke mak nyuss. Ditemani lighting yang oke punya, kerlap kerlip kayak lampu diskotik, tata panggung yang mbois banget. Dari seni tari, musik, teather, nyanyi, tradisional, kontemporer, cowok, cewek, komplit.

Pengalaman nonton Sipa 2013 kemarin yang berkesan ntu tarinya, bikin ngeces dah, soalnya bening bening yang nari. Apalagi acaranya nonstop mpe malem, pokoke dimanjake dah penonton. Sayang kemarin nggak bawa kamera, udah gitu kamera hape nggak gelap gulita pulak.

solo international performing arts 2014
Kan bening, nyomot dari facebooknya sipa ini
Sipa 2014 udah dimulai tadi sore sampai besok Sabtu tanggal 11 September 2014. Jadi yang posisi sekarang di seputaran Solo, mendingan langsung packing daypacknya bawa alat mandi dan temenin saya nonton yak!!. Hehehe. Wis tidur rumahku nggak popo.

Untuk jadwal acara bisa dilihat di web resminya, Acaranya mulai jam 7 malem, tapi saran saya sih dateng aja sore menjelang malam,biar dapet kursi dan bisa cepret-cepret di depan tanpa halangan melintang. Bawa cemilan and minuman, jangan lupa bawa kamera beserta baterai dan memorynya tentunya. Pokoknya nyesel deh kalau sampai nggak bawa kamera ntar disana.

Sebagai info saja, event ini gratissssssss... Cuman parkir doank ya kalau bawa kendaraan, itupun standar tarif parkirnya.

Tunggu opo maneh???
 
Mumpung ada sms gratis, mau sms anak2 dulu siapa tau ada yang mau ngedate besok malming. Itung-itung melepas kegalauan bersama. Tak tunggu yak!!! Kalau yang dari Jogja mau ikutan, ayowk bareng prameks an. Tut tut tut..


SIPA 2014 sudah dimulai. siapa sih yang nggak kenal dengan SIPA?. Event berskala internasional yang digelar di Solo setahun sekali ini sangat ditunggu-tunggu para penikmat seni. Baik dari luar Solo, seputaran Solo maupun dari kota lain nan jauh di Mato. Dari seni pertunjukan tari, musik, teather semua ada disini. Dari yang lokal sampai manca negara saling berkolaborasi di event ini.

Kali ini Sipa digelar sama persis tahun kemarin, yaitu di benteng Vastenburg Solo. Salah satu peninggalan jaman londo yang masih berdiri kokoh dipusat kota Solo. Benteng Vastenburg sendiri mulai bersinar setahun yang lampau, sebelumnya tempat ini hanya onggokan semen di tengah kota. Setelah pemerintahan Jokowow, Benteng ini mulai dibuka dan sering dipakai untuk event2 besar di Solo. Pinter juga nih pemerintahan kota Solo menyiasati kengerian benteng Vastenburg dengan kemeriahan event-event tahunan.

Sipa isinya apaan sih???

Kalau yang pernah nonton pasti nggak bakalan nglewatin event ini, mata kita ntar dimanjain pertunjuan-pertunjukan yang waow. Yang sangat NEW, yang mungkin kita baru lihat kali ini, pokoke mak nyuss. Ditemani lighting yang oke punya, kerlap kerlip kayak lampu diskotik, tata panggung yang mbois banget. Dari seni tari, musik, teather, nyanyi, tradisional, kontemporer, cowok, cewek, komplit.

Pengalaman nonton Sipa 2013 kemarin yang berkesan ntu tarinya, bikin ngeces dah, soalnya bening bening yang nari. Apalagi acaranya nonstop mpe malem, pokoke dimanjake dah penonton. Sayang kemarin nggak bawa kamera, udah gitu kamera hape nggak gelap gulita pulak.

solo international performing arts 2014
Kan bening, nyomot dari facebooknya sipa ini
Sipa 2014 udah dimulai tadi sore sampai besok Sabtu tanggal 11 September 2014. Jadi yang posisi sekarang di seputaran Solo, mendingan langsung packing daypacknya bawa alat mandi dan temenin saya nonton yak!!. Hehehe. Wis tidur rumahku nggak popo.

Untuk jadwal acara bisa dilihat di web resminya, Acaranya mulai jam 7 malem, tapi saran saya sih dateng aja sore menjelang malam,biar dapet kursi dan bisa cepret-cepret di depan tanpa halangan melintang. Bawa cemilan and minuman, jangan lupa bawa kamera beserta baterai dan memorynya tentunya. Pokoknya nyesel deh kalau sampai nggak bawa kamera ntar disana.

Sebagai info saja, event ini gratissssssss... Cuman parkir doank ya kalau bawa kendaraan, itupun standar tarif parkirnya.

Tunggu opo maneh???
 
Mumpung ada sms gratis, mau sms anak2 dulu siapa tau ada yang mau ngedate besok malming. Itung-itung melepas kegalauan bersama. Tak tunggu yak!!! Kalau yang dari Jogja mau ikutan, ayowk bareng prameks an. Tut tut tut..


Senin, 01 September 2014

Suara takbir pun berkumandang. Entah Malam Senin, Selasa, Rabu atau Kamis Saya sudah lupa. Walaupun sangat mudah jika saya arahkan pointer ke arah pojok kanan bawah monitor untuk melihat hari apa kemarin itu. Yang jelas hari itu suara takbir menggaung-gaung, anginnya lumayan dingin berhembus menjilat lutut. Dari kejauhan terdengar suara berisik dari Masjid-masjid yang bersautan. Dag dig dug pada sibuk memukul bedug, ada pula yang pakai TOA pada arak arakan di atas Pick Up.

Iya, Besok Idul Fitri.
Sholat ied, sholat ied!!!

Seharusnya saya bersontak gempita, tapi ya biasa-biasa wae tuh sebulan Puasa full komplit pakai telor. Nggak ada perubahan mencolok di kehidupan Saya, Sahur Buka, Sahur Buka, tau tau udah Idul Fitri aja. Mengalir landai lurus tak menarik sama sekali. Yang terlihat jelas terjadi peningkatan cuman jarum di timbangan berat badan. Bukannya menurun malah meningkat pesat ini berat badan.

Walaupun begitu, Ramadhan kali ini ada kabar gembira di rumah tercinta. Ada tuyul kecil di rumah saya,
iya, tuyul.

Bentuknya bulet kayak Bapaknya, manis kayak Ibuknya, dan pastinya gantheng kayak Om nya donk. Namanya Ramdhani Esa Daniswara (kalau nggak salah), panggil aja Esa. Tuyul kecil ini anak pertama dari kakak saya, sekaligus cucu pertama dari orang tua saya. Usianya mau memasuki tahun pertama, soalnya dulu pas lahiran suasananya juga Ramadhan, jadi saya yakin usianya belum ada setahun.

topi bayi lucu
Nyengir nih bocah
Saya kira umur setahun untuk segelundung bayi itu masih kecil, belum bisa ngapa-ngapain, bisanya tiduran di kasur sambil senyam senyum. Eh, Lha ternyata tuyul yang satu ini nakalnya minta ampyun, yang lempar2, muter-muter, glinding-glinding, nangis nya kayak pakai TOA masjid, Sehari bisa nyaingin adzan masjid, 5x lebih meweknya, belom lagi Beolnya. Untung saya bukan ortunya.

Masih teringat saat baru nyeprot si Esa ini imyut banget, sumprit,,,. Gembul kayak Bakpao, pipinya mumpluk mumpluk kayak donat, bibirnya mincuk kayak daun cocor bebek. Pokoknya bawaanya nih tangan pengen nyubit dan pegang-pegang pipinya. Selang setahun tidak ada perubahan banyak, malah tambah nggemesin aja nih si Tuyul kecil ini. Rumah yang biasanya sepi jadi ramai kayak pasar. Yang biasanya jam 6 masih pada tidur, gara gara ini bocah belom ada jam 6 sudah pada bangun. Memang benar kalau boleh saya bilang, anak ntu layaknya lem alteco buat sebuah keluarga.

mainan anak lucu
Esa umur sehari
Mumpung nie anak masih di Solo, kesempatan nih buat ngasih hadiah. Beliin apa yak?, tas gunung, jaket gunung, sepatu gunung, topi gunung, sepeda gunung, sendal gunung???.

Lha berhubung saya kan kreatif, langsung aja ketik di Gugel donk. "Hadiah yang cocok buat balita cowok" ENTER. Keluar deh macem-macem, ada yang nyaranin maenan bayi yang warna warni, ada pula sepatu, topi bayi, puzzle, maenan yang dipukul-pukul dan kawan-kawan lainnya. Akhirnya saya putuskan ngasih topi bayi aja buat si Esa ini. Kebetulan kemarin mupeng sama topi pet ala pelukis gitu, kayaknya cocok deh sama gundulnya si Esa. Langsung deh cari cari di toko online masalah topi bayi yang satu ini. Banyak pilihannya, bagus bagus, lucu lucu, murah lagi. Whaaa bingung..

Lagi asyik asyik nyari topi pet di toko online, eh ternyata si Esa sudah punya topi pet banyak. Yaudah ganti cari mainan anak yang cocok buat balita cowok deh. Eh tapi, Kalau beliin mainan ntar mbawanya ke Lampung gimana pulak. Yaudah beliin topi aja deh, tapi selain topi pet. Setelah kelamaan googling dan milih milih, akhirnya nggak jadi beliin hadiah, Wahahaha, keburu balik Lampung sihh.
PHP banget ini si Om..

topi bayi murah
minta mentahnya aja Om
Mungkin tahun depan aja yak ngasih hadiahnya, kalau maenan bayi, atau topi bayi yang rekomeded buat si Esa apa ya??


Suara takbir pun berkumandang. Entah Malam Senin, Selasa, Rabu atau Kamis Saya sudah lupa. Walaupun sangat mudah jika saya arahkan pointer ke arah pojok kanan bawah monitor untuk melihat hari apa kemarin itu. Yang jelas hari itu suara takbir menggaung-gaung, anginnya lumayan dingin berhembus menjilat lutut. Dari kejauhan terdengar suara berisik dari Masjid-masjid yang bersautan. Dag dig dug pada sibuk memukul bedug, ada pula yang pakai TOA pada arak arakan di atas Pick Up.

Iya, Besok Idul Fitri.
Sholat ied, sholat ied!!!

Seharusnya saya bersontak gempita, tapi ya biasa-biasa wae tuh sebulan Puasa full komplit pakai telor. Nggak ada perubahan mencolok di kehidupan Saya, Sahur Buka, Sahur Buka, tau tau udah Idul Fitri aja. Mengalir landai lurus tak menarik sama sekali. Yang terlihat jelas terjadi peningkatan cuman jarum di timbangan berat badan. Bukannya menurun malah meningkat pesat ini berat badan.

Walaupun begitu, Ramadhan kali ini ada kabar gembira di rumah tercinta. Ada tuyul kecil di rumah saya,
iya, tuyul.

Bentuknya bulet kayak Bapaknya, manis kayak Ibuknya, dan pastinya gantheng kayak Om nya donk. Namanya Ramdhani Esa Daniswara (kalau nggak salah), panggil aja Esa. Tuyul kecil ini anak pertama dari kakak saya, sekaligus cucu pertama dari orang tua saya. Usianya mau memasuki tahun pertama, soalnya dulu pas lahiran suasananya juga Ramadhan, jadi saya yakin usianya belum ada setahun.

topi bayi lucu
Nyengir nih bocah
Saya kira umur setahun untuk segelundung bayi itu masih kecil, belum bisa ngapa-ngapain, bisanya tiduran di kasur sambil senyam senyum. Eh, Lha ternyata tuyul yang satu ini nakalnya minta ampyun, yang lempar2, muter-muter, glinding-glinding, nangis nya kayak pakai TOA masjid, Sehari bisa nyaingin adzan masjid, 5x lebih meweknya, belom lagi Beolnya. Untung saya bukan ortunya.

Masih teringat saat baru nyeprot si Esa ini imyut banget, sumprit,,,. Gembul kayak Bakpao, pipinya mumpluk mumpluk kayak donat, bibirnya mincuk kayak daun cocor bebek. Pokoknya bawaanya nih tangan pengen nyubit dan pegang-pegang pipinya. Selang setahun tidak ada perubahan banyak, malah tambah nggemesin aja nih si Tuyul kecil ini. Rumah yang biasanya sepi jadi ramai kayak pasar. Yang biasanya jam 6 masih pada tidur, gara gara ini bocah belom ada jam 6 sudah pada bangun. Memang benar kalau boleh saya bilang, anak ntu layaknya lem alteco buat sebuah keluarga.

mainan anak lucu
Esa umur sehari
Mumpung nie anak masih di Solo, kesempatan nih buat ngasih hadiah. Beliin apa yak?, tas gunung, jaket gunung, sepatu gunung, topi gunung, sepeda gunung, sendal gunung???.

Lha berhubung saya kan kreatif, langsung aja ketik di Gugel donk. "Hadiah yang cocok buat balita cowok" ENTER. Keluar deh macem-macem, ada yang nyaranin maenan bayi yang warna warni, ada pula sepatu, topi bayi, puzzle, maenan yang dipukul-pukul dan kawan-kawan lainnya. Akhirnya saya putuskan ngasih topi bayi aja buat si Esa ini. Kebetulan kemarin mupeng sama topi pet ala pelukis gitu, kayaknya cocok deh sama gundulnya si Esa. Langsung deh cari cari di toko online masalah topi bayi yang satu ini. Banyak pilihannya, bagus bagus, lucu lucu, murah lagi. Whaaa bingung..

Lagi asyik asyik nyari topi pet di toko online, eh ternyata si Esa sudah punya topi pet banyak. Yaudah ganti cari mainan anak yang cocok buat balita cowok deh. Eh tapi, Kalau beliin mainan ntar mbawanya ke Lampung gimana pulak. Yaudah beliin topi aja deh, tapi selain topi pet. Setelah kelamaan googling dan milih milih, akhirnya nggak jadi beliin hadiah, Wahahaha, keburu balik Lampung sihh.
PHP banget ini si Om..

topi bayi murah
minta mentahnya aja Om
Mungkin tahun depan aja yak ngasih hadiahnya, kalau maenan bayi, atau topi bayi yang rekomeded buat si Esa apa ya??


Jumat, 29 Agustus 2014

Toko online sudah mulai menjamur di Indonesia. Rasa enggan berkunjung ke toko "nyata" menyelimuti para calon pembeli, hal ini disebabkan barang yang dicari belum tentu ada di toko yang mereka kunjungi. Untuk sebagian kaum pecinta shoping, tidaklah begitu berarti dia jalan kesana kemari melihat barang barang tanpa tahu apa yang mau dibeli, namanya juga shopingholic. Tetapi bagi sebagian kaum yang membutuhkan barang dengan "segera", jalan muter muter di toko dinilai kurang praktis dan buang-buang waktu. Maka inilah alasan kenapa banyak bermunculan berbagai online shop baik yang profesional maupun milik personal.

Lebih praktis

Contoh saja, saya mau naik gunung bulan September mendatang dan saat ini kondisi saya lagi nggak punya peralatan pendakian. Rencananya saya memakai peralatan ini secara kontiyu, jadi tidak asyik kalau setiap bulan menyewa alat pendakian di tempat sewa alat pendakian. Lebih baik saya beli aja dari pada sewa-sewa terus, dan akhirnya saya pergi ke toko outdoor.

"mbak ada sepatu gunung ukuran 42 waterproof nggak??"
"nggak ada mas, lagi kosong nih" jawab mbak penjaga toko yang cantik.
Abis itu pindah ke toko yang lain, bayar parkir dulu Rp.2000

"mbak ada sepatu gunung ukuran 42?"
"ada mas, komplit dari ukuran 37-45 ada semua" ucap mbaknya yang nggak jauh cantik dari yang tadi.
"solnya kok gini?, warnanya nggak ada yang lain mbak?, yang high ada nggak???"
"wah lagi kosong mas, coba minggu depan kesini lagi mungkin sudah ada" Jawab mbak nya yang hoby ngupil tersebut.

Akhirnya saya keluarin uang buat parkir, belum lagi starter vespa beratnya minta ampyun.
Nah tadi sedikit cerita khayalan dari sebuah kisah nyata, yang mungkin menggambarkan kenapa banyak orang yang lebih memilih belanja online dari pada nyari di tokonya langsung.

Nggak malu-maluin

hitech murah
Sepatu hitech ukuran 38 cocok buat cewek-cewek gagah. Mau??
Kalau pergi ke toko, trus nyari sepatu gunung dan tiba tiba barang yang dicari ada dan cocok banget dengan soul kita berarti tinggal dibayar aja kan?. Iya, Itu kalau di toko.

Berbeda kalau kita belanja di toko online, Udah cocok, model, bentuk, warna, bahan, pokoknya sreg banget deh. Tetapi pas dilihat harganya ternyata kantongnya nggak cukup tebel gimana?. Pastinya kita tawar terlebih dahulu kan, kalau nggak bisa yaudah nggak jadi beli. Bayangkan kalau di toko asli, udah cocok tapi nawar nggak bisa rasanya pengen ntu sepatu, eh duit nggak cukup. Endingnya nggak jadi beli gara-gara duitnya kurang. Malu deh...

Barang langka berceceran

Nah kalau calon pembeli merupakan kolektor barang langka, atapun pecinta motor/mobil tua pasti nyarinya barang yang tidak lagi dijual di toko. Kalau adapun barang/onderdil yang dicari, pasti mahalnya minta ampun maksimal dan biasanya inden. Berbeda jika kita lihat di toko-toko online, kadang barang tersebut ready stock dengan harga yang relatif lebih murah. Bukan hanya murah, kalau lagi bejo terkadang calon pembeli bisa nggak sengaja "nemu" barang yang diangap langka dan dicari-cari olehnya tapi nggak sengaja malah "nemu" di toko online tersebut.

Nggak jaminan juga semua lebih murah, terkadang harga di toko online lebih mahal daripada di toko asli. Biasanya online shop personal lebih murah dari pada yang online shop yang gedhe, tinggal bawaan hati yang punya barang juga sih.

Negatifnya juga banyak

Nggak cuman enaknya aja loh, negatifnya sebuah toko online juga banyak. Sering terjadi penipuan baik dari penjual ataupun pembeli, dari barang yang tidak sesuai, hingga tidak sampainya barang yang dibeli. Calon pembeli yang polos biasanya tergiur dengan harga murah di internet, sehingga dia langsung aja transfer duit kepada penjual abal abal tersebut. Transaksi perbankan seperti ini memang kurang begitu aman, walaupun kita sudah berhati-hati dan berpengalaman dalam jual beli online, lebih baik pakai system COD sehingga sama-sama enak. Kalaupun terpaksa, sebaiknya menyelidiki terlebih dahulu riwayat dari penjualnya.

karrimor woman series murah
Sepatu karrimor ukuran 39 buat cewek cantik yang suka traveling
Ngomong-ngomong toko online, saya juga lagi jualan via online nih. Kalau lagi butuh Sepatu gunung hitech dan karrimor buat cewek (2 gambar diatas) langsung aja email ke rivai.atwapala@gmail.com. Jaket gunung cozmeed juga ada loh.

Terimakasih.


Toko online sudah mulai menjamur di Indonesia. Rasa enggan berkunjung ke toko "nyata" menyelimuti para calon pembeli, hal ini disebabkan barang yang dicari belum tentu ada di toko yang mereka kunjungi. Untuk sebagian kaum pecinta shoping, tidaklah begitu berarti dia jalan kesana kemari melihat barang barang tanpa tahu apa yang mau dibeli, namanya juga shopingholic. Tetapi bagi sebagian kaum yang membutuhkan barang dengan "segera", jalan muter muter di toko dinilai kurang praktis dan buang-buang waktu. Maka inilah alasan kenapa banyak bermunculan berbagai online shop baik yang profesional maupun milik personal.

Lebih praktis

Contoh saja, saya mau naik gunung bulan September mendatang dan saat ini kondisi saya lagi nggak punya peralatan pendakian. Rencananya saya memakai peralatan ini secara kontiyu, jadi tidak asyik kalau setiap bulan menyewa alat pendakian di tempat sewa alat pendakian. Lebih baik saya beli aja dari pada sewa-sewa terus, dan akhirnya saya pergi ke toko outdoor.

"mbak ada sepatu gunung ukuran 42 waterproof nggak??"
"nggak ada mas, lagi kosong nih" jawab mbak penjaga toko yang cantik.
Abis itu pindah ke toko yang lain, bayar parkir dulu Rp.2000

"mbak ada sepatu gunung ukuran 42?"
"ada mas, komplit dari ukuran 37-45 ada semua" ucap mbaknya yang nggak jauh cantik dari yang tadi.
"solnya kok gini?, warnanya nggak ada yang lain mbak?, yang high ada nggak???"
"wah lagi kosong mas, coba minggu depan kesini lagi mungkin sudah ada" Jawab mbak nya yang hoby ngupil tersebut.

Akhirnya saya keluarin uang buat parkir, belum lagi starter vespa beratnya minta ampyun.
Nah tadi sedikit cerita khayalan dari sebuah kisah nyata, yang mungkin menggambarkan kenapa banyak orang yang lebih memilih belanja online dari pada nyari di tokonya langsung.

Nggak malu-maluin

hitech murah
Sepatu hitech ukuran 38 cocok buat cewek-cewek gagah. Mau??
Kalau pergi ke toko, trus nyari sepatu gunung dan tiba tiba barang yang dicari ada dan cocok banget dengan soul kita berarti tinggal dibayar aja kan?. Iya, Itu kalau di toko.

Berbeda kalau kita belanja di toko online, Udah cocok, model, bentuk, warna, bahan, pokoknya sreg banget deh. Tetapi pas dilihat harganya ternyata kantongnya nggak cukup tebel gimana?. Pastinya kita tawar terlebih dahulu kan, kalau nggak bisa yaudah nggak jadi beli. Bayangkan kalau di toko asli, udah cocok tapi nawar nggak bisa rasanya pengen ntu sepatu, eh duit nggak cukup. Endingnya nggak jadi beli gara-gara duitnya kurang. Malu deh...

Barang langka berceceran

Nah kalau calon pembeli merupakan kolektor barang langka, atapun pecinta motor/mobil tua pasti nyarinya barang yang tidak lagi dijual di toko. Kalau adapun barang/onderdil yang dicari, pasti mahalnya minta ampun maksimal dan biasanya inden. Berbeda jika kita lihat di toko-toko online, kadang barang tersebut ready stock dengan harga yang relatif lebih murah. Bukan hanya murah, kalau lagi bejo terkadang calon pembeli bisa nggak sengaja "nemu" barang yang diangap langka dan dicari-cari olehnya tapi nggak sengaja malah "nemu" di toko online tersebut.

Nggak jaminan juga semua lebih murah, terkadang harga di toko online lebih mahal daripada di toko asli. Biasanya online shop personal lebih murah dari pada yang online shop yang gedhe, tinggal bawaan hati yang punya barang juga sih.

Negatifnya juga banyak

Nggak cuman enaknya aja loh, negatifnya sebuah toko online juga banyak. Sering terjadi penipuan baik dari penjual ataupun pembeli, dari barang yang tidak sesuai, hingga tidak sampainya barang yang dibeli. Calon pembeli yang polos biasanya tergiur dengan harga murah di internet, sehingga dia langsung aja transfer duit kepada penjual abal abal tersebut. Transaksi perbankan seperti ini memang kurang begitu aman, walaupun kita sudah berhati-hati dan berpengalaman dalam jual beli online, lebih baik pakai system COD sehingga sama-sama enak. Kalaupun terpaksa, sebaiknya menyelidiki terlebih dahulu riwayat dari penjualnya.

karrimor woman series murah
Sepatu karrimor ukuran 39 buat cewek cantik yang suka traveling
Ngomong-ngomong toko online, saya juga lagi jualan via online nih. Kalau lagi butuh Sepatu gunung hitech dan karrimor buat cewek (2 gambar diatas) langsung aja email ke rivai.atwapala@gmail.com. Jaket gunung cozmeed juga ada loh.

Terimakasih.


Selasa, 26 Agustus 2014

Aura perayaan 17 Agustus masih terasa di udara Indonesia Raya ini. Walaupun di kampung saya perayaan 17-an tahun ini nggak terlalu wauw seperti tahun-tahun kemarin, tetapi aura lomba masih aja terasa sampai hari ini. Apalagi di kantor saya, masih pada sibuk lomba futsal, badminton, ping pong dan lomba jeprat-jepret. Padahal kalau dilihat dari kebiasaan lama, lomba 17-an biasanya sudah selesai sebelum tanggal 17 Agustus. Dan nantinya pas malam "tirakatan" baru diadakan pembagian hadiah. Jadi abis Upacara 17-an udah lupa deh yang namanya lomba-lomba sejenis makan krupuk dkk.

Kalau di kantor saya sama aja ini, lagi asyik nih pada lomba pingpong alias tenis meja. Padahal yang lain sudah pada adem ayem, disini malah asyik pada lomba 17-an. Biarin lah, lagian saya juga nggak ikutan lomba, soalnya acaranya malam sih, coba pas jam kerja. Pasti saya ikut, ikut nonton maksudnya.

Kalau dipikir-pikir memang menarik juga loh kalau kita menang lomba 17-an. Soalnya lomba-lomba dalam rangka HUT RI biasanya gratis, ataupun ada biaya pendaftaran tapi murah bingit. Belum lagi fasilitas yang didapatkan kalau mengikuti lomba tersebut, pasti spektakuler.

Saya ambil contoh "Jelajah Wisata" yang diadakan oleh Dispartanya Sleman di lereng Merapi. Saya dapet info ini dari mbak Ribut sih. Lumayan menggoda, hanya dengan uang pendaftaran 25 rebong kita berkesempatan mendapatkan sepeda montor. Belom lagi areanya di lereng merapi yang pastinya asri dingin-dingin empuk. Cocok banget ini kayaknya buat persiapan ke Kerinci, itung-itung pemanasan dan refreshing berhadiah. Ayo yang mau ndaftar silahkan hubungin dispartanya Sleman, atau kalau mau ya email aja ke prtourismsleman@yahoo.co.id. Tapi maaf, eventnya udah kelar tanggal 24 kemarin :D

Kalau yang tadi Jalan sehat menjelajahi Sleman, Sekarang ada acara gowes-gowes berhadiah, namanya Gowes asyik. Bagi goweser pasti sudah nggak asing lagi dengan program telkomsel yang satu ini. Acaranya dimulai dari tanggal 21 Agustus 2014 - 22 September 2014, diselenggarakan di berbagai kota di Indonesia. Dan jangan kaget kalau total hadiahnya sampai 20 Jetong loh!!!. Untuk info selengkapnya bisa dilihat di web resminya.
program telkomsel gowes asyik
ayo goweser jangan sampai ketinggalan event yang satu ini!!!
Kalau program telkomsel yang gowes asyik belom ketinggalan tuh kayaknya, bagi yang suka gowes musti siap-siap yak!!!. Ayo diservis dan dicuci sepeda buthutnya!!!

Masih bingung mau ngerayain kemerdekaan negri ini dengan cara apa?

Saya punya beberapa ide nih untuk anda yang masih belom bisa menikmati HUT RI ke-69 ini. Sangat mudah kok, semisal saja Bayar Pajak tepat waktu, Berhenti jika Trafic Light berwarna Merah, Menyebrang lewat Zebra Cross, Makan/ minum menggunakan tangan kanan, Membaca do'a sebelum belajar, dan yang terakhir adalah jangan lupa gosok gigi sebelum tidur.

Selamat Merdeka ya Indonesia, semoga panjang umur dan jangan lupa bayar utang.

Aura perayaan 17 Agustus masih terasa di udara Indonesia Raya ini. Walaupun di kampung saya perayaan 17-an tahun ini nggak terlalu wauw seperti tahun-tahun kemarin, tetapi aura lomba masih aja terasa sampai hari ini. Apalagi di kantor saya, masih pada sibuk lomba futsal, badminton, ping pong dan lomba jeprat-jepret. Padahal kalau dilihat dari kebiasaan lama, lomba 17-an biasanya sudah selesai sebelum tanggal 17 Agustus. Dan nantinya pas malam "tirakatan" baru diadakan pembagian hadiah. Jadi abis Upacara 17-an udah lupa deh yang namanya lomba-lomba sejenis makan krupuk dkk.

Kalau di kantor saya sama aja ini, lagi asyik nih pada lomba pingpong alias tenis meja. Padahal yang lain sudah pada adem ayem, disini malah asyik pada lomba 17-an. Biarin lah, lagian saya juga nggak ikutan lomba, soalnya acaranya malam sih, coba pas jam kerja. Pasti saya ikut, ikut nonton maksudnya.

Kalau dipikir-pikir memang menarik juga loh kalau kita menang lomba 17-an. Soalnya lomba-lomba dalam rangka HUT RI biasanya gratis, ataupun ada biaya pendaftaran tapi murah bingit. Belum lagi fasilitas yang didapatkan kalau mengikuti lomba tersebut, pasti spektakuler.

Saya ambil contoh "Jelajah Wisata" yang diadakan oleh Dispartanya Sleman di lereng Merapi. Saya dapet info ini dari mbak Ribut sih. Lumayan menggoda, hanya dengan uang pendaftaran 25 rebong kita berkesempatan mendapatkan sepeda montor. Belom lagi areanya di lereng merapi yang pastinya asri dingin-dingin empuk. Cocok banget ini kayaknya buat persiapan ke Kerinci, itung-itung pemanasan dan refreshing berhadiah. Ayo yang mau ndaftar silahkan hubungin dispartanya Sleman, atau kalau mau ya email aja ke prtourismsleman@yahoo.co.id. Tapi maaf, eventnya udah kelar tanggal 24 kemarin :D

Kalau yang tadi Jalan sehat menjelajahi Sleman, Sekarang ada acara gowes-gowes berhadiah, namanya Gowes asyik. Bagi goweser pasti sudah nggak asing lagi dengan program telkomsel yang satu ini. Acaranya dimulai dari tanggal 21 Agustus 2014 - 22 September 2014, diselenggarakan di berbagai kota di Indonesia. Dan jangan kaget kalau total hadiahnya sampai 20 Jetong loh!!!. Untuk info selengkapnya bisa dilihat di web resminya.
program telkomsel gowes asyik
ayo goweser jangan sampai ketinggalan event yang satu ini!!!
Kalau program telkomsel yang gowes asyik belom ketinggalan tuh kayaknya, bagi yang suka gowes musti siap-siap yak!!!. Ayo diservis dan dicuci sepeda buthutnya!!!

Masih bingung mau ngerayain kemerdekaan negri ini dengan cara apa?

Saya punya beberapa ide nih untuk anda yang masih belom bisa menikmati HUT RI ke-69 ini. Sangat mudah kok, semisal saja Bayar Pajak tepat waktu, Berhenti jika Trafic Light berwarna Merah, Menyebrang lewat Zebra Cross, Makan/ minum menggunakan tangan kanan, Membaca do'a sebelum belajar, dan yang terakhir adalah jangan lupa gosok gigi sebelum tidur.

Selamat Merdeka ya Indonesia, semoga panjang umur dan jangan lupa bayar utang.

Sabtu, 23 Agustus 2014

Terlihat hilir mudik muda-mudi bersepeda motor, berboncengan memakai slayer. Sepatunya kekar, bergerigi tajam, bertuliskan Rei, Eiger, Hitech warna kuning kecil tapi menyolok. Jaket mereka pun tebal, berwarna merah dan hitam. Memakai tas gunung yang besar, lengkap dengan cover bag nya. Tak lupa sebuah matras yang digulung rapi terlihat menempel kencang di sampingnya. Beriringan ramai-ramai kurang lebih 6 orang. Sebuah pemandangan yang saya lihat hari Jum'at kemarin sewaktu pulang ke Solo.

Ada setitik rasa kangen dengan harumnya udara pagi di Gunung setelah melihat semangat mereka. Dinginnya kabut dan hangatnya kebersamaan nggak bisa tergantikan hanya dengan sebuah materi. Terasa masa-masa kuliah sangat sia sia dengan setumpuk buku. Seharusnya saya sisihkan waktu yang lebih banyak lagi untuk berjalan dengan sebuah carier besar di punggung. Berjalan di padang rumput yang luas, melewati pohon-pohon yang besar, menaiki batu-batu terjal dan menggigil kegirangan bersama kawan-kawan.

Balik lagi ke topik, sebenernya point penting yang mau saya share postingan kali ini adalah mengenai packing tas gunung biar muat banyak. Melihat kebanyakan pendaki gunung lokalan kalau mau naik gunung biasanya menggunakan sepeda motor. Tidak masalah apabila tas yang mereka gunakan cuman 40 literan. Tetapi biasanya anak-anak kalau naik gunung bawa tas yang 70-80 literan, tentu saja hal ini rawan terjadi ketidaknyamanan saat mengemudi, atau parah lagi terjadi kecelakaan.

Menurut bukunya Norman Edwin yang berjudul MENDAKI GUNUNG, disebutkan bahwa intensitas kecelakaan di Jalan raya sangat lebih besar jika dibandingkan dengan kecelakaan yang terjadi di gunung. Dan menurut pengalaman saya sendiri selama menggeluti dunia per"outdoor"an , hal ini cukup terbukti. Teman-teman sering mengalami kecelakaan saat di jalan, baik naik gunung, panjat tebing maupun masuk gua. Ada yang cuman lecet-lecet, ada pula yang sampai meninggal dunia.

Kebanyakan kecelakaan yang dialami anak-anak ini disebabkan berkurangnya keseimbangan saat mengendarai motor, hal ini dikarenakan tambahan beban sebuah carier yang tidak seimbang. Contoh saja kemarin sewaktu berangkat dan pulang kerja, tepatnya di jalan antara Solo menuju Jogja, saya melihat 3 kali kecelakaan selama sehari. Bayangkan jika mereka membawa tas gunung semua, bisa bisa sehari ada kecelakaan 10 kali.

Nah, oleh sebab itulah cara packing tas gunung haruslah diperhatikan secara seksama. Agar terasa enteng saat dibawa, muat banyak, rapi dan nyaman tentunya. Ada beberapa hal yang mungkin bisa saya sarankan bagi para pendaki, kita mulai...

Packing yang simple dan rapi

cara packing tas gunung
Mas nya keren deh bawa kulkas ke gunung
Sudah tidak diragukan lagi, sebuah tas gunung memiliki kompartemen, gesper-gesper, kantong, "centelan" yang sangat banyak. Aksesoris-aksesoris tersebut bukanlah sebuah fantasi semata,tetapi memang dibuat dengan tujuan mempermudah pengguna. Pokoknya semuanya didesain dengan sebuah fungsi, jadi gunakanlah semestinya. Kalau saran saya sih mendingan segala "tetek-bengek" bisa masuk kedalam tas tanpa ditempel-tempelin. Dan tutup deh pakai cover bag, selain biar nggak kotor dan nggak basah kena embun ataupun hujan, cover bag memberi kesan lebih rapi dan mboys.

Nggak punya cover bag??? Sono beli!!!!!

Dan selain itu bisa menggunakan matras sebagai body agar tas bisa lebih rapi, caranya tinggal dimasukin aja tuh matras kedalam carier dengan posisi melingkar daleman tas bagian pinggir. Kalau yang satu ini sudah pada tahulah pastinya, tinggal yang nggak tau aja biar tau.

Keluarin makanan dari kemasannya

mie instan gunung
Nyomot dari frontroll, nyari foto pribadi nggak ada sii
Jangan makan mie selain di gunung :D
Salah satu manfaat kita mendaki gunung yaitu berlatih tentang management. Bukan hanya urusan management waktu saja yang kita pelajari saat naik gunung. Tetapi managemen makanan juga harus kita kuasai secara mendalam. Kita harus mengetahui kebutuhan makanan baik makanan pribadi maupun juga kelompok.

Kita ambil contoh jika biasanya kita makan 3x sehari di rumah, nasi putihnya 1 piring penuh, ayamnya dada sama paha komplit pakai telor. Nah kalau pas naik gunung diganti 1-2x saja sehari, bisa malemnya, atau paginya, tergantung gerombolan gimana maunya. Selain itu jangan lupa bawa sayuran seperti wortel, daun bawang, cabe, dan bumbu alami lainnya. Yang terakhir makanan kemasan seperti mie instan, pasta, sarden, ataupun makanan kemasan lainya. Dan jangan lupa bawa minum dan snack secukupnya buat cemilan di jalan ataupun saat beristirahat.

Yang paling penting saat packing nanti, usahakan semua makanan dirombak abis, keluarin isinya dari kemasan. Mie instan, sayur, sarden, bumbu, beras/nasi, dipisah sendiri-sendiri sesuai jenis dan penggunaannya nanti. Kalau sudah, masukin ke wadah penyimpanan dan pengaturan ataupun wadah kedap air. Selain kuat, wadah tersebut lebih memberikan kesan rapi dan mboys.

Belum punya wadahnya? sono beli!!! di toko atau via online juga banyak tuh yang jual!!!

Bawa yang perlu aja deh

membuat odol isi ulang
Nyomot dari gugel, Nggak kepikiran yang beginian
Emang mau ke rumah eyang, kok bawa selimut, sarung, handuk, alat mandi komplit beserta shamponya?. Kalau kita mau naik gunung, sebaiknya kita membawa alat yang dibutuhkan saja selama pedakian. Nggak usah bawa mini compo, dvd player lengkap sama proyektornya juga. Kalau yang mau mandi ya bawa alat mandi secukupnya. Mentang-mentang mau naik gunung, beli sabun cair baru 1 botol, shampo 1 botol, odol 1 buah plus sikat giginya yang masih dalam kemasan, sama gayung indomaret. Toh, saya jamin ntar nggak bakalan mandi beberapa hari di gunung kan.

Saya kan cowok metrosexual yang anggun, ntar jerawatnya nongol gimana?

Nah, kalau maksa mau bawa alat mandi, mendingan pilih ukuran yang minimalis. Sabun cairnyya sediain 1 buah botol yang kecil yang bisa diisi ulang. Samphoo beli shachet an aja, tapi jangan buang bungkusnya di gunung loh ya. Kalau pasta gigi saya pernah lihat di blog seseorang, dia mengelem 2 tutup odol yang saling berkebalikan dan dilubangin. Jadi odolnya bisa dipindah dari 1 tempat ke tempat lain menggunakan tutup odol yang dimodif tersebut. Lumayan sih buat hemat tempat, apalagi kalau odolnya super duper jumbo baru aja beli di swalayan.

Sebenernya masih banyak hal-hal kecil yang mungkin bisa berguna bagi teman teman yang mau mendaki, tetapi berhubung ntar postingannya jadi panjang banget, mendingan saya stop dan dilanjut ntar aja.
Sekian "cover bag", "tutup odol" serta "wadah penyimpanan dan pengaturan" yang bisa saya bagi. Selanjutnya salam rindu buat udara sejuk dari saya.

Terlihat hilir mudik muda-mudi bersepeda motor, berboncengan memakai slayer. Sepatunya kekar, bergerigi tajam, bertuliskan Rei, Eiger, Hitech warna kuning kecil tapi menyolok. Jaket mereka pun tebal, berwarna merah dan hitam. Memakai tas gunung yang besar, lengkap dengan cover bag nya. Tak lupa sebuah matras yang digulung rapi terlihat menempel kencang di sampingnya. Beriringan ramai-ramai kurang lebih 6 orang. Sebuah pemandangan yang saya lihat hari Jum'at kemarin sewaktu pulang ke Solo.

Ada setitik rasa kangen dengan harumnya udara pagi di Gunung setelah melihat semangat mereka. Dinginnya kabut dan hangatnya kebersamaan nggak bisa tergantikan hanya dengan sebuah materi. Terasa masa-masa kuliah sangat sia sia dengan setumpuk buku. Seharusnya saya sisihkan waktu yang lebih banyak lagi untuk berjalan dengan sebuah carier besar di punggung. Berjalan di padang rumput yang luas, melewati pohon-pohon yang besar, menaiki batu-batu terjal dan menggigil kegirangan bersama kawan-kawan.

Balik lagi ke topik, sebenernya point penting yang mau saya share postingan kali ini adalah mengenai packing tas gunung biar muat banyak. Melihat kebanyakan pendaki gunung lokalan kalau mau naik gunung biasanya menggunakan sepeda motor. Tidak masalah apabila tas yang mereka gunakan cuman 40 literan. Tetapi biasanya anak-anak kalau naik gunung bawa tas yang 70-80 literan, tentu saja hal ini rawan terjadi ketidaknyamanan saat mengemudi, atau parah lagi terjadi kecelakaan.

Menurut bukunya Norman Edwin yang berjudul MENDAKI GUNUNG, disebutkan bahwa intensitas kecelakaan di Jalan raya sangat lebih besar jika dibandingkan dengan kecelakaan yang terjadi di gunung. Dan menurut pengalaman saya sendiri selama menggeluti dunia per"outdoor"an , hal ini cukup terbukti. Teman-teman sering mengalami kecelakaan saat di jalan, baik naik gunung, panjat tebing maupun masuk gua. Ada yang cuman lecet-lecet, ada pula yang sampai meninggal dunia.

Kebanyakan kecelakaan yang dialami anak-anak ini disebabkan berkurangnya keseimbangan saat mengendarai motor, hal ini dikarenakan tambahan beban sebuah carier yang tidak seimbang. Contoh saja kemarin sewaktu berangkat dan pulang kerja, tepatnya di jalan antara Solo menuju Jogja, saya melihat 3 kali kecelakaan selama sehari. Bayangkan jika mereka membawa tas gunung semua, bisa bisa sehari ada kecelakaan 10 kali.

Nah, oleh sebab itulah cara packing tas gunung haruslah diperhatikan secara seksama. Agar terasa enteng saat dibawa, muat banyak, rapi dan nyaman tentunya. Ada beberapa hal yang mungkin bisa saya sarankan bagi para pendaki, kita mulai...

Packing yang simple dan rapi

cara packing tas gunung
Mas nya keren deh bawa kulkas ke gunung
Sudah tidak diragukan lagi, sebuah tas gunung memiliki kompartemen, gesper-gesper, kantong, "centelan" yang sangat banyak. Aksesoris-aksesoris tersebut bukanlah sebuah fantasi semata,tetapi memang dibuat dengan tujuan mempermudah pengguna. Pokoknya semuanya didesain dengan sebuah fungsi, jadi gunakanlah semestinya. Kalau saran saya sih mendingan segala "tetek-bengek" bisa masuk kedalam tas tanpa ditempel-tempelin. Dan tutup deh pakai cover bag, selain biar nggak kotor dan nggak basah kena embun ataupun hujan, cover bag memberi kesan lebih rapi dan mboys.

Nggak punya cover bag??? Sono beli!!!!!

Dan selain itu bisa menggunakan matras sebagai body agar tas bisa lebih rapi, caranya tinggal dimasukin aja tuh matras kedalam carier dengan posisi melingkar daleman tas bagian pinggir. Kalau yang satu ini sudah pada tahulah pastinya, tinggal yang nggak tau aja biar tau.

Keluarin makanan dari kemasannya

mie instan gunung
Nyomot dari frontroll, nyari foto pribadi nggak ada sii
Jangan makan mie selain di gunung :D
Salah satu manfaat kita mendaki gunung yaitu berlatih tentang management. Bukan hanya urusan management waktu saja yang kita pelajari saat naik gunung. Tetapi managemen makanan juga harus kita kuasai secara mendalam. Kita harus mengetahui kebutuhan makanan baik makanan pribadi maupun juga kelompok.

Kita ambil contoh jika biasanya kita makan 3x sehari di rumah, nasi putihnya 1 piring penuh, ayamnya dada sama paha komplit pakai telor. Nah kalau pas naik gunung diganti 1-2x saja sehari, bisa malemnya, atau paginya, tergantung gerombolan gimana maunya. Selain itu jangan lupa bawa sayuran seperti wortel, daun bawang, cabe, dan bumbu alami lainnya. Yang terakhir makanan kemasan seperti mie instan, pasta, sarden, ataupun makanan kemasan lainya. Dan jangan lupa bawa minum dan snack secukupnya buat cemilan di jalan ataupun saat beristirahat.

Yang paling penting saat packing nanti, usahakan semua makanan dirombak abis, keluarin isinya dari kemasan. Mie instan, sayur, sarden, bumbu, beras/nasi, dipisah sendiri-sendiri sesuai jenis dan penggunaannya nanti. Kalau sudah, masukin ke wadah penyimpanan dan pengaturan ataupun wadah kedap air. Selain kuat, wadah tersebut lebih memberikan kesan rapi dan mboys.

Belum punya wadahnya? sono beli!!! di toko atau via online juga banyak tuh yang jual!!!

Bawa yang perlu aja deh

membuat odol isi ulang
Nyomot dari gugel, Nggak kepikiran yang beginian
Emang mau ke rumah eyang, kok bawa selimut, sarung, handuk, alat mandi komplit beserta shamponya?. Kalau kita mau naik gunung, sebaiknya kita membawa alat yang dibutuhkan saja selama pedakian. Nggak usah bawa mini compo, dvd player lengkap sama proyektornya juga. Kalau yang mau mandi ya bawa alat mandi secukupnya. Mentang-mentang mau naik gunung, beli sabun cair baru 1 botol, shampo 1 botol, odol 1 buah plus sikat giginya yang masih dalam kemasan, sama gayung indomaret. Toh, saya jamin ntar nggak bakalan mandi beberapa hari di gunung kan.

Saya kan cowok metrosexual yang anggun, ntar jerawatnya nongol gimana?

Nah, kalau maksa mau bawa alat mandi, mendingan pilih ukuran yang minimalis. Sabun cairnyya sediain 1 buah botol yang kecil yang bisa diisi ulang. Samphoo beli shachet an aja, tapi jangan buang bungkusnya di gunung loh ya. Kalau pasta gigi saya pernah lihat di blog seseorang, dia mengelem 2 tutup odol yang saling berkebalikan dan dilubangin. Jadi odolnya bisa dipindah dari 1 tempat ke tempat lain menggunakan tutup odol yang dimodif tersebut. Lumayan sih buat hemat tempat, apalagi kalau odolnya super duper jumbo baru aja beli di swalayan.

Sebenernya masih banyak hal-hal kecil yang mungkin bisa berguna bagi teman teman yang mau mendaki, tetapi berhubung ntar postingannya jadi panjang banget, mendingan saya stop dan dilanjut ntar aja.
Sekian "cover bag", "tutup odol" serta "wadah penyimpanan dan pengaturan" yang bisa saya bagi. Selanjutnya salam rindu buat udara sejuk dari saya.

Rabu, 20 Agustus 2014

Setahun yang lalu tepatnya di bulan Ramadhan, saya masih ingat dengan jelas. Badan ini rasanya mau melayang, tenaga habis terkuras meniti banyaknya tangga menuju Hargodumilah yang nggak abis-abis. Mungkin roti Roma beberapa biji kurang begitu terasa buat sahur kali ini. Sewaktu turun pun terasa "dengkul" ini mau copot, rasanya pengen digendong saja sampai bawah. Akhirnya sampai bawahpun sudah masuk Maghrib, menu buka puasa yang hanya semangkok soto pedas, ditambah teh tawar yang masih "kemebul" terasa sangat nikmat menutup acara kurang kerjaan mendaki Gunung Lawu kali ini. Cemoro Sewu terlihat menggigil ditemani kabut malam itu.

Sesampainya di rumah, saya dan si Uto langsung rebahan di lantai keramik berbentuk kotak dekat pintu depan sebelah kiri. Tiba-tiba Ibu saya yang sudah keriput bilang kalau habis naik gunung, masuk rumahnya lewat belakang, abis ntu cuci tangan dan kaki biar "sawang"nya dari gunung nggak ikut masuk rumah. Mengingat mbak saya lagi hamil tua nih, takutnya ntar terjadi sesuatu gara-gara "sawang"nya gunung Lawu "tememplok" di punggung saya.

Malemnya ketuban kakak saya pecah, trus sontak saya berfikir apa gara-gara nggak cuci tangan dan kaki kemarin yak???. Hahahahahahah. Nggak ada hubungannya kalik, mau pecah sekarang apa besok masak gara-gara "sawang" atau "sawat" atau apalah namanya, bodo ah. Dasar orang jawa, penuh dengan takhayul, yul yul. Lanjut bubug imut ah.
kamar rumah sakit dokter oen surakarta
Setelah berjuang berjam-jam, akhirnya mbrojol juga
Paginya Mbak saya dilarikan ke RS dokter Oen di daerah Kandang Sapi Solo. Masuknya sekitar jam 9 pagi, dan kelar persalinannya sekitar jam 11 an malam. Nggak tau diapain disana, katanya sih dikasih obat pemacu biar si mungil mau keluar. Trus juga divakum kayak di filmnya "3 Idiot" biar mau keluar. Saya mbayangin jadi ngeri sendiri ini.

tumbuh kembang balita
Bakpao rasa daging
Hore saya punya ponakan asli. Bukan ponakan abal-abal, bisa dicubit, dipukul, dibully dan foto-foto sepuasnya mpe kering. Wajahnya damai, terlihat masih belum punya dosa sama sekali. Badannya terlihat gedhe, tepatnya gendut sih. Pipinya tembem dan kepalanya agak "mleyot" gara-gara di vakum kayak di film "3 idiot". Matanya masih terlihat hitam, belum bisa melihat pastinya.

Setahun sudah berlalu, sepertinya baru kemarin saya bolak balik ke rumah sakit, beli ini beli itu, ngurus administrasi. Ngrasain naik turun tangga, walaupun cuman 1 lantai tetapi lutut saya ini ngrasa seperti naik gunung lawu. Sekarang si Esa sudah tambah gedhe bisa berceloteh, ketawa, nyengir, nangis, gulung-gulung, udah bisa bikin ortunya ketawa dan kewalahan. Mungkin saat inilah orang tua bisa ngerasaain kegembiraan dan kewalahan secara bersamaan. Biar ngrasain tuh ngurus anak, wahahahahaha.

foto bayi lucu
Pye kabare? isih penak jamanku to Om?
Menurut artikel di website ibu dan balita mengenai tumbuh kembang balita disebutkan bahwa trimester akhir (dari saat masih dikandungan sampai anak berumur 3 tahun). Tumbuh kembang balita dibagian otak terjadi secara pesat. Sehingga diperlukan asupan gizi yang cukup, contoh saja ASI dan susu formula yang kaya akan asam amino Tyrosine dan Tryptophan sangat bagus untuk balita anda. Alhamdulillah si Esa punya orangtua dalam keadaan cukup, jadi kebutuhan gizinya juga bisa tercukupi secara maksimal. Semoga kalau sudah gedhe jadi dokter ya bro, kayak Susan.

Tapi ngomong ngomong nie anak makannya cuman sayuran sama ASI kok bisa gendut gini yak??
Mencurigakan.


Setahun yang lalu tepatnya di bulan Ramadhan, saya masih ingat dengan jelas. Badan ini rasanya mau melayang, tenaga habis terkuras meniti banyaknya tangga menuju Hargodumilah yang nggak abis-abis. Mungkin roti Roma beberapa biji kurang begitu terasa buat sahur kali ini. Sewaktu turun pun terasa "dengkul" ini mau copot, rasanya pengen digendong saja sampai bawah. Akhirnya sampai bawahpun sudah masuk Maghrib, menu buka puasa yang hanya semangkok soto pedas, ditambah teh tawar yang masih "kemebul" terasa sangat nikmat menutup acara kurang kerjaan mendaki Gunung Lawu kali ini. Cemoro Sewu terlihat menggigil ditemani kabut malam itu.

Sesampainya di rumah, saya dan si Uto langsung rebahan di lantai keramik berbentuk kotak dekat pintu depan sebelah kiri. Tiba-tiba Ibu saya yang sudah keriput bilang kalau habis naik gunung, masuk rumahnya lewat belakang, abis ntu cuci tangan dan kaki biar "sawang"nya dari gunung nggak ikut masuk rumah. Mengingat mbak saya lagi hamil tua nih, takutnya ntar terjadi sesuatu gara-gara "sawang"nya gunung Lawu "tememplok" di punggung saya.

Malemnya ketuban kakak saya pecah, trus sontak saya berfikir apa gara-gara nggak cuci tangan dan kaki kemarin yak???. Hahahahahahah. Nggak ada hubungannya kalik, mau pecah sekarang apa besok masak gara-gara "sawang" atau "sawat" atau apalah namanya, bodo ah. Dasar orang jawa, penuh dengan takhayul, yul yul. Lanjut bubug imut ah.
kamar rumah sakit dokter oen surakarta
Setelah berjuang berjam-jam, akhirnya mbrojol juga
Paginya Mbak saya dilarikan ke RS dokter Oen di daerah Kandang Sapi Solo. Masuknya sekitar jam 9 pagi, dan kelar persalinannya sekitar jam 11 an malam. Nggak tau diapain disana, katanya sih dikasih obat pemacu biar si mungil mau keluar. Trus juga divakum kayak di filmnya "3 Idiot" biar mau keluar. Saya mbayangin jadi ngeri sendiri ini.

tumbuh kembang balita
Bakpao rasa daging
Hore saya punya ponakan asli. Bukan ponakan abal-abal, bisa dicubit, dipukul, dibully dan foto-foto sepuasnya mpe kering. Wajahnya damai, terlihat masih belum punya dosa sama sekali. Badannya terlihat gedhe, tepatnya gendut sih. Pipinya tembem dan kepalanya agak "mleyot" gara-gara di vakum kayak di film "3 idiot". Matanya masih terlihat hitam, belum bisa melihat pastinya.

Setahun sudah berlalu, sepertinya baru kemarin saya bolak balik ke rumah sakit, beli ini beli itu, ngurus administrasi. Ngrasain naik turun tangga, walaupun cuman 1 lantai tetapi lutut saya ini ngrasa seperti naik gunung lawu. Sekarang si Esa sudah tambah gedhe bisa berceloteh, ketawa, nyengir, nangis, gulung-gulung, udah bisa bikin ortunya ketawa dan kewalahan. Mungkin saat inilah orang tua bisa ngerasaain kegembiraan dan kewalahan secara bersamaan. Biar ngrasain tuh ngurus anak, wahahahahaha.

foto bayi lucu
Pye kabare? isih penak jamanku to Om?
Menurut artikel di website ibu dan balita mengenai tumbuh kembang balita disebutkan bahwa trimester akhir (dari saat masih dikandungan sampai anak berumur 3 tahun). Tumbuh kembang balita dibagian otak terjadi secara pesat. Sehingga diperlukan asupan gizi yang cukup, contoh saja ASI dan susu formula yang kaya akan asam amino Tyrosine dan Tryptophan sangat bagus untuk balita anda. Alhamdulillah si Esa punya orangtua dalam keadaan cukup, jadi kebutuhan gizinya juga bisa tercukupi secara maksimal. Semoga kalau sudah gedhe jadi dokter ya bro, kayak Susan.

Tapi ngomong ngomong nie anak makannya cuman sayuran sama ASI kok bisa gendut gini yak??
Mencurigakan.


Minggu, 29 Juni 2014

Mobil Esemka Indonesia sepertinya sudah tertelan Zaman, mobil buatan anak anak smk yang sempat menggelegar saat pemerintahan walikota Jokowi di Solo ini mulai tak terlihat kabarnya. Sebelum berlanjut ke inti masalah, sebelumnya saya sampaikan bahwa postingan ini bukan kampanye,  ataupun promosi Pak Jokowi. Nggak ada unsur politik ataupun lomba-lomba blog berhadiah sepuluh juta yang sedang saya ikuti. Semuanya murni ngeblog, biar nggak lumutan katanya jeng Idah Ceriwis.

Semaleman jeprat-jepret di lantai 16 Paragon, nyari view yang oke dan rencananya ngambil gambar lampu-lampu mobil yang "njleret-njleret" kayak di pameran-pameran fotograpi gitu deh. Eh ternyata nggak dapet, soalnya jam 1 pagi kota Solo emang sepi banget, nggak ada mobil yang sliweran di jalan. Al hasil gambarnya nggak sesuai prediksi, ngeblur, gelap, payah. Dan akhirnya tidur aja wuenak bingits.
pemandangan stadion manahan solo
Dari sekian banyak lampu, yang lagi ngeblog berapa orang yak???
Paginya, setelah sarapan dan cucimata sama mbak mbak cantik Paragon. Saya putuskan ikut ke SMK Warga sama teman saya. Alasan ikut karena nggak ada kerjaan di rumah, nggak ada tebengan ke rumah, dan kebetulan SMK Warga lumayan dekat dengan rumah saya (yes, tebengan gratis). Pas di dalam mobil, saya agak merasa aneh dengan logo di dashboard mobil tersebut, mirip-mirip logo EIGER (merk outdoor) yang bentuknya mirip huruf A Kapital. Dan ternyata mobil yang saya tebengi ini merupakan mobil fenomenal, sefenomenal goyang ngebornya inul, goyang ngecornya depe, ataupun Anisa Bahar dengan patah-patahnya. Iya mobil ESEMKA nya Solo, jaman kekuasaan Jokowow itu tuh.

dashboard esemka
Dashboard esemka ada mp3 nya, wow bingits
Menurut informasi dari Pegawai SMK Warga, mobil esemka ini diproduksi di 5 tempat. SMK Warga Solo, SMK N 5 Solo (STM 2), SMK N 2 Solo (STM 1, SMK terkeren di Solo, soalnya siswanya gantheng-gantheng), SMK di Malang dan yang terakhir SMK di Pati. Sementara, mobil esemka rakitan siswa siswa di SMK Warga ini hanya 2 buah yang sudah memiliki plat nomor (Abu-abu dan Hitam). Dari penampilan luarnya sendiri, mobil esemka lumayan gagah.  Dengan sebuah Ban cadangan yang menempel di pintu bagasi, mobil ini terkesan mirip mobil SUV 4WD, cocok buat naik turun gunung.

mobil esemka
Nggak kalah kan sama fortuner :D

Tetapi setelah ngobrol ngobrol dengan "Bapak Rambut putih" yang pasti siswa-siswa Smk Warga kenal semua dengan bapak yang satu ini, mobil ini memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya, mobil ini nggak cocok buat medan naik turun. Karena transmisinya memiliki jenis "long" (kagak tau artinya "looooooooong" itu apaan), transmisi yang biasanya di pakai mobil eropa imbuhnya (tambah kagak mudheng Pak).

Jadi menurut penjelasan Bapak yang hobi pegang hape ini, Mobil Esemka "Rajawali" masuk gigi 1 bisa nyampai 50km/jam, gigi 2 bisa nyampai 80km/jam, tapi nggak cocok buat naik turun. Dan saya nggak percaya pastinya sama omongan si Bapak. Lha tadi loh buktinya, temen saya nyetirin pelan-pelan banget nggak wus wus kayak mobil eropah (maklum baru punya sim C dia). Eh,tapi pas makan siang yang nyetirin salah satu guru SMK Warga rasanya ya sama kayak mobil mobil Jepun. Mesin halus, suspensi empuk, cuman AC nya nggak terlalu dingin. Konsumsi bahan bakarnya pun standar mirip mobil-mobil pada umumnya (1:11 an).

kekurangan mobil esemka solo
Bagian belakang yang kurang simetris
Salah satu kekurangan mobil esemka rajawali ini, terlihat bagian belakang mobil ini agak tidak simetris (salah desain). Dan juga peletakan Ban Cadangan yang menempel pintu belakang membuat keawetan pintu agak berkurang.

"Sekarang tinggal nunggu perizinan, emisi, tes-tes sudah lolos, kalau punya duit tinggal bayar sudah selesai. Emang Honda, Toyota, dkk" imbuh pak rambut putih.

Kalau dulu sepengetahuan saya pas masih kuliah di Surabaya, mobil esemka ini masih menggunakan karburator untuk pasokan bahan bakar. Eh ternyata tadi saya check, mobil esemka sudah pake system injeksi, jadi emisi gas buangnya bisa masuk standar dan lebih irit. Mesin mobil esemka menggunakan  mesin 4 silinder, kapasitas 1500cc injection, 16 katup, dan menggunakan twin cam.

mesin mobil esemka
Mesin esemka, twin cam 16 valve
Menurut kabar berita yang nggak sedap, mesin ini di datangkan dari China. Masalah kualitas dan perfomanya saya kurang begitu paham. Yang jelas tadi mbonceng rasanya ya kayak mobil-mobil pada umumnya. Yang beda cuman kalau di jalan dilihatin orang, maklum di dalemnya kan ada orang ganthengnya. Badewe, Ipon kalian emang asalnya bukan dari china yak???

Terlepas dari isu-isu politik, menghindar dari sedapnya nyinyiran beberapa pihak mengenai mobil ESEMKA ini, menurut saya mobil esemka tidak ada negatifnya.  Tapi kok masih banyak juga pihak yang nggak suka munculnya mobil esemka ini ya???.

"Mobil esemka merupakan mobil rakitan, bukan mobil nasional buatan siswa SMK". Trus??? Masalah buat eloh kalau mobil ini memang benar rakitan atau tidak??

"Mobil esemka merupakan pencitraan si Jokowow". Truss??? masalah buat eloh kalau mobil ini memang pencitraan Jokowow buat nangkring jadi Gubernur Jakarte? toh SMK di Malang dan SMK di Pati juga ikutan mbikin kok, nggak cuman di Solo.

"Siswa-siswa SMK di seluruh Indonesia aja juga bisa kalik bikin mobil kayak gituan, tinggal pasang-pasang jadi mobil baru. Part import dari China, comot sana comot sini, jadi deh mobil nasional". Truss??? Masalah buat loh kalo anak anak SMK di Solo ngrakit mobil?? daripada kelamaan riset di LIPPI selama 9 tahun nggak ada baunya. Mendingan nyalain api biar pada kepanasan, biar pada tahu kalau kita sebenarnya bisa.

Entahlah mau berkata apa, emang "maido" itu lebih enak. Enakan naik mobil Toyota daripada naik mobil buatan anak-anak smk yang sebenarnya mau membuktikan kalau sebenarnya kita itu mampu~ (lagunya Iwan Fals).

Enakan jualan mobil dari pada pusing-pusing mikir bikin Mobil Nasional, kan mental kita mental makelar.

Asyikan beli mobil bermerk daripada mobil buatan Siswa SMK yang lulus aja belum.

Nyadar nggak sih? Kalau pengen makmur itu nggak usah import beras, nggak usah import kedelai, import gandum, import minyak dan import-import lainnya. Masak iya negara penghasil minyak, import minyak. Sawah dimana-mana, masih aja import beras.

"Lha itu mesin mobil Esemka juga import" Truss??? Masalah buat eloh? Minim kan sudah ada bentuknya mobil, bisa jalan.

hmmmmm, Oke deh, Saya nyerah!!!!! Mau jadi makelar di Astra aja, lumayan bonus tahunan guedheeeeeee. Terserah anak-anak SMK bikin Mobil Nasional, yang penting perut gue kenyang. Terserah minyak import, kedelai import, beras import, yang penting duit gue banyak cukup buat beli ntu semua.

Dan Intinya adalah saya mau sahur

Terserah donk gue hiatus, lumutan, gak konsisten, Masalah buat eloh??? Wong blog blog gue pribadi juga, domain yang bayar gue sendiri.
Piiiisssss donk ah, :p

mobil esemka solo
Jadi pilih yang kiri atau yang kanan???

Mobil Esemka Indonesia sepertinya sudah tertelan Zaman, mobil buatan anak anak smk yang sempat menggelegar saat pemerintahan walikota Jokowi di Solo ini mulai tak terlihat kabarnya. Sebelum berlanjut ke inti masalah, sebelumnya saya sampaikan bahwa postingan ini bukan kampanye,  ataupun promosi Pak Jokowi. Nggak ada unsur politik ataupun lomba-lomba blog berhadiah sepuluh juta yang sedang saya ikuti. Semuanya murni ngeblog, biar nggak lumutan katanya jeng Idah Ceriwis.

Semaleman jeprat-jepret di lantai 16 Paragon, nyari view yang oke dan rencananya ngambil gambar lampu-lampu mobil yang "njleret-njleret" kayak di pameran-pameran fotograpi gitu deh. Eh ternyata nggak dapet, soalnya jam 1 pagi kota Solo emang sepi banget, nggak ada mobil yang sliweran di jalan. Al hasil gambarnya nggak sesuai prediksi, ngeblur, gelap, payah. Dan akhirnya tidur aja wuenak bingits.
pemandangan stadion manahan solo
Dari sekian banyak lampu, yang lagi ngeblog berapa orang yak???
Paginya, setelah sarapan dan cucimata sama mbak mbak cantik Paragon. Saya putuskan ikut ke SMK Warga sama teman saya. Alasan ikut karena nggak ada kerjaan di rumah, nggak ada tebengan ke rumah, dan kebetulan SMK Warga lumayan dekat dengan rumah saya (yes, tebengan gratis). Pas di dalam mobil, saya agak merasa aneh dengan logo di dashboard mobil tersebut, mirip-mirip logo EIGER (merk outdoor) yang bentuknya mirip huruf A Kapital. Dan ternyata mobil yang saya tebengi ini merupakan mobil fenomenal, sefenomenal goyang ngebornya inul, goyang ngecornya depe, ataupun Anisa Bahar dengan patah-patahnya. Iya mobil ESEMKA nya Solo, jaman kekuasaan Jokowow itu tuh.

dashboard esemka
Dashboard esemka ada mp3 nya, wow bingits
Menurut informasi dari Pegawai SMK Warga, mobil esemka ini diproduksi di 5 tempat. SMK Warga Solo, SMK N 5 Solo (STM 2), SMK N 2 Solo (STM 1, SMK terkeren di Solo, soalnya siswanya gantheng-gantheng), SMK di Malang dan yang terakhir SMK di Pati. Sementara, mobil esemka rakitan siswa siswa di SMK Warga ini hanya 2 buah yang sudah memiliki plat nomor (Abu-abu dan Hitam). Dari penampilan luarnya sendiri, mobil esemka lumayan gagah.  Dengan sebuah Ban cadangan yang menempel di pintu bagasi, mobil ini terkesan mirip mobil SUV 4WD, cocok buat naik turun gunung.

mobil esemka
Nggak kalah kan sama fortuner :D

Tetapi setelah ngobrol ngobrol dengan "Bapak Rambut putih" yang pasti siswa-siswa Smk Warga kenal semua dengan bapak yang satu ini, mobil ini memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya, mobil ini nggak cocok buat medan naik turun. Karena transmisinya memiliki jenis "long" (kagak tau artinya "looooooooong" itu apaan), transmisi yang biasanya di pakai mobil eropa imbuhnya (tambah kagak mudheng Pak).

Jadi menurut penjelasan Bapak yang hobi pegang hape ini, Mobil Esemka "Rajawali" masuk gigi 1 bisa nyampai 50km/jam, gigi 2 bisa nyampai 80km/jam, tapi nggak cocok buat naik turun. Dan saya nggak percaya pastinya sama omongan si Bapak. Lha tadi loh buktinya, temen saya nyetirin pelan-pelan banget nggak wus wus kayak mobil eropah (maklum baru punya sim C dia). Eh,tapi pas makan siang yang nyetirin salah satu guru SMK Warga rasanya ya sama kayak mobil mobil Jepun. Mesin halus, suspensi empuk, cuman AC nya nggak terlalu dingin. Konsumsi bahan bakarnya pun standar mirip mobil-mobil pada umumnya (1:11 an).

kekurangan mobil esemka solo
Bagian belakang yang kurang simetris
Salah satu kekurangan mobil esemka rajawali ini, terlihat bagian belakang mobil ini agak tidak simetris (salah desain). Dan juga peletakan Ban Cadangan yang menempel pintu belakang membuat keawetan pintu agak berkurang.

"Sekarang tinggal nunggu perizinan, emisi, tes-tes sudah lolos, kalau punya duit tinggal bayar sudah selesai. Emang Honda, Toyota, dkk" imbuh pak rambut putih.

Kalau dulu sepengetahuan saya pas masih kuliah di Surabaya, mobil esemka ini masih menggunakan karburator untuk pasokan bahan bakar. Eh ternyata tadi saya check, mobil esemka sudah pake system injeksi, jadi emisi gas buangnya bisa masuk standar dan lebih irit. Mesin mobil esemka menggunakan  mesin 4 silinder, kapasitas 1500cc injection, 16 katup, dan menggunakan twin cam.

mesin mobil esemka
Mesin esemka, twin cam 16 valve
Menurut kabar berita yang nggak sedap, mesin ini di datangkan dari China. Masalah kualitas dan perfomanya saya kurang begitu paham. Yang jelas tadi mbonceng rasanya ya kayak mobil-mobil pada umumnya. Yang beda cuman kalau di jalan dilihatin orang, maklum di dalemnya kan ada orang ganthengnya. Badewe, Ipon kalian emang asalnya bukan dari china yak???

Terlepas dari isu-isu politik, menghindar dari sedapnya nyinyiran beberapa pihak mengenai mobil ESEMKA ini, menurut saya mobil esemka tidak ada negatifnya.  Tapi kok masih banyak juga pihak yang nggak suka munculnya mobil esemka ini ya???.

"Mobil esemka merupakan mobil rakitan, bukan mobil nasional buatan siswa SMK". Trus??? Masalah buat eloh kalau mobil ini memang benar rakitan atau tidak??

"Mobil esemka merupakan pencitraan si Jokowow". Truss??? masalah buat eloh kalau mobil ini memang pencitraan Jokowow buat nangkring jadi Gubernur Jakarte? toh SMK di Malang dan SMK di Pati juga ikutan mbikin kok, nggak cuman di Solo.

"Siswa-siswa SMK di seluruh Indonesia aja juga bisa kalik bikin mobil kayak gituan, tinggal pasang-pasang jadi mobil baru. Part import dari China, comot sana comot sini, jadi deh mobil nasional". Truss??? Masalah buat loh kalo anak anak SMK di Solo ngrakit mobil?? daripada kelamaan riset di LIPPI selama 9 tahun nggak ada baunya. Mendingan nyalain api biar pada kepanasan, biar pada tahu kalau kita sebenarnya bisa.

Entahlah mau berkata apa, emang "maido" itu lebih enak. Enakan naik mobil Toyota daripada naik mobil buatan anak-anak smk yang sebenarnya mau membuktikan kalau sebenarnya kita itu mampu~ (lagunya Iwan Fals).

Enakan jualan mobil dari pada pusing-pusing mikir bikin Mobil Nasional, kan mental kita mental makelar.

Asyikan beli mobil bermerk daripada mobil buatan Siswa SMK yang lulus aja belum.

Nyadar nggak sih? Kalau pengen makmur itu nggak usah import beras, nggak usah import kedelai, import gandum, import minyak dan import-import lainnya. Masak iya negara penghasil minyak, import minyak. Sawah dimana-mana, masih aja import beras.

"Lha itu mesin mobil Esemka juga import" Truss??? Masalah buat eloh? Minim kan sudah ada bentuknya mobil, bisa jalan.

hmmmmm, Oke deh, Saya nyerah!!!!! Mau jadi makelar di Astra aja, lumayan bonus tahunan guedheeeeeee. Terserah anak-anak SMK bikin Mobil Nasional, yang penting perut gue kenyang. Terserah minyak import, kedelai import, beras import, yang penting duit gue banyak cukup buat beli ntu semua.

Dan Intinya adalah saya mau sahur

Terserah donk gue hiatus, lumutan, gak konsisten, Masalah buat eloh??? Wong blog blog gue pribadi juga, domain yang bayar gue sendiri.
Piiiisssss donk ah, :p

mobil esemka solo
Jadi pilih yang kiri atau yang kanan???

Kamis, 17 April 2014

Konsep rumah atau kantor minimalis saat ini memang sedang jadi tren. Selain karena lahan perumahan yang ada di kota-kota besar semakin sedikit, aktivitas masyarakat pekerja yang lebih sering berada diluar rumah juga membuat kita lebih memilih desain rumah minimalis supaya tidak memakan waktu lama untuk mengurus rumah. Untuk kantor, konsep minimalis dipilih selain untuk menekan biaya operasional, juga untuk menciptakan suasana cozy.

Dengan berkembangnya tren rumah atau kantor minimalis, perkakas rumah atau kantor pun dicari yang serba minimalis. Contohnya, saat ini perangkat komputer seringkali digantikan oleh laptop atau notebook. Namun, banyak orang tetap lebih memilih komputer karena spesifikasinya memang lebih bisa diandalkan dibanding laptop atau notebook. Nah, bagi yang sedang mencari komputer dengan konsep minimalis, sepertinya Samsung ATIV One 5 Style Touch adalah pilihan yang menarik.
ATIV One 5 Style Touch
Samsung ATIV One 5 Style Touch
ATIV One 5 Style Touch, produk terbaru Samsung bertema All in One PC. Komputer ini berbeda dengan komputer pada umumnya. Desainnya ramping dan cantik, sangat cocok buat siapapun dengan style minimalis dan selera estetika tingkat tinggi. Lapisan putih pada body dan sisi logam di sekeliling layar membuatnya terlihat elegan.

Ukuran layarnya 21.5” LED Full HD. Tentu bisa memuaskan mata Anda saat menonton. Dengan sistem operasi terbaru Windows 8, pastinya komputer ini dilengkapi fitur-fitur canggih untuk para pekerja yang produktif. Plus, komputer ini dilengkapi touch screen!

Bagi penggemar musik dan film, 2,2ch Speakers, (4W + Tweeter) x 2 dan SoundAlive™ membuat suara terdengar lebih hidup. Selain itu, ada pula internal harddisk 1TB yang sangat berguna untuk penyimpanan data-data besar.

komputer minimalis samsung
Samsung Sound Alive 
Satu lagi kelebihan unik yang tidak dimiliki oleh komputer lain: fitur Samsung HomeSync Lite, yang memungkinkan kita menyimpan dan sinkronisasi data dengan gadget Samsung lain seperti smartphone, tablet, atau kamera. Dengan begitu, kita bisa mengakses data kapanpun dan dimanapun.

komputer minimalis samsung
fitur Samsung HomeSync Lite
Nah, setelah baca review lengkapnya Samsung ATIV One 5 Style Touch , saya sih sangat tertarik untuk beli, hehe. Bagaimana menurut teman-teman?

This article is sponsored by Samsung Electronics Indonesia



Konsep rumah atau kantor minimalis saat ini memang sedang jadi tren. Selain karena lahan perumahan yang ada di kota-kota besar semakin sedikit, aktivitas masyarakat pekerja yang lebih sering berada diluar rumah juga membuat kita lebih memilih desain rumah minimalis supaya tidak memakan waktu lama untuk mengurus rumah. Untuk kantor, konsep minimalis dipilih selain untuk menekan biaya operasional, juga untuk menciptakan suasana cozy.

Dengan berkembangnya tren rumah atau kantor minimalis, perkakas rumah atau kantor pun dicari yang serba minimalis. Contohnya, saat ini perangkat komputer seringkali digantikan oleh laptop atau notebook. Namun, banyak orang tetap lebih memilih komputer karena spesifikasinya memang lebih bisa diandalkan dibanding laptop atau notebook. Nah, bagi yang sedang mencari komputer dengan konsep minimalis, sepertinya Samsung ATIV One 5 Style Touch adalah pilihan yang menarik.
ATIV One 5 Style Touch
Samsung ATIV One 5 Style Touch
ATIV One 5 Style Touch, produk terbaru Samsung bertema All in One PC. Komputer ini berbeda dengan komputer pada umumnya. Desainnya ramping dan cantik, sangat cocok buat siapapun dengan style minimalis dan selera estetika tingkat tinggi. Lapisan putih pada body dan sisi logam di sekeliling layar membuatnya terlihat elegan.

Ukuran layarnya 21.5” LED Full HD. Tentu bisa memuaskan mata Anda saat menonton. Dengan sistem operasi terbaru Windows 8, pastinya komputer ini dilengkapi fitur-fitur canggih untuk para pekerja yang produktif. Plus, komputer ini dilengkapi touch screen!

Bagi penggemar musik dan film, 2,2ch Speakers, (4W + Tweeter) x 2 dan SoundAlive™ membuat suara terdengar lebih hidup. Selain itu, ada pula internal harddisk 1TB yang sangat berguna untuk penyimpanan data-data besar.

komputer minimalis samsung
Samsung Sound Alive 
Satu lagi kelebihan unik yang tidak dimiliki oleh komputer lain: fitur Samsung HomeSync Lite, yang memungkinkan kita menyimpan dan sinkronisasi data dengan gadget Samsung lain seperti smartphone, tablet, atau kamera. Dengan begitu, kita bisa mengakses data kapanpun dan dimanapun.

komputer minimalis samsung
fitur Samsung HomeSync Lite
Nah, setelah baca review lengkapnya Samsung ATIV One 5 Style Touch , saya sih sangat tertarik untuk beli, hehe. Bagaimana menurut teman-teman?

This article is sponsored by Samsung Electronics Indonesia



Minggu, 26 Januari 2014

Gunung Rinjani. Gunung tertinggi kedua di Indonesia setelah Gunung Kerinci (Sumatera), terletak di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat. Memiliki ketinggian 3726 meter di atas permukaan laut, dengan kaldera yang sangat luas di puncaknya. Terdapat danau segara anak di dalamnya, merupakan surga bagi para pendaki gunung rinjani, dan termasuk dalam jajaran danau tertingi di Indonesia.

26 Agustus 2013 merupakan salah satu  hari yang berkesan dalam hidup saya. Setelah project dosen di Jambi telah saya paksakan usai, saya berkesempatan memenuhi janji yang masih melekat di dalam hati. Janji menemani sobat sepenanggungan setelah sukses dengan pendakian Semeru nya, mendaki gunung tertinggi kedua di Indonesia. Mencium harumnya puncak Rinjani bersama-sama.

Tidak ber-delapan lagi
Karena alasan biaya, akhirnya hanya kami bertiga yang memberanikan diri dan memuaskan ego ke Lombok. Rizal seorang pekerja swasta disalah satu perusahaan tambang batubara di Indonesia yang belum pernah sama sekali mendaki gunung. Karta Prihandoko, seorang mahasiswa galau yang tinggal menunggu di wisuda kala itu. Dan saya sendiri, Kempor, seorang pengangguran tak bermodal yang makan aja sulit. Dan yang terakhir, salam semangat dari teman teman eks pendakian semeru kemarin.

Pendakian kami mulai dari pos registrasi Sembalun. Suasana ramah penduduk sekitar menemani pagi kami, melihat hilir mudik aktivitas para penduduk, anak kecil berseragam merah putih bersliweran, merupakan moment yang jarang kami temui di kota. Di pos registrasi, kami bertemu dengan pendaki senior dari Surabaya (Chupank dan Choly).

jalur sembalun rinjani
sebelum berangkat, narsis dolo di pos registrasi


Trek jalur sembalun sangat cocok buat pemula, di jalur ini relatif tidak menguras tenaga jika dibanding jalur Senaru. Padang savana yang sangat luas, terluas yang pernah saya lihat selama ini. Pemandangan yang sangat indah di sepanjang mata memandang. Layaknya jamuan awal sebagai hadiah agar kita semangat sampai puncak tertinggi kedua di Nusantara Indonesia ini. Terlihat dari kejauhan puncak dari rinjani.

jalur gunung rinjani
Lebay bawa tas dobel-dobel 

Pos 1-Pos 2-Pos 3????
Jalur sembalun memiliki banyak sekali pos bayangan, sehingga perlu diperhatikan agar tidak tertipu dengan pos-pos bayangan tersebut. Jangan bersantai-santai dan banyak istirahat sebelum sampai pos terakhir yaitu plawangan sembalun. Kami sempat tertipu bermalam di pos 3, dan ternyata pos tersebut adalah pos bayangan. Alhasil paginya kita sarapan dengan tanjakan, tanjakan dan tanjakan seterusnya. Hanya saja kita akan dimanjakan dengan sedikitnya oksigen saat melewati bukit penyesalan. Saya kurang tahu kenapa dinamakan bukit penyesalan.

bukit penyesalan
Tuh si Koko udah nyesel naik rinjani

di dalam hati berkata "menyesal mendaki gunung rinjani" saat melewati bukit ini

Seperti jalur merbabu yang selalu memberikan harapan palsu, seperti puncak semeru yang menjulang tinggi keatas. Sedikit demi sedikit kami bertiga sampai di pos terakhir "pelawangan sembalun", melepas lelah dan bersiap mendirikan dome. Bukit penyesalan tak akan mengalahkan kami, karena penyesalan terobati setelah melihat liuk liuk jalur puncak rinjani yang seakan menunggu kedatangan kami dari kejauhan.

Malam pun datang, dingin bersambut kelam. Hembusan angin di pelawangan sembalun memang dasyat dan spektakuler. Kencang dan dingin, akhirnya kami mendirikan tenda bersama anak anak jakarta, bandung dan surabaya yang kemarin sempat bertemu dibawah. Kami selalu menjadi tim terakhir dalam perjalanan ini, maklum lah kita kan pemula bang :D

jalur gunung rinjani
malam pertama masak mie, malam kedua masak mie, malam ketiga?????
Sekitar pukul 23.00 kami bertiga bangun mempersiapkan perbekalan menuju puncak. Teman teman Bandung dan Surabaya sepertinya sudah pada masak dan makan, lagi lagi kita menjadi tim paling akhir hari ini. Pukul 01.00 kami berangkat muncak, tetapi tim kami hanya dua orang yang melanjutkan perjalanan. Si "Asep" tidak bisa melanjutkan perjalanan dikarenakan dadanya sesak, mungkin dikarekanan dia pertama kali naik gunung, dan syok dengan udara di pelawangan sembalun.

Kami 3 tim berangkat lebih dahulu (paling awal/pertama) dari beberapa tim yang ngecamp di Pelawangan, dan kami yang berjumlah ber 10 (kalau nggak salah) akhirnya kesasar setelah 10 menit melakukan start "muncak". Sebuah perbuatan yang memalukan dan menggelikan, terlebih ada kakek kakek dan mungkin dia warga korea, taiwan, ataupun china yang nggak tau dari mana asalnya ngikut dibelakang kami, dan akhirnya terjerumus perbuatan yang memalukan ini.

Jadi inget iklan di tipi
Setelah balik nyari jalan, terlihat dibawah banyak lampu lampu berkilapan, tanda bahwa sudah banyak pendaki yang menyusul kami. Terlihat para pendaki asing dengan tongkat di kedua tangannya, entah mereka berkata apa, entah mereka minum apa tadi malam. Jadi inget iklan telepisi yang bunyinya "ijo,ijo,ijo,ijo" merekapun dengan santainya melewati kami, langkah kakinya yang sangaaaat lebar bukanlah tandingan kami.

Karena kemampuan kami yang berbeda-beda, kami pun terpisah satu sama lain. Tenaga terkuras abis, efek dari snack yang saya makan kurang banyak, akhirnya saya putuskan untuk menemani si Koko pelan pelan sampai puncak. Coklat sebungkus yang saya siapkan untuk muncak ini akhirnya keluar juga. Sedikit demi sedikit kami habiskan berdua. Sebotol air mineral dari dalam tas semakin lama semakin habis. Terlihat kerlipan cahaya headlamp dari jauh di atas sana, membuat mental ini kacau.

Sun Rise tak tercapai
Karena kami berdua adalah para pendaki pemula, tentunya dengan tenaga seadanya dan medan puncak rinjani yang sangat wauw. Akhirnya cahaya jingga melirik dari balik lekukan tanah, memancar kelangit biru kelam. Sedikit demi sedikit menjadi hangat udara saat ini, tanda sun rise telah dimulai. Terlihat puncak masih jauh di atas sana, saya putuskan berhenti dan menikmati indahnya warna jingga muncul dari sisi bumi sebelah timur. Terlihat awan putih layaknya matras, tersebar gundukan gundukan gunung terlihat diam di jauh sebelah timur.

Setelah beberapa jam melangkah, selangkah naik, selangkah turun, teringat saat ke Semeru kemarin. akhirnya saya sampai juga di Puncak gunung tertinggi kedua di Indonesia. Rasa haru sedikit merasuk ke kulit tipis saya yang berbalut jaket tebal pinjeman ini. Saya tidak bersujud kala itu, mungkin sudah tidak bisa melampiaskan kegembiraan saya lagi. Tubuh saya sudah terpaku kencang di atas 3726 mpdl, hanya bisa menoleh 360 derajat memutar. Terlihat hamparan kekayaan negeri ini, luas, biru, hijau, jauh dari polusi,  kekuasaan, dan kemunafikan.

puncak rinjani
karena hidup itu indah, maka nikmatilah!
Sekali lagi saya merasa sangat kecil, bahkan lebih kecil dari sangat kecil. Dan merasa sangat besar, lebih besar dari orang kaya disana, yang hartanya selalu mengalir bunga dan tersimpan rapi di bank. Sebuah kenikmatan yang tidak bisa dibayar dengan uang. Terima kasih untuk koko dan asep yang sudah menemani perjalan kita. Dan semua pihak yang telah membantu saya sampai rinjani. Bunthut atas jaketnya rock-icenya, Gombloh buat dome lafumanya, Kecut dan Rico atas cariernya eigernya, Krupindo screen printing buat tas deuternya, tentu saja mbak Okta yang sudah membiayai tiket pesawatnya :D. Dan semua pihak yang telah mendanai saya,

wakakakakaka, lebay, serasa menang FTV aja.
Udahan dulu yak cerita gunung rinjani nya, ntuk cerita di Segara anakan dilanjut kapan-kapan.

jalur gunung rinjani
Jaket rock-ice bukan sponsor, males ngapus logo jadi dibiarin saja lah. Itung itung amal.


Gunung Rinjani. Gunung tertinggi kedua di Indonesia setelah Gunung Kerinci (Sumatera), terletak di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat. Memiliki ketinggian 3726 meter di atas permukaan laut, dengan kaldera yang sangat luas di puncaknya. Terdapat danau segara anak di dalamnya, merupakan surga bagi para pendaki gunung rinjani, dan termasuk dalam jajaran danau tertingi di Indonesia.

26 Agustus 2013 merupakan salah satu  hari yang berkesan dalam hidup saya. Setelah project dosen di Jambi telah saya paksakan usai, saya berkesempatan memenuhi janji yang masih melekat di dalam hati. Janji menemani sobat sepenanggungan setelah sukses dengan pendakian Semeru nya, mendaki gunung tertinggi kedua di Indonesia. Mencium harumnya puncak Rinjani bersama-sama.

Tidak ber-delapan lagi
Karena alasan biaya, akhirnya hanya kami bertiga yang memberanikan diri dan memuaskan ego ke Lombok. Rizal seorang pekerja swasta disalah satu perusahaan tambang batubara di Indonesia yang belum pernah sama sekali mendaki gunung. Karta Prihandoko, seorang mahasiswa galau yang tinggal menunggu di wisuda kala itu. Dan saya sendiri, Kempor, seorang pengangguran tak bermodal yang makan aja sulit. Dan yang terakhir, salam semangat dari teman teman eks pendakian semeru kemarin.

Pendakian kami mulai dari pos registrasi Sembalun. Suasana ramah penduduk sekitar menemani pagi kami, melihat hilir mudik aktivitas para penduduk, anak kecil berseragam merah putih bersliweran, merupakan moment yang jarang kami temui di kota. Di pos registrasi, kami bertemu dengan pendaki senior dari Surabaya (Chupank dan Choly).

jalur sembalun rinjani
sebelum berangkat, narsis dolo di pos registrasi


Trek jalur sembalun sangat cocok buat pemula, di jalur ini relatif tidak menguras tenaga jika dibanding jalur Senaru. Padang savana yang sangat luas, terluas yang pernah saya lihat selama ini. Pemandangan yang sangat indah di sepanjang mata memandang. Layaknya jamuan awal sebagai hadiah agar kita semangat sampai puncak tertinggi kedua di Nusantara Indonesia ini. Terlihat dari kejauhan puncak dari rinjani.

jalur gunung rinjani
Lebay bawa tas dobel-dobel 

Pos 1-Pos 2-Pos 3????
Jalur sembalun memiliki banyak sekali pos bayangan, sehingga perlu diperhatikan agar tidak tertipu dengan pos-pos bayangan tersebut. Jangan bersantai-santai dan banyak istirahat sebelum sampai pos terakhir yaitu plawangan sembalun. Kami sempat tertipu bermalam di pos 3, dan ternyata pos tersebut adalah pos bayangan. Alhasil paginya kita sarapan dengan tanjakan, tanjakan dan tanjakan seterusnya. Hanya saja kita akan dimanjakan dengan sedikitnya oksigen saat melewati bukit penyesalan. Saya kurang tahu kenapa dinamakan bukit penyesalan.

bukit penyesalan
Tuh si Koko udah nyesel naik rinjani

di dalam hati berkata "menyesal mendaki gunung rinjani" saat melewati bukit ini

Seperti jalur merbabu yang selalu memberikan harapan palsu, seperti puncak semeru yang menjulang tinggi keatas. Sedikit demi sedikit kami bertiga sampai di pos terakhir "pelawangan sembalun", melepas lelah dan bersiap mendirikan dome. Bukit penyesalan tak akan mengalahkan kami, karena penyesalan terobati setelah melihat liuk liuk jalur puncak rinjani yang seakan menunggu kedatangan kami dari kejauhan.

Malam pun datang, dingin bersambut kelam. Hembusan angin di pelawangan sembalun memang dasyat dan spektakuler. Kencang dan dingin, akhirnya kami mendirikan tenda bersama anak anak jakarta, bandung dan surabaya yang kemarin sempat bertemu dibawah. Kami selalu menjadi tim terakhir dalam perjalanan ini, maklum lah kita kan pemula bang :D

jalur gunung rinjani
malam pertama masak mie, malam kedua masak mie, malam ketiga?????
Sekitar pukul 23.00 kami bertiga bangun mempersiapkan perbekalan menuju puncak. Teman teman Bandung dan Surabaya sepertinya sudah pada masak dan makan, lagi lagi kita menjadi tim paling akhir hari ini. Pukul 01.00 kami berangkat muncak, tetapi tim kami hanya dua orang yang melanjutkan perjalanan. Si "Asep" tidak bisa melanjutkan perjalanan dikarenakan dadanya sesak, mungkin dikarekanan dia pertama kali naik gunung, dan syok dengan udara di pelawangan sembalun.

Kami 3 tim berangkat lebih dahulu (paling awal/pertama) dari beberapa tim yang ngecamp di Pelawangan, dan kami yang berjumlah ber 10 (kalau nggak salah) akhirnya kesasar setelah 10 menit melakukan start "muncak". Sebuah perbuatan yang memalukan dan menggelikan, terlebih ada kakek kakek dan mungkin dia warga korea, taiwan, ataupun china yang nggak tau dari mana asalnya ngikut dibelakang kami, dan akhirnya terjerumus perbuatan yang memalukan ini.

Jadi inget iklan di tipi
Setelah balik nyari jalan, terlihat dibawah banyak lampu lampu berkilapan, tanda bahwa sudah banyak pendaki yang menyusul kami. Terlihat para pendaki asing dengan tongkat di kedua tangannya, entah mereka berkata apa, entah mereka minum apa tadi malam. Jadi inget iklan telepisi yang bunyinya "ijo,ijo,ijo,ijo" merekapun dengan santainya melewati kami, langkah kakinya yang sangaaaat lebar bukanlah tandingan kami.

Karena kemampuan kami yang berbeda-beda, kami pun terpisah satu sama lain. Tenaga terkuras abis, efek dari snack yang saya makan kurang banyak, akhirnya saya putuskan untuk menemani si Koko pelan pelan sampai puncak. Coklat sebungkus yang saya siapkan untuk muncak ini akhirnya keluar juga. Sedikit demi sedikit kami habiskan berdua. Sebotol air mineral dari dalam tas semakin lama semakin habis. Terlihat kerlipan cahaya headlamp dari jauh di atas sana, membuat mental ini kacau.

Sun Rise tak tercapai
Karena kami berdua adalah para pendaki pemula, tentunya dengan tenaga seadanya dan medan puncak rinjani yang sangat wauw. Akhirnya cahaya jingga melirik dari balik lekukan tanah, memancar kelangit biru kelam. Sedikit demi sedikit menjadi hangat udara saat ini, tanda sun rise telah dimulai. Terlihat puncak masih jauh di atas sana, saya putuskan berhenti dan menikmati indahnya warna jingga muncul dari sisi bumi sebelah timur. Terlihat awan putih layaknya matras, tersebar gundukan gundukan gunung terlihat diam di jauh sebelah timur.

Setelah beberapa jam melangkah, selangkah naik, selangkah turun, teringat saat ke Semeru kemarin. akhirnya saya sampai juga di Puncak gunung tertinggi kedua di Indonesia. Rasa haru sedikit merasuk ke kulit tipis saya yang berbalut jaket tebal pinjeman ini. Saya tidak bersujud kala itu, mungkin sudah tidak bisa melampiaskan kegembiraan saya lagi. Tubuh saya sudah terpaku kencang di atas 3726 mpdl, hanya bisa menoleh 360 derajat memutar. Terlihat hamparan kekayaan negeri ini, luas, biru, hijau, jauh dari polusi,  kekuasaan, dan kemunafikan.

puncak rinjani
karena hidup itu indah, maka nikmatilah!
Sekali lagi saya merasa sangat kecil, bahkan lebih kecil dari sangat kecil. Dan merasa sangat besar, lebih besar dari orang kaya disana, yang hartanya selalu mengalir bunga dan tersimpan rapi di bank. Sebuah kenikmatan yang tidak bisa dibayar dengan uang. Terima kasih untuk koko dan asep yang sudah menemani perjalan kita. Dan semua pihak yang telah membantu saya sampai rinjani. Bunthut atas jaketnya rock-icenya, Gombloh buat dome lafumanya, Kecut dan Rico atas cariernya eigernya, Krupindo screen printing buat tas deuternya, tentu saja mbak Okta yang sudah membiayai tiket pesawatnya :D. Dan semua pihak yang telah mendanai saya,

wakakakakaka, lebay, serasa menang FTV aja.
Udahan dulu yak cerita gunung rinjani nya, ntuk cerita di Segara anakan dilanjut kapan-kapan.

jalur gunung rinjani
Jaket rock-ice bukan sponsor, males ngapus logo jadi dibiarin saja lah. Itung itung amal.