Memang kuliah itu susah susah gampang, tergantung dari cara kita menjalani kuliah tersebut. Seperti halnya dulu sewaktu kita SMA atau SMK yang takut dan alergi dengan yang namanya "Matematika", "FISIKA" dan semua pelajaran yang berbau angka- angka tesebut. Salah satu siswa berpendapat kalau matematika dan fisika merupakan hal yang sulit untuk dipelajari. Di sisi lain ada juga Siswa yang berpendapat bahwa pelajaran matematika sangat asyik dan penuh tantangan. Tinggal bagaimana kita menjalani pelajaran tersebut, dengan kata lain bagaimana cara kita memasukan dan membuat semua angka-angka tersebut masuk kedalam otak kita, Rumus-rumus, persamaan, tabel, grafik soal-soal sehingga akrab dengan kita.
Di dunia perkuliahan sangat berbeda dengan yang namanya sekolah, kita dituntut aktif dan berfikir kritis. Kita tidak perlu pintar untuk mendapatkan IPK yang bagus, yang kita perlukan hanya "usaha" dan "rajin". Sering ditemukan kasus bahwa ada seorang mahasiswa yang pintar di bidang akademik, tetapi kenapa dia masih kalah dengan teman yang secara kenyataan iq nya dibawahnya. Padahal teman mereka jarang masuk smua, tetapi kenapa nilainya sama saja dengan yang rajin masuk?. Akhirnya sering terjadilah kesenjangan antar mahasiswa, rasa iri dengan mahasiswa lain. Sebenarnya itu bukan kesalahan dosen dalam memberikan nilai, maupun keberuntungan mahasiswa tersebut. Tetapi itulah asyiknya kuliah.... ^_^
Kuliah tidak sama dengan sekolah dan itu sangat beda sekali, di masa sekolah semua sama yang penting ujian semester dan ujian mid dapat nilai bagus, maka nilai raportnya juga bagus. Sedikit bercerita dengan kehidupan penulis sewaktu sekolah ya, Aku dulu pernah mengenyam pendidikan setara SMA, yaitu Sekolah kejuruan dimana apabila kita lulus, peluang mendapatkan pekerjaan sangat besar. "Masuk jam 7 dan jarang telat, istirahat jam 9.30 dan penulis habiskan di perpustakaan buat baca baca". Dan yang di baca apa coba? Juga buku pelajaran, tetapai dalam kenyataannya tidak diberikan di kelas. Jam 13.30 pulang naik sepeda onthelku, bersih bersih badan, makan, nonton tv, maen, mandi, belajar dan ngerjain tugas maupun PR yang kita dapat tadi siang.
Trus?... ya Tidur...
Besoknya ngapain? ya sama seperti itu lagi.
berangkat, pulang, berangkat, pulang.
Hasilnya apa?
Ya nilaiku pun sangat bagus dan cukup memuaskan dalam segi akademik.
Tetapi di luar akademik? Nol besar......
Apakah mahasiswa sekarang masih seperti yang aku ceritakan diatas?
Kalau dikampusku aku jawab iya...
Dan itu kenyataan yang nyata dan dapat di buktikan.
Mereka masuk pagi, dan setelah jam kuliah habis ya langsung pulang kerumah. Maupun pulang ke kost bagi yang ngekost...
Trus apa gunanya kuliah?
menghabiskan uang orang tua?
Atau cuman sekedar cari pacar?
maupun jawaban yang standar...,
"aku kuliah biar pinter?"
Seperti itulah jawaban orang orang yang bodoh. Kalau anda pengen pinter mendingan les privat aja, cepat dan tepat.
Ndak menghabiskan waktu bertahun tahun biar lulus.
Kita bahas masalah yang di atas tadi.
Mahasiswa merupakan "Maha"nya siswa, dengan kata lain jauh diatas derajat seorang siswa biasa. Lalu bagaimana status mahasiswa yang tingkah lakunya dan kebiasaannya masih seperti siswa tadi?
Apa masih bisa dianggap sebagai mahasiswa?
kalau menurutku dia bukan seorang mahasiswa
TUjuan kita dikuliahkan orang tua kita bukan agar pintar saja. Tapi Agar kita bermoral, agar kita tahu apa itu sopan santun, tata krama, Sosial, apa itu kesulitan dan permasalahan hidup. Semenjak penulis kuliah, banyak hal yang berubah dalam perilakuku, sikap, maupun tanggung jawab.
Apalagi penulis merupakan salah satu anggota organisasi pecinta alam di kampus ku,
yang dalam kenyataannya sering berbaur dengan yang namanya alam. sehingga kamu tau arti sebuah hidup, apa itu usaha keras, keyakinan, dan kegagalan. Penulis juga merasakan apa itu patah hati di saat masa kuliah. Apa yang namanya pengorbanan, dan pengalaman lain.
Masa masa perkuliahan merupakan masa di mana kita dibentuk, masa di mana hidup akan berwarna, bukan hanya hitam dan putih. Yang namanya pendidikan adalah mendidik manusia, bukan mendidik agar kaya, bukan hanya mendidik agar sukses. Tetapi yang namanya pendidikan adalah penyusunan moral kita.
lalu bagaimana kita bisa menilai kesuksesan mahasiswa?
Bisa dilihat dari perubahan moral si pelaku, apakah tambah bagus atau tambah hancur.
yang jelas seorang mahasiswa tidak boleh mengecewakan orang tua yang telah banyak berkorban untuk dirinya.
Untuk kesimpulan pada tulisan kali ini yaitu "aku sudah ngantuk..!!!"
tiap hari ndak tidur jwe, dah jam 4 nie!!!
kapan kapan lanjut lage ya!
dah ndak kuat ngetik nie.
thankZ:
"enzi" yang setia nemenin penulis smsan sampai ketiduran.
Para insomnia (kalau ndak salah nulisnya) "where ever you are!!!!"
and for my "Stephanie Patricia Montez"
Sabtu, 16 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
aq pulang kampus seringnya ke kos ampe sore padahal g ngekos loh ^^
BalasHapusla di kampus hawane masalah terus og, marai males ae padu terus
haiyah..
BalasHapusalesan ae
emang kamu tu malesan.
lha aq?
tiap hari dikampus, jarang pulang :p
padahal ndak ngekost juga :p
gmna coba?
iya dong, kalo rajin sekarang udah masuk kedokteran pasti.hhoho.
BalasHapusnah ini, la omahmu ae dikampus og mas. .hihi.
hehehe
BalasHapusbukan kali.
rumahku ya di kadipiro sono.
tapi tidure di kampuz...
kan mahasiswa rantau, jadi nomaden dari kampus ke kampus laen.
cie.. cie.. yang rajin baca buku..
BalasHapuscie cie yang mau tesis :p
Hapus