Idul Adha merupakan hal paling buruk bagi anak kos jika nggak pulang kampung. Bagaimana nggak buruk coba? semua warung makan deket kos yang biasanya buka pada tutup semua, sampai sampai warkop yang biasanya buka 24 jam aja pada tutup. Yang lain pada nyate dirumah, makan daging sapi ma sate kambing, kami para anak kos yang sebenarnya lagi pada galau cukup bermimpi saja sambil ngiler ngiler.
Berawal dari pesan yang dikirim teman saya melalui facebook, merapat ke lab kita bakar bakar. Dengan niat se enggak enggaknya kelaparan seharian bisa diminimalisir, akhirnya saya menuju kekampus. Di jemput abenk, kami pun belanja sedikit bumbu untuk membakar daging sapi yang dibawa oleh arif jauh jauh dari sidoarjo (makasih yow cuk).
Abenk yang merupakan pemilik dari abenkdomain.com ini bilang "dagingnya se plastik vai". Tak kirain se plastik item gedhe ntu, eh ternyata se plastik es teh. Hadewh..
Akhirnya bumbunya masih banyak tuh nganggur di lab, vu vi vu.....
Dan inilah yang kami buat kemarin, daging sapi bakar ala engineer, terlihat lezat banget kan???? Yummy..
Dagingnya yang lembut, disajikan dengan nasi hangat, ditemani es teh pasti uenak banget
Mau tau resep dan cara membuat sapi bakar "ala engineer" di atas???.
Walaupun baru pertama ini saya mbahas resep masakan sih, padahal nggak bisa masak juga, Tapi sekarang saatnya saya share resep rahasia sapi bakar engineer tadi. Sebelumnya saya peringatkan, bahwa semua yang bersangkutan dibawah ini sudah ahli dalam bidangnya masing masing. Apabila terjadi kesalahan dalam memberikan resep, saya tidak tanggunga jawab. Yang jelas kemarin rasanya enak dan tidak mematikan :D
Bahan bahan:
-Daging sapi se adanya oleh oleh dari mas bro arif
-Bumbu instan se adanya
-Kecap se adanya
-Merica se adanya
-Nasi se adanya
Alat masak:
SE ADANYA
Cara Memasak:
1. Siapkan bahan bahan yang ada dan seadanya tadi dalam satu wadah biar nggak ribet, hehehe
perasaan kok dagingnya dikit amat ya??
2. Cuci daging sapi sampai bersih tanpa menggunakan detergen ataupun sabun mandi. Bagi yang punya sampoo banyak juga jangan di pakai, apalagi pasta gigi. Pemutih pakaian tidak disarankan disini, cukup mengunakan air kran saja.
3. Iris tipis tipis daging sapi sesuai seratnya, agar cepat matang dan juga nggak mudah hancur saat dibakar nantinya. Mau bentuk kotak atau bulet, di sesuaikan selera. Kalau saya sih suka yang abstrak nggak berbentuk gitu.
4. Bakar arang sampai siap digunakan untuk membakar. Usahakan jangan memakai kayu, soalnya kemarin pake kayu jadinya kayak kebakaran, asep semua.
Agar lebih cepat kebakar, maksimalkan peralatan yang ada, seperti las LPG ini
5. Selagi teman kita menyiapakan arang, kita bisa siapkan terlebih dahulu bumbu instan dan kecap. Aduk aduk aduk sampai terasa encer. Kekanan 74 kali kekiri 39 kali, setelah itu baca hamdalah bersama sama.
Bumbu yang agak encer lebih baik jika digunakan untuk membakar *sok teu lagi
6. Setelah dirasa bumbu tercampur dengan daging dan meresap kedalamnya, selanjutnya kita bisa langsung membakar sedikit demi sedikit daging sapi kita. Apabila mempunyai tempat panggangan yang besar bisa di gunakan, sehingga hasil lebih merata (sok teu banget).
lihat gambar ini jadi teringat yang di WC
7. Angkat dan lumuri daging dengan bumbu sampai dirasa cukup matang. kalau kemarin sih 3 kali sudah matang, dan baunya sudah mantaph. Kematangan bisa dilihat dengan ke empukan atau warna dari daging yang berubah coklat (sok teu lagi).
Bisa dilihat warnanya yang lezat, hati hati jangan sampai gosong
8. Apabila dirasa daging kurang matang, dan arang sudah habis tetapi kita masih ragu ragu memakannya, kita bisa menggunakan las LPG untuk membakarnya agar lebih matang.
Gunakan las LPG untuk membakar daging yang belum matang *tidak disarankan
9. Siapkan meja beserta minumannya dan mari kita makan :D
kok saya nggak ada???
para koki pencipta perubahan, kempor unyu unyu, alif, abenkdomain.com, arya
Peralatan nggak terlalu penting jika kita sudah punya niat, jangan suka beralasan kurangnya fasilitas membuat kita tidak bisa ini itu. Karena dengan sebuah niat yang sangat, pasti sesuatu bisa tercapai.
Dan point paling terpenting kali ini adalah "gretongan itu memang masih paling lezat"
thankz to Arif buat daging nya yang sangat dikit banget