Jumat, 29 Agustus 2014

Toko online sudah mulai menjamur di Indonesia. Rasa enggan berkunjung ke toko "nyata" menyelimuti para calon pembeli, hal ini disebabkan barang yang dicari belum tentu ada di toko yang mereka kunjungi. Untuk sebagian kaum pecinta shoping, tidaklah begitu berarti dia jalan kesana kemari melihat barang barang tanpa tahu apa yang mau dibeli, namanya juga shopingholic. Tetapi bagi sebagian kaum yang membutuhkan barang dengan "segera", jalan muter muter di toko dinilai kurang praktis dan buang-buang waktu. Maka inilah alasan kenapa banyak bermunculan berbagai online shop baik yang profesional maupun milik personal.

Lebih praktis

Contoh saja, saya mau naik gunung bulan September mendatang dan saat ini kondisi saya lagi nggak punya peralatan pendakian. Rencananya saya memakai peralatan ini secara kontiyu, jadi tidak asyik kalau setiap bulan menyewa alat pendakian di tempat sewa alat pendakian. Lebih baik saya beli aja dari pada sewa-sewa terus, dan akhirnya saya pergi ke toko outdoor.

"mbak ada sepatu gunung ukuran 42 waterproof nggak??"
"nggak ada mas, lagi kosong nih" jawab mbak penjaga toko yang cantik.
Abis itu pindah ke toko yang lain, bayar parkir dulu Rp.2000

"mbak ada sepatu gunung ukuran 42?"
"ada mas, komplit dari ukuran 37-45 ada semua" ucap mbaknya yang nggak jauh cantik dari yang tadi.
"solnya kok gini?, warnanya nggak ada yang lain mbak?, yang high ada nggak???"
"wah lagi kosong mas, coba minggu depan kesini lagi mungkin sudah ada" Jawab mbak nya yang hoby ngupil tersebut.

Akhirnya saya keluarin uang buat parkir, belum lagi starter vespa beratnya minta ampyun.
Nah tadi sedikit cerita khayalan dari sebuah kisah nyata, yang mungkin menggambarkan kenapa banyak orang yang lebih memilih belanja online dari pada nyari di tokonya langsung.

Nggak malu-maluin

hitech murah
Sepatu hitech ukuran 38 cocok buat cewek-cewek gagah. Mau??
Kalau pergi ke toko, trus nyari sepatu gunung dan tiba tiba barang yang dicari ada dan cocok banget dengan soul kita berarti tinggal dibayar aja kan?. Iya, Itu kalau di toko.

Berbeda kalau kita belanja di toko online, Udah cocok, model, bentuk, warna, bahan, pokoknya sreg banget deh. Tetapi pas dilihat harganya ternyata kantongnya nggak cukup tebel gimana?. Pastinya kita tawar terlebih dahulu kan, kalau nggak bisa yaudah nggak jadi beli. Bayangkan kalau di toko asli, udah cocok tapi nawar nggak bisa rasanya pengen ntu sepatu, eh duit nggak cukup. Endingnya nggak jadi beli gara-gara duitnya kurang. Malu deh...

Barang langka berceceran

Nah kalau calon pembeli merupakan kolektor barang langka, atapun pecinta motor/mobil tua pasti nyarinya barang yang tidak lagi dijual di toko. Kalau adapun barang/onderdil yang dicari, pasti mahalnya minta ampun maksimal dan biasanya inden. Berbeda jika kita lihat di toko-toko online, kadang barang tersebut ready stock dengan harga yang relatif lebih murah. Bukan hanya murah, kalau lagi bejo terkadang calon pembeli bisa nggak sengaja "nemu" barang yang diangap langka dan dicari-cari olehnya tapi nggak sengaja malah "nemu" di toko online tersebut.

Nggak jaminan juga semua lebih murah, terkadang harga di toko online lebih mahal daripada di toko asli. Biasanya online shop personal lebih murah dari pada yang online shop yang gedhe, tinggal bawaan hati yang punya barang juga sih.

Negatifnya juga banyak

Nggak cuman enaknya aja loh, negatifnya sebuah toko online juga banyak. Sering terjadi penipuan baik dari penjual ataupun pembeli, dari barang yang tidak sesuai, hingga tidak sampainya barang yang dibeli. Calon pembeli yang polos biasanya tergiur dengan harga murah di internet, sehingga dia langsung aja transfer duit kepada penjual abal abal tersebut. Transaksi perbankan seperti ini memang kurang begitu aman, walaupun kita sudah berhati-hati dan berpengalaman dalam jual beli online, lebih baik pakai system COD sehingga sama-sama enak. Kalaupun terpaksa, sebaiknya menyelidiki terlebih dahulu riwayat dari penjualnya.

karrimor woman series murah
Sepatu karrimor ukuran 39 buat cewek cantik yang suka traveling
Ngomong-ngomong toko online, saya juga lagi jualan via online nih. Kalau lagi butuh Sepatu gunung hitech dan karrimor buat cewek (2 gambar diatas) langsung aja email ke rivai.atwapala@gmail.com. Jaket gunung cozmeed juga ada loh.

Terimakasih.


Toko online sudah mulai menjamur di Indonesia. Rasa enggan berkunjung ke toko "nyata" menyelimuti para calon pembeli, hal ini disebabkan barang yang dicari belum tentu ada di toko yang mereka kunjungi. Untuk sebagian kaum pecinta shoping, tidaklah begitu berarti dia jalan kesana kemari melihat barang barang tanpa tahu apa yang mau dibeli, namanya juga shopingholic. Tetapi bagi sebagian kaum yang membutuhkan barang dengan "segera", jalan muter muter di toko dinilai kurang praktis dan buang-buang waktu. Maka inilah alasan kenapa banyak bermunculan berbagai online shop baik yang profesional maupun milik personal.

Lebih praktis

Contoh saja, saya mau naik gunung bulan September mendatang dan saat ini kondisi saya lagi nggak punya peralatan pendakian. Rencananya saya memakai peralatan ini secara kontiyu, jadi tidak asyik kalau setiap bulan menyewa alat pendakian di tempat sewa alat pendakian. Lebih baik saya beli aja dari pada sewa-sewa terus, dan akhirnya saya pergi ke toko outdoor.

"mbak ada sepatu gunung ukuran 42 waterproof nggak??"
"nggak ada mas, lagi kosong nih" jawab mbak penjaga toko yang cantik.
Abis itu pindah ke toko yang lain, bayar parkir dulu Rp.2000

"mbak ada sepatu gunung ukuran 42?"
"ada mas, komplit dari ukuran 37-45 ada semua" ucap mbaknya yang nggak jauh cantik dari yang tadi.
"solnya kok gini?, warnanya nggak ada yang lain mbak?, yang high ada nggak???"
"wah lagi kosong mas, coba minggu depan kesini lagi mungkin sudah ada" Jawab mbak nya yang hoby ngupil tersebut.

Akhirnya saya keluarin uang buat parkir, belum lagi starter vespa beratnya minta ampyun.
Nah tadi sedikit cerita khayalan dari sebuah kisah nyata, yang mungkin menggambarkan kenapa banyak orang yang lebih memilih belanja online dari pada nyari di tokonya langsung.

Nggak malu-maluin

hitech murah
Sepatu hitech ukuran 38 cocok buat cewek-cewek gagah. Mau??
Kalau pergi ke toko, trus nyari sepatu gunung dan tiba tiba barang yang dicari ada dan cocok banget dengan soul kita berarti tinggal dibayar aja kan?. Iya, Itu kalau di toko.

Berbeda kalau kita belanja di toko online, Udah cocok, model, bentuk, warna, bahan, pokoknya sreg banget deh. Tetapi pas dilihat harganya ternyata kantongnya nggak cukup tebel gimana?. Pastinya kita tawar terlebih dahulu kan, kalau nggak bisa yaudah nggak jadi beli. Bayangkan kalau di toko asli, udah cocok tapi nawar nggak bisa rasanya pengen ntu sepatu, eh duit nggak cukup. Endingnya nggak jadi beli gara-gara duitnya kurang. Malu deh...

Barang langka berceceran

Nah kalau calon pembeli merupakan kolektor barang langka, atapun pecinta motor/mobil tua pasti nyarinya barang yang tidak lagi dijual di toko. Kalau adapun barang/onderdil yang dicari, pasti mahalnya minta ampun maksimal dan biasanya inden. Berbeda jika kita lihat di toko-toko online, kadang barang tersebut ready stock dengan harga yang relatif lebih murah. Bukan hanya murah, kalau lagi bejo terkadang calon pembeli bisa nggak sengaja "nemu" barang yang diangap langka dan dicari-cari olehnya tapi nggak sengaja malah "nemu" di toko online tersebut.

Nggak jaminan juga semua lebih murah, terkadang harga di toko online lebih mahal daripada di toko asli. Biasanya online shop personal lebih murah dari pada yang online shop yang gedhe, tinggal bawaan hati yang punya barang juga sih.

Negatifnya juga banyak

Nggak cuman enaknya aja loh, negatifnya sebuah toko online juga banyak. Sering terjadi penipuan baik dari penjual ataupun pembeli, dari barang yang tidak sesuai, hingga tidak sampainya barang yang dibeli. Calon pembeli yang polos biasanya tergiur dengan harga murah di internet, sehingga dia langsung aja transfer duit kepada penjual abal abal tersebut. Transaksi perbankan seperti ini memang kurang begitu aman, walaupun kita sudah berhati-hati dan berpengalaman dalam jual beli online, lebih baik pakai system COD sehingga sama-sama enak. Kalaupun terpaksa, sebaiknya menyelidiki terlebih dahulu riwayat dari penjualnya.

karrimor woman series murah
Sepatu karrimor ukuran 39 buat cewek cantik yang suka traveling
Ngomong-ngomong toko online, saya juga lagi jualan via online nih. Kalau lagi butuh Sepatu gunung hitech dan karrimor buat cewek (2 gambar diatas) langsung aja email ke rivai.atwapala@gmail.com. Jaket gunung cozmeed juga ada loh.

Terimakasih.


Selasa, 26 Agustus 2014

Aura perayaan 17 Agustus masih terasa di udara Indonesia Raya ini. Walaupun di kampung saya perayaan 17-an tahun ini nggak terlalu wauw seperti tahun-tahun kemarin, tetapi aura lomba masih aja terasa sampai hari ini. Apalagi di kantor saya, masih pada sibuk lomba futsal, badminton, ping pong dan lomba jeprat-jepret. Padahal kalau dilihat dari kebiasaan lama, lomba 17-an biasanya sudah selesai sebelum tanggal 17 Agustus. Dan nantinya pas malam "tirakatan" baru diadakan pembagian hadiah. Jadi abis Upacara 17-an udah lupa deh yang namanya lomba-lomba sejenis makan krupuk dkk.

Kalau di kantor saya sama aja ini, lagi asyik nih pada lomba pingpong alias tenis meja. Padahal yang lain sudah pada adem ayem, disini malah asyik pada lomba 17-an. Biarin lah, lagian saya juga nggak ikutan lomba, soalnya acaranya malam sih, coba pas jam kerja. Pasti saya ikut, ikut nonton maksudnya.

Kalau dipikir-pikir memang menarik juga loh kalau kita menang lomba 17-an. Soalnya lomba-lomba dalam rangka HUT RI biasanya gratis, ataupun ada biaya pendaftaran tapi murah bingit. Belum lagi fasilitas yang didapatkan kalau mengikuti lomba tersebut, pasti spektakuler.

Saya ambil contoh "Jelajah Wisata" yang diadakan oleh Dispartanya Sleman di lereng Merapi. Saya dapet info ini dari mbak Ribut sih. Lumayan menggoda, hanya dengan uang pendaftaran 25 rebong kita berkesempatan mendapatkan sepeda montor. Belom lagi areanya di lereng merapi yang pastinya asri dingin-dingin empuk. Cocok banget ini kayaknya buat persiapan ke Kerinci, itung-itung pemanasan dan refreshing berhadiah. Ayo yang mau ndaftar silahkan hubungin dispartanya Sleman, atau kalau mau ya email aja ke prtourismsleman@yahoo.co.id. Tapi maaf, eventnya udah kelar tanggal 24 kemarin :D

Kalau yang tadi Jalan sehat menjelajahi Sleman, Sekarang ada acara gowes-gowes berhadiah, namanya Gowes asyik. Bagi goweser pasti sudah nggak asing lagi dengan program telkomsel yang satu ini. Acaranya dimulai dari tanggal 21 Agustus 2014 - 22 September 2014, diselenggarakan di berbagai kota di Indonesia. Dan jangan kaget kalau total hadiahnya sampai 20 Jetong loh!!!. Untuk info selengkapnya bisa dilihat di web resminya.
program telkomsel gowes asyik
ayo goweser jangan sampai ketinggalan event yang satu ini!!!
Kalau program telkomsel yang gowes asyik belom ketinggalan tuh kayaknya, bagi yang suka gowes musti siap-siap yak!!!. Ayo diservis dan dicuci sepeda buthutnya!!!

Masih bingung mau ngerayain kemerdekaan negri ini dengan cara apa?

Saya punya beberapa ide nih untuk anda yang masih belom bisa menikmati HUT RI ke-69 ini. Sangat mudah kok, semisal saja Bayar Pajak tepat waktu, Berhenti jika Trafic Light berwarna Merah, Menyebrang lewat Zebra Cross, Makan/ minum menggunakan tangan kanan, Membaca do'a sebelum belajar, dan yang terakhir adalah jangan lupa gosok gigi sebelum tidur.

Selamat Merdeka ya Indonesia, semoga panjang umur dan jangan lupa bayar utang.

Aura perayaan 17 Agustus masih terasa di udara Indonesia Raya ini. Walaupun di kampung saya perayaan 17-an tahun ini nggak terlalu wauw seperti tahun-tahun kemarin, tetapi aura lomba masih aja terasa sampai hari ini. Apalagi di kantor saya, masih pada sibuk lomba futsal, badminton, ping pong dan lomba jeprat-jepret. Padahal kalau dilihat dari kebiasaan lama, lomba 17-an biasanya sudah selesai sebelum tanggal 17 Agustus. Dan nantinya pas malam "tirakatan" baru diadakan pembagian hadiah. Jadi abis Upacara 17-an udah lupa deh yang namanya lomba-lomba sejenis makan krupuk dkk.

Kalau di kantor saya sama aja ini, lagi asyik nih pada lomba pingpong alias tenis meja. Padahal yang lain sudah pada adem ayem, disini malah asyik pada lomba 17-an. Biarin lah, lagian saya juga nggak ikutan lomba, soalnya acaranya malam sih, coba pas jam kerja. Pasti saya ikut, ikut nonton maksudnya.

Kalau dipikir-pikir memang menarik juga loh kalau kita menang lomba 17-an. Soalnya lomba-lomba dalam rangka HUT RI biasanya gratis, ataupun ada biaya pendaftaran tapi murah bingit. Belum lagi fasilitas yang didapatkan kalau mengikuti lomba tersebut, pasti spektakuler.

Saya ambil contoh "Jelajah Wisata" yang diadakan oleh Dispartanya Sleman di lereng Merapi. Saya dapet info ini dari mbak Ribut sih. Lumayan menggoda, hanya dengan uang pendaftaran 25 rebong kita berkesempatan mendapatkan sepeda montor. Belom lagi areanya di lereng merapi yang pastinya asri dingin-dingin empuk. Cocok banget ini kayaknya buat persiapan ke Kerinci, itung-itung pemanasan dan refreshing berhadiah. Ayo yang mau ndaftar silahkan hubungin dispartanya Sleman, atau kalau mau ya email aja ke prtourismsleman@yahoo.co.id. Tapi maaf, eventnya udah kelar tanggal 24 kemarin :D

Kalau yang tadi Jalan sehat menjelajahi Sleman, Sekarang ada acara gowes-gowes berhadiah, namanya Gowes asyik. Bagi goweser pasti sudah nggak asing lagi dengan program telkomsel yang satu ini. Acaranya dimulai dari tanggal 21 Agustus 2014 - 22 September 2014, diselenggarakan di berbagai kota di Indonesia. Dan jangan kaget kalau total hadiahnya sampai 20 Jetong loh!!!. Untuk info selengkapnya bisa dilihat di web resminya.
program telkomsel gowes asyik
ayo goweser jangan sampai ketinggalan event yang satu ini!!!
Kalau program telkomsel yang gowes asyik belom ketinggalan tuh kayaknya, bagi yang suka gowes musti siap-siap yak!!!. Ayo diservis dan dicuci sepeda buthutnya!!!

Masih bingung mau ngerayain kemerdekaan negri ini dengan cara apa?

Saya punya beberapa ide nih untuk anda yang masih belom bisa menikmati HUT RI ke-69 ini. Sangat mudah kok, semisal saja Bayar Pajak tepat waktu, Berhenti jika Trafic Light berwarna Merah, Menyebrang lewat Zebra Cross, Makan/ minum menggunakan tangan kanan, Membaca do'a sebelum belajar, dan yang terakhir adalah jangan lupa gosok gigi sebelum tidur.

Selamat Merdeka ya Indonesia, semoga panjang umur dan jangan lupa bayar utang.

Sabtu, 23 Agustus 2014

Terlihat hilir mudik muda-mudi bersepeda motor, berboncengan memakai slayer. Sepatunya kekar, bergerigi tajam, bertuliskan Rei, Eiger, Hitech warna kuning kecil tapi menyolok. Jaket mereka pun tebal, berwarna merah dan hitam. Memakai tas gunung yang besar, lengkap dengan cover bag nya. Tak lupa sebuah matras yang digulung rapi terlihat menempel kencang di sampingnya. Beriringan ramai-ramai kurang lebih 6 orang. Sebuah pemandangan yang saya lihat hari Jum'at kemarin sewaktu pulang ke Solo.

Ada setitik rasa kangen dengan harumnya udara pagi di Gunung setelah melihat semangat mereka. Dinginnya kabut dan hangatnya kebersamaan nggak bisa tergantikan hanya dengan sebuah materi. Terasa masa-masa kuliah sangat sia sia dengan setumpuk buku. Seharusnya saya sisihkan waktu yang lebih banyak lagi untuk berjalan dengan sebuah carier besar di punggung. Berjalan di padang rumput yang luas, melewati pohon-pohon yang besar, menaiki batu-batu terjal dan menggigil kegirangan bersama kawan-kawan.

Balik lagi ke topik, sebenernya point penting yang mau saya share postingan kali ini adalah mengenai packing tas gunung biar muat banyak. Melihat kebanyakan pendaki gunung lokalan kalau mau naik gunung biasanya menggunakan sepeda motor. Tidak masalah apabila tas yang mereka gunakan cuman 40 literan. Tetapi biasanya anak-anak kalau naik gunung bawa tas yang 70-80 literan, tentu saja hal ini rawan terjadi ketidaknyamanan saat mengemudi, atau parah lagi terjadi kecelakaan.

Menurut bukunya Norman Edwin yang berjudul MENDAKI GUNUNG, disebutkan bahwa intensitas kecelakaan di Jalan raya sangat lebih besar jika dibandingkan dengan kecelakaan yang terjadi di gunung. Dan menurut pengalaman saya sendiri selama menggeluti dunia per"outdoor"an , hal ini cukup terbukti. Teman-teman sering mengalami kecelakaan saat di jalan, baik naik gunung, panjat tebing maupun masuk gua. Ada yang cuman lecet-lecet, ada pula yang sampai meninggal dunia.

Kebanyakan kecelakaan yang dialami anak-anak ini disebabkan berkurangnya keseimbangan saat mengendarai motor, hal ini dikarenakan tambahan beban sebuah carier yang tidak seimbang. Contoh saja kemarin sewaktu berangkat dan pulang kerja, tepatnya di jalan antara Solo menuju Jogja, saya melihat 3 kali kecelakaan selama sehari. Bayangkan jika mereka membawa tas gunung semua, bisa bisa sehari ada kecelakaan 10 kali.

Nah, oleh sebab itulah cara packing tas gunung haruslah diperhatikan secara seksama. Agar terasa enteng saat dibawa, muat banyak, rapi dan nyaman tentunya. Ada beberapa hal yang mungkin bisa saya sarankan bagi para pendaki, kita mulai...

Packing yang simple dan rapi

cara packing tas gunung
Mas nya keren deh bawa kulkas ke gunung
Sudah tidak diragukan lagi, sebuah tas gunung memiliki kompartemen, gesper-gesper, kantong, "centelan" yang sangat banyak. Aksesoris-aksesoris tersebut bukanlah sebuah fantasi semata,tetapi memang dibuat dengan tujuan mempermudah pengguna. Pokoknya semuanya didesain dengan sebuah fungsi, jadi gunakanlah semestinya. Kalau saran saya sih mendingan segala "tetek-bengek" bisa masuk kedalam tas tanpa ditempel-tempelin. Dan tutup deh pakai cover bag, selain biar nggak kotor dan nggak basah kena embun ataupun hujan, cover bag memberi kesan lebih rapi dan mboys.

Nggak punya cover bag??? Sono beli!!!!!

Dan selain itu bisa menggunakan matras sebagai body agar tas bisa lebih rapi, caranya tinggal dimasukin aja tuh matras kedalam carier dengan posisi melingkar daleman tas bagian pinggir. Kalau yang satu ini sudah pada tahulah pastinya, tinggal yang nggak tau aja biar tau.

Keluarin makanan dari kemasannya

mie instan gunung
Nyomot dari frontroll, nyari foto pribadi nggak ada sii
Jangan makan mie selain di gunung :D
Salah satu manfaat kita mendaki gunung yaitu berlatih tentang management. Bukan hanya urusan management waktu saja yang kita pelajari saat naik gunung. Tetapi managemen makanan juga harus kita kuasai secara mendalam. Kita harus mengetahui kebutuhan makanan baik makanan pribadi maupun juga kelompok.

Kita ambil contoh jika biasanya kita makan 3x sehari di rumah, nasi putihnya 1 piring penuh, ayamnya dada sama paha komplit pakai telor. Nah kalau pas naik gunung diganti 1-2x saja sehari, bisa malemnya, atau paginya, tergantung gerombolan gimana maunya. Selain itu jangan lupa bawa sayuran seperti wortel, daun bawang, cabe, dan bumbu alami lainnya. Yang terakhir makanan kemasan seperti mie instan, pasta, sarden, ataupun makanan kemasan lainya. Dan jangan lupa bawa minum dan snack secukupnya buat cemilan di jalan ataupun saat beristirahat.

Yang paling penting saat packing nanti, usahakan semua makanan dirombak abis, keluarin isinya dari kemasan. Mie instan, sayur, sarden, bumbu, beras/nasi, dipisah sendiri-sendiri sesuai jenis dan penggunaannya nanti. Kalau sudah, masukin ke wadah penyimpanan dan pengaturan ataupun wadah kedap air. Selain kuat, wadah tersebut lebih memberikan kesan rapi dan mboys.

Belum punya wadahnya? sono beli!!! di toko atau via online juga banyak tuh yang jual!!!

Bawa yang perlu aja deh

membuat odol isi ulang
Nyomot dari gugel, Nggak kepikiran yang beginian
Emang mau ke rumah eyang, kok bawa selimut, sarung, handuk, alat mandi komplit beserta shamponya?. Kalau kita mau naik gunung, sebaiknya kita membawa alat yang dibutuhkan saja selama pedakian. Nggak usah bawa mini compo, dvd player lengkap sama proyektornya juga. Kalau yang mau mandi ya bawa alat mandi secukupnya. Mentang-mentang mau naik gunung, beli sabun cair baru 1 botol, shampo 1 botol, odol 1 buah plus sikat giginya yang masih dalam kemasan, sama gayung indomaret. Toh, saya jamin ntar nggak bakalan mandi beberapa hari di gunung kan.

Saya kan cowok metrosexual yang anggun, ntar jerawatnya nongol gimana?

Nah, kalau maksa mau bawa alat mandi, mendingan pilih ukuran yang minimalis. Sabun cairnyya sediain 1 buah botol yang kecil yang bisa diisi ulang. Samphoo beli shachet an aja, tapi jangan buang bungkusnya di gunung loh ya. Kalau pasta gigi saya pernah lihat di blog seseorang, dia mengelem 2 tutup odol yang saling berkebalikan dan dilubangin. Jadi odolnya bisa dipindah dari 1 tempat ke tempat lain menggunakan tutup odol yang dimodif tersebut. Lumayan sih buat hemat tempat, apalagi kalau odolnya super duper jumbo baru aja beli di swalayan.

Sebenernya masih banyak hal-hal kecil yang mungkin bisa berguna bagi teman teman yang mau mendaki, tetapi berhubung ntar postingannya jadi panjang banget, mendingan saya stop dan dilanjut ntar aja.
Sekian "cover bag", "tutup odol" serta "wadah penyimpanan dan pengaturan" yang bisa saya bagi. Selanjutnya salam rindu buat udara sejuk dari saya.

Terlihat hilir mudik muda-mudi bersepeda motor, berboncengan memakai slayer. Sepatunya kekar, bergerigi tajam, bertuliskan Rei, Eiger, Hitech warna kuning kecil tapi menyolok. Jaket mereka pun tebal, berwarna merah dan hitam. Memakai tas gunung yang besar, lengkap dengan cover bag nya. Tak lupa sebuah matras yang digulung rapi terlihat menempel kencang di sampingnya. Beriringan ramai-ramai kurang lebih 6 orang. Sebuah pemandangan yang saya lihat hari Jum'at kemarin sewaktu pulang ke Solo.

Ada setitik rasa kangen dengan harumnya udara pagi di Gunung setelah melihat semangat mereka. Dinginnya kabut dan hangatnya kebersamaan nggak bisa tergantikan hanya dengan sebuah materi. Terasa masa-masa kuliah sangat sia sia dengan setumpuk buku. Seharusnya saya sisihkan waktu yang lebih banyak lagi untuk berjalan dengan sebuah carier besar di punggung. Berjalan di padang rumput yang luas, melewati pohon-pohon yang besar, menaiki batu-batu terjal dan menggigil kegirangan bersama kawan-kawan.

Balik lagi ke topik, sebenernya point penting yang mau saya share postingan kali ini adalah mengenai packing tas gunung biar muat banyak. Melihat kebanyakan pendaki gunung lokalan kalau mau naik gunung biasanya menggunakan sepeda motor. Tidak masalah apabila tas yang mereka gunakan cuman 40 literan. Tetapi biasanya anak-anak kalau naik gunung bawa tas yang 70-80 literan, tentu saja hal ini rawan terjadi ketidaknyamanan saat mengemudi, atau parah lagi terjadi kecelakaan.

Menurut bukunya Norman Edwin yang berjudul MENDAKI GUNUNG, disebutkan bahwa intensitas kecelakaan di Jalan raya sangat lebih besar jika dibandingkan dengan kecelakaan yang terjadi di gunung. Dan menurut pengalaman saya sendiri selama menggeluti dunia per"outdoor"an , hal ini cukup terbukti. Teman-teman sering mengalami kecelakaan saat di jalan, baik naik gunung, panjat tebing maupun masuk gua. Ada yang cuman lecet-lecet, ada pula yang sampai meninggal dunia.

Kebanyakan kecelakaan yang dialami anak-anak ini disebabkan berkurangnya keseimbangan saat mengendarai motor, hal ini dikarenakan tambahan beban sebuah carier yang tidak seimbang. Contoh saja kemarin sewaktu berangkat dan pulang kerja, tepatnya di jalan antara Solo menuju Jogja, saya melihat 3 kali kecelakaan selama sehari. Bayangkan jika mereka membawa tas gunung semua, bisa bisa sehari ada kecelakaan 10 kali.

Nah, oleh sebab itulah cara packing tas gunung haruslah diperhatikan secara seksama. Agar terasa enteng saat dibawa, muat banyak, rapi dan nyaman tentunya. Ada beberapa hal yang mungkin bisa saya sarankan bagi para pendaki, kita mulai...

Packing yang simple dan rapi

cara packing tas gunung
Mas nya keren deh bawa kulkas ke gunung
Sudah tidak diragukan lagi, sebuah tas gunung memiliki kompartemen, gesper-gesper, kantong, "centelan" yang sangat banyak. Aksesoris-aksesoris tersebut bukanlah sebuah fantasi semata,tetapi memang dibuat dengan tujuan mempermudah pengguna. Pokoknya semuanya didesain dengan sebuah fungsi, jadi gunakanlah semestinya. Kalau saran saya sih mendingan segala "tetek-bengek" bisa masuk kedalam tas tanpa ditempel-tempelin. Dan tutup deh pakai cover bag, selain biar nggak kotor dan nggak basah kena embun ataupun hujan, cover bag memberi kesan lebih rapi dan mboys.

Nggak punya cover bag??? Sono beli!!!!!

Dan selain itu bisa menggunakan matras sebagai body agar tas bisa lebih rapi, caranya tinggal dimasukin aja tuh matras kedalam carier dengan posisi melingkar daleman tas bagian pinggir. Kalau yang satu ini sudah pada tahulah pastinya, tinggal yang nggak tau aja biar tau.

Keluarin makanan dari kemasannya

mie instan gunung
Nyomot dari frontroll, nyari foto pribadi nggak ada sii
Jangan makan mie selain di gunung :D
Salah satu manfaat kita mendaki gunung yaitu berlatih tentang management. Bukan hanya urusan management waktu saja yang kita pelajari saat naik gunung. Tetapi managemen makanan juga harus kita kuasai secara mendalam. Kita harus mengetahui kebutuhan makanan baik makanan pribadi maupun juga kelompok.

Kita ambil contoh jika biasanya kita makan 3x sehari di rumah, nasi putihnya 1 piring penuh, ayamnya dada sama paha komplit pakai telor. Nah kalau pas naik gunung diganti 1-2x saja sehari, bisa malemnya, atau paginya, tergantung gerombolan gimana maunya. Selain itu jangan lupa bawa sayuran seperti wortel, daun bawang, cabe, dan bumbu alami lainnya. Yang terakhir makanan kemasan seperti mie instan, pasta, sarden, ataupun makanan kemasan lainya. Dan jangan lupa bawa minum dan snack secukupnya buat cemilan di jalan ataupun saat beristirahat.

Yang paling penting saat packing nanti, usahakan semua makanan dirombak abis, keluarin isinya dari kemasan. Mie instan, sayur, sarden, bumbu, beras/nasi, dipisah sendiri-sendiri sesuai jenis dan penggunaannya nanti. Kalau sudah, masukin ke wadah penyimpanan dan pengaturan ataupun wadah kedap air. Selain kuat, wadah tersebut lebih memberikan kesan rapi dan mboys.

Belum punya wadahnya? sono beli!!! di toko atau via online juga banyak tuh yang jual!!!

Bawa yang perlu aja deh

membuat odol isi ulang
Nyomot dari gugel, Nggak kepikiran yang beginian
Emang mau ke rumah eyang, kok bawa selimut, sarung, handuk, alat mandi komplit beserta shamponya?. Kalau kita mau naik gunung, sebaiknya kita membawa alat yang dibutuhkan saja selama pedakian. Nggak usah bawa mini compo, dvd player lengkap sama proyektornya juga. Kalau yang mau mandi ya bawa alat mandi secukupnya. Mentang-mentang mau naik gunung, beli sabun cair baru 1 botol, shampo 1 botol, odol 1 buah plus sikat giginya yang masih dalam kemasan, sama gayung indomaret. Toh, saya jamin ntar nggak bakalan mandi beberapa hari di gunung kan.

Saya kan cowok metrosexual yang anggun, ntar jerawatnya nongol gimana?

Nah, kalau maksa mau bawa alat mandi, mendingan pilih ukuran yang minimalis. Sabun cairnyya sediain 1 buah botol yang kecil yang bisa diisi ulang. Samphoo beli shachet an aja, tapi jangan buang bungkusnya di gunung loh ya. Kalau pasta gigi saya pernah lihat di blog seseorang, dia mengelem 2 tutup odol yang saling berkebalikan dan dilubangin. Jadi odolnya bisa dipindah dari 1 tempat ke tempat lain menggunakan tutup odol yang dimodif tersebut. Lumayan sih buat hemat tempat, apalagi kalau odolnya super duper jumbo baru aja beli di swalayan.

Sebenernya masih banyak hal-hal kecil yang mungkin bisa berguna bagi teman teman yang mau mendaki, tetapi berhubung ntar postingannya jadi panjang banget, mendingan saya stop dan dilanjut ntar aja.
Sekian "cover bag", "tutup odol" serta "wadah penyimpanan dan pengaturan" yang bisa saya bagi. Selanjutnya salam rindu buat udara sejuk dari saya.

Rabu, 20 Agustus 2014

Setahun yang lalu tepatnya di bulan Ramadhan, saya masih ingat dengan jelas. Badan ini rasanya mau melayang, tenaga habis terkuras meniti banyaknya tangga menuju Hargodumilah yang nggak abis-abis. Mungkin roti Roma beberapa biji kurang begitu terasa buat sahur kali ini. Sewaktu turun pun terasa "dengkul" ini mau copot, rasanya pengen digendong saja sampai bawah. Akhirnya sampai bawahpun sudah masuk Maghrib, menu buka puasa yang hanya semangkok soto pedas, ditambah teh tawar yang masih "kemebul" terasa sangat nikmat menutup acara kurang kerjaan mendaki Gunung Lawu kali ini. Cemoro Sewu terlihat menggigil ditemani kabut malam itu.

Sesampainya di rumah, saya dan si Uto langsung rebahan di lantai keramik berbentuk kotak dekat pintu depan sebelah kiri. Tiba-tiba Ibu saya yang sudah keriput bilang kalau habis naik gunung, masuk rumahnya lewat belakang, abis ntu cuci tangan dan kaki biar "sawang"nya dari gunung nggak ikut masuk rumah. Mengingat mbak saya lagi hamil tua nih, takutnya ntar terjadi sesuatu gara-gara "sawang"nya gunung Lawu "tememplok" di punggung saya.

Malemnya ketuban kakak saya pecah, trus sontak saya berfikir apa gara-gara nggak cuci tangan dan kaki kemarin yak???. Hahahahahahah. Nggak ada hubungannya kalik, mau pecah sekarang apa besok masak gara-gara "sawang" atau "sawat" atau apalah namanya, bodo ah. Dasar orang jawa, penuh dengan takhayul, yul yul. Lanjut bubug imut ah.
kamar rumah sakit dokter oen surakarta
Setelah berjuang berjam-jam, akhirnya mbrojol juga
Paginya Mbak saya dilarikan ke RS dokter Oen di daerah Kandang Sapi Solo. Masuknya sekitar jam 9 pagi, dan kelar persalinannya sekitar jam 11 an malam. Nggak tau diapain disana, katanya sih dikasih obat pemacu biar si mungil mau keluar. Trus juga divakum kayak di filmnya "3 Idiot" biar mau keluar. Saya mbayangin jadi ngeri sendiri ini.

tumbuh kembang balita
Bakpao rasa daging
Hore saya punya ponakan asli. Bukan ponakan abal-abal, bisa dicubit, dipukul, dibully dan foto-foto sepuasnya mpe kering. Wajahnya damai, terlihat masih belum punya dosa sama sekali. Badannya terlihat gedhe, tepatnya gendut sih. Pipinya tembem dan kepalanya agak "mleyot" gara-gara di vakum kayak di film "3 idiot". Matanya masih terlihat hitam, belum bisa melihat pastinya.

Setahun sudah berlalu, sepertinya baru kemarin saya bolak balik ke rumah sakit, beli ini beli itu, ngurus administrasi. Ngrasain naik turun tangga, walaupun cuman 1 lantai tetapi lutut saya ini ngrasa seperti naik gunung lawu. Sekarang si Esa sudah tambah gedhe bisa berceloteh, ketawa, nyengir, nangis, gulung-gulung, udah bisa bikin ortunya ketawa dan kewalahan. Mungkin saat inilah orang tua bisa ngerasaain kegembiraan dan kewalahan secara bersamaan. Biar ngrasain tuh ngurus anak, wahahahahaha.

foto bayi lucu
Pye kabare? isih penak jamanku to Om?
Menurut artikel di website ibu dan balita mengenai tumbuh kembang balita disebutkan bahwa trimester akhir (dari saat masih dikandungan sampai anak berumur 3 tahun). Tumbuh kembang balita dibagian otak terjadi secara pesat. Sehingga diperlukan asupan gizi yang cukup, contoh saja ASI dan susu formula yang kaya akan asam amino Tyrosine dan Tryptophan sangat bagus untuk balita anda. Alhamdulillah si Esa punya orangtua dalam keadaan cukup, jadi kebutuhan gizinya juga bisa tercukupi secara maksimal. Semoga kalau sudah gedhe jadi dokter ya bro, kayak Susan.

Tapi ngomong ngomong nie anak makannya cuman sayuran sama ASI kok bisa gendut gini yak??
Mencurigakan.


Setahun yang lalu tepatnya di bulan Ramadhan, saya masih ingat dengan jelas. Badan ini rasanya mau melayang, tenaga habis terkuras meniti banyaknya tangga menuju Hargodumilah yang nggak abis-abis. Mungkin roti Roma beberapa biji kurang begitu terasa buat sahur kali ini. Sewaktu turun pun terasa "dengkul" ini mau copot, rasanya pengen digendong saja sampai bawah. Akhirnya sampai bawahpun sudah masuk Maghrib, menu buka puasa yang hanya semangkok soto pedas, ditambah teh tawar yang masih "kemebul" terasa sangat nikmat menutup acara kurang kerjaan mendaki Gunung Lawu kali ini. Cemoro Sewu terlihat menggigil ditemani kabut malam itu.

Sesampainya di rumah, saya dan si Uto langsung rebahan di lantai keramik berbentuk kotak dekat pintu depan sebelah kiri. Tiba-tiba Ibu saya yang sudah keriput bilang kalau habis naik gunung, masuk rumahnya lewat belakang, abis ntu cuci tangan dan kaki biar "sawang"nya dari gunung nggak ikut masuk rumah. Mengingat mbak saya lagi hamil tua nih, takutnya ntar terjadi sesuatu gara-gara "sawang"nya gunung Lawu "tememplok" di punggung saya.

Malemnya ketuban kakak saya pecah, trus sontak saya berfikir apa gara-gara nggak cuci tangan dan kaki kemarin yak???. Hahahahahahah. Nggak ada hubungannya kalik, mau pecah sekarang apa besok masak gara-gara "sawang" atau "sawat" atau apalah namanya, bodo ah. Dasar orang jawa, penuh dengan takhayul, yul yul. Lanjut bubug imut ah.
kamar rumah sakit dokter oen surakarta
Setelah berjuang berjam-jam, akhirnya mbrojol juga
Paginya Mbak saya dilarikan ke RS dokter Oen di daerah Kandang Sapi Solo. Masuknya sekitar jam 9 pagi, dan kelar persalinannya sekitar jam 11 an malam. Nggak tau diapain disana, katanya sih dikasih obat pemacu biar si mungil mau keluar. Trus juga divakum kayak di filmnya "3 Idiot" biar mau keluar. Saya mbayangin jadi ngeri sendiri ini.

tumbuh kembang balita
Bakpao rasa daging
Hore saya punya ponakan asli. Bukan ponakan abal-abal, bisa dicubit, dipukul, dibully dan foto-foto sepuasnya mpe kering. Wajahnya damai, terlihat masih belum punya dosa sama sekali. Badannya terlihat gedhe, tepatnya gendut sih. Pipinya tembem dan kepalanya agak "mleyot" gara-gara di vakum kayak di film "3 idiot". Matanya masih terlihat hitam, belum bisa melihat pastinya.

Setahun sudah berlalu, sepertinya baru kemarin saya bolak balik ke rumah sakit, beli ini beli itu, ngurus administrasi. Ngrasain naik turun tangga, walaupun cuman 1 lantai tetapi lutut saya ini ngrasa seperti naik gunung lawu. Sekarang si Esa sudah tambah gedhe bisa berceloteh, ketawa, nyengir, nangis, gulung-gulung, udah bisa bikin ortunya ketawa dan kewalahan. Mungkin saat inilah orang tua bisa ngerasaain kegembiraan dan kewalahan secara bersamaan. Biar ngrasain tuh ngurus anak, wahahahahaha.

foto bayi lucu
Pye kabare? isih penak jamanku to Om?
Menurut artikel di website ibu dan balita mengenai tumbuh kembang balita disebutkan bahwa trimester akhir (dari saat masih dikandungan sampai anak berumur 3 tahun). Tumbuh kembang balita dibagian otak terjadi secara pesat. Sehingga diperlukan asupan gizi yang cukup, contoh saja ASI dan susu formula yang kaya akan asam amino Tyrosine dan Tryptophan sangat bagus untuk balita anda. Alhamdulillah si Esa punya orangtua dalam keadaan cukup, jadi kebutuhan gizinya juga bisa tercukupi secara maksimal. Semoga kalau sudah gedhe jadi dokter ya bro, kayak Susan.

Tapi ngomong ngomong nie anak makannya cuman sayuran sama ASI kok bisa gendut gini yak??
Mencurigakan.