Malam tahun baru seperti ini enaknya baca berita yang nggak jelas. Maklum jomblo abadi yang nggak pulang kampung dan lagi nggak ada kegiatan. Saya tertarik setelah melihat berita yang cukup membuat bibir ini nyengir dan terpaksa mengekliknya. Ada kata seks nya, dan kata Surabaya nya. Siapa yang tidak tertarik coba?
Memang cukup parah ulah remaja di Surabaya, dengan angka fantastis 40% dari pelajar Sekolah Menengah Atas di Surabaya berpandangan bahwa hubungan seks selama pacaran itu diperbolehkan. Menurut survei yang dilakukan oleh Hotline Pendidikan dan Yayasan Embun Surabaya, mereka merasa aman melakukan seks di Mall (49 persen), Rumah (24 persen) dan Sekolah (16 persen).
Sesuai berita yang berjudul Survei: Setengah Siswa SMA Surabaya Permisif Terhadap Seks, bahwa ada beberapa momentum yang sakral saat melakukan hubungan seks, yaitu sehabis puasa, malam tahun baru kayak gini nih, valentine, dan saat merayakan kelulusan. Sungguh moment yang tepat untuk melakukan hubungan seks.
Saat saat SMA merupakan saat dimana ingin mencoba hal hal baru, yang penasaran akan sesuatu yang baru, begitu juga dengan masalah seks. Ditambah moment yang tepat tadi, penghujung tahun 2012 yang hampir habis, sembari merayakan kegagalan kiamat yang diramalkan akan terjadi tahun 2012 ini. Mungkin Seks merupakan hal yang dipilih oleh para remaja yang masih labil tersebut sebagai penutup tahun 2012 ini.
Internet, merupakan salah satu media yang memberikan informasi mengenai apa yang mereka tanyakan di hati, selain dari televisi maupun teman yang sudah berpengalaman. Walaupun ini hanya survey dan dilakukan di daerah Surabaya saja, bukan berati ini merupakan hal yang nggak patut dibahas. Memang hasil survei ini bukan hal yang bisa dianggap seratus persen valid, karena bisa saja para pelajar hanya iseng iseng saja mengisi kuisoner. Tetapi tidak dipungkiri lagi bahwa memang perilaku remaja jaman sekarang sudah hancur seperti itu.
Dan mungkin hanya sedikit yang bisa saya simpulkan menanggapi berita tadi, kesimpulan pribadi yang tidak objektif dan tidak bisa di pertanggung jawabkan ke absahannya.
Peran orang tua, khususnya seorang Ibu harus ditingkatkan di dalam keharmonisan rumah tangga. Ceweklah yang sering mendapatkan kegalauan akan hubungan seks dibanding seorang cowok. Dan disaat remaja cewek tidak ada tempat bertanya maka mereka bertanya kepada teman ataupun sekedar iseng mencari jawaban di internet. Tentu saja peran dari orang tua sangat lebih baik jika dibandingkan dengan pendapat teman ataupun blogger yang nggak jelas ini.
Selain itu, peran dari pihak sekolah, pemerintah ataupun masyarakat umum sangat diperlukan sehingga bisa mengurangi perilaku seks di tempat umum. Pihak sekolah bisa memberikan kegiatan yang lebih bersifat mendukung aktifitas belajar di sekolahnya. Pihak pemerintah juga bisa memberikan perintah untuk merazia remaja dibawah umur dan belum berstatus nikah yang dengan sengaja berduaan di tempat sepi. Masyarakat umum juga bisa melakukan pengawasan terhadap kos kos an disekitar sekolah ataupun kampus, sehingga tidak mungkin juga terjadi hal yang tidak diinginkan. Tetapi yang paling penting dari itu semua adalah peran orang tua yang tau akan kondisi anak anaknya.
Selamat tahun baru 2013 buat semuanya..