Keraton Surakarta Menangis Dengan Kemegahannya Keraton Surakarta Menangis Dengan Kemegahannya ~ Kempor.Com Keraton Surakarta Menangis Dengan Kemegahannya

Rabu, 12 Juni 2013

Keraton Surakarta merupakan salah satu tempat yang dulu pernah saya impi-impikan untuk dikunjungi. Selama bertahun tahun tinggal di Solo, baru sekali saya mengunjungi saksi hidup sejarah negeri ini. Dan dalam acara Asean Blogger Festival Indonesia 2013 kemarin saya mendapatkan kesempatan menjenguk kesejukan keraton untuk kedua kalinya. Suatu hal yang membanggakan menjadi tamu dari keraton Surakarta, dijamu layaknya orang penting, disuguhi tari tari yang begitu elok layaknya tamu keraton. Selama 24 tahun dan baru kali ini saya bisa merasakan menjadi orang Solo yang dekat dengan Keraton.

keraton solo
Cahaya kuning ke emas emasan yang menghipnotis suasana Sasana Sewaka 
Ini pertama kalinya saya masuk ruangan di dalam keraton yang terdapat tanda stopnya, dan mungkin ini terakhir kalinya. Perasaan ngeri agak “semriwing” saya rasakan setelah masuk kedalam Sasana Sewaka. Memang kesan mistik selalu ada apabila kita memasuki kawasan wisata sejarah. Perasaan ini juga muncul dulu saat saya mengunjungi museum Keraton Surakarta untuk pertama kalinya. Rasa takjub muncul dengan sendirinya saat melihat lampu kristal yang bersinar ke emasan bergelantungan di atas ruangan penutupan acara ABFI tersebut. Memberikan suasana yang hangat dan terkesan seluruh unsur dalam ruangan tersebut mengamati para peserta ABFI.

keraton solo
Sabar yak bu :D
Beberapa sambutan dari pihak keraton yang menurut saya memang lama banget dan bikin ngantuk pun di lantunkan. Terlihat wajah yang makin lama makin sayup, nada bicara yang mulai sedih. Mungkin yang saya rasakan terlalu lebay, tetapi memang itulah yang saya rasakan. Sambutan yang saya kira akan menyemangati ternyata merupakan curahan hati pihak keraton. Sedikit mengulang pelajaran SMP yang sudah mulai menghilang dari kepala ini. Sekarang saya di atas bangunan yang pernah disebut sebutkan guru SMP saya jaman dulu. Sebuah saksi sejarah yang masih terawat anggun di dalam lingkup budaya agung Keraton Surakarta.

Beberapa pertunjukan tari dihadirkan spesial menyambut para peserta ABFI, seakan ingin memperlihatkan keindahan kebudayaan yang masih terjaga rapi di dalam keraton. Liukan penari wanita yang sangat indah memanjakan mata para blogger se-Asean kali ini. Hentakan kaki dan suara yang “cetar” diperlihatkan para penari pria menambah rasa takjub kami. Iringan gamelan dan sinden yang seakan menuntun cerita dalam tari tersebut membuat saya merasakan “ini toh Kesenian Jawa itu”. Sumpeh takjub -_-

Apabila saya bisa berteriak di depan presiden kita Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, "jangan lupakan sejarah Pak, tanpa jasa mereka kita tak akan ada loh". Dulu disini berdiri kerajaan yang menguasai wilayah Cirebon sampai hampir Surabaya. Masih ingatkah Majapahit???, Mataram??? dulu pernah berjaya di tanah Jawa, tapi sekarang Keraton Surakarta hanya tinggal sebuah obyek wisata. Hanya mengemis dan menangis dari para pengunjung yang dengan sombongnya melupakan pendahulunya. Hanya bisa merintih dan berusaha menagih janji kepada pemerintah.

Daerah Istimewa Surakarta dulu pernah ada dan gagal mempertahankan keistimewaannya seperti Jogja ataupun Aceh. Semoga dari acara ABFI kemarin memberikan sedikit semangat dan harapan kepada pihak keraton, bahwa mereka masih ada dan masih dihormati. Dukungan para Warga Solo maupun penduduk Indonesia sangat diperlukan untuk mengangkat kembali Daerah Istimewa Surakarta yang sempat menjadi isu di kota ini.

Dan disaat mereka bertanya apa istimewanya Solo sehingga patut dijadikan Daerah Istimewa seperti dahulu lagi, maka para peserta AFBI yang datang dari Sabang sampai Merauke bisa menjawab. Teman teman dari wilayah Asean juga bisa menjawab dengan jawaban mereka. Selama empat hari tiga malam masak iya nggak merasakan “sesuatu” di kota Solo?

Sebagai penutup saja, sebuah pertanyaan yang masih mengganjal di kepala. “Keraton makan apa sih, kok bisa hidup sampai sekarang?

sanggabuwana
Tau nggak itu apaan?????


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

32 comments:

  1. Welaaaah, yang aseli orang solo, ternyata baru menembus batasnya kemarin itu? :D

    Melasi ncen, apalagi Bapak yang lagi bersish2, yang katanya perbulan digaji Rp. 6.000,-

    Solo, kota yang indah, sejuk, banyak wisata budaya. . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. weleh, nah itu tuh.
      mereka dapet uang buat nggaji abdi dalem dari mana coba?
      tiketing???????
      emang sebulan ticketing terkumpul berapa? cukup buat makann????

      Main sini mbaaak,,,, ada event loh tadi malem. :D

      Hapus
  2. Iya ya Kang, para abdi dalem sungguh sangat luar biasa, kadang saya juga merasa heran kang. Terima kasih atas sharingnya. Salam.

    BalasHapus
  3. masuk kasunanan kayak masuk kerajaan apaah gitu, serem mana ada patung2 keren, arsitekturnya bagus juga :D

    besok2 main sana lagi kan orang oslo :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. emang ntu kerajaaan dolonya, dari majapahit, mataram, plered, kartasuro,...
      trus jadi kasunanan ma kasultanan (baru baca buku sejarah)
      wahahahaha

      Hapus
    2. buku sejarahnya adek opoh yaa mase :p

      Hapus
    3. iya donk.
      biar nggak di kira asal ngomong. :p
      kalo mau nyalahin biar nyalahin buku :p
      horeeeeee :p

      Hapus
  4. pasti nggak sempat ke keputren ya? hehe..

    asyik Mas, serasa diingatkan kembali untuk mencintai sejarah bangsa. pokoknya saya mendukung pelestarian sejarah bangsa wis, nggak cuma sing ayu-ayu tok, tapi semuanya, tak terkecuali. hebat kan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahahahaaa, aq juga mendukung sampeyan pakdhe. yang ayu ayu musti dilestarikan, weheheheeheeitss.

      Hapus
  5. kenangan yang tak terlupakan saat maen2 ke keraton surakarta tuh.. ditawarin masker anti jerawat sama ibu2 di keraton.. ah sial. malu tau bu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. jiah -_-
      emang ada po?
      nggak ikutan mandi di sono? biar cepet jodoh? :p

      Hapus
    2. ada dong kak, lu kan tau kak klo aku selalu bertemu orang-orang yang orang-orang pada umumnya gak ketemu.. :P

      weehh... emang klo mandi disono bisa cepet dapat jodoh kak?? aku kira tu sumurnya buat nyiramin tanaman ma minumin kuda jaman dulu.. :D ide bagus kak, tar klo maen ke solo tak mandi disono, tar klo minta tumbal, lu aja aku tumbalin ya kak.. pan katanya lu ganteng kak, sapa tau tar aku dapat yg lebih ganteng.. mehehehehe

      Hapus
    3. whaaaaaa, takutttt..
      kalo mandi disono bilang yak, ntar aq rekam :D

      Hapus
  6. lihat foto terakhir jadi inget jaman dulu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahaha, baru tanya ternyata ibunda dulunya abdi dalem di kraton solo yak? :p

      Hapus
  7. wow, megah sekalii

    Kunjungan Rutin :D, Jangan Lupa Berkunjung balik Ke Blog Sederhana Saya Ya.. ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke mas bro, ntar malem yak BWnya.
      siang siang gini asiknya balas komen n tiduran :D

      Hapus
    2. Lah kl saya kapan ya bisa nembus batas gini... Gambarnya joss semua mas..

      Hapus
    3. wahahahaaa, ntar kalo situ jadi orang penting baru boleh masuk :p

      Hapus
  8. Begitu indah walau hanya sekedar lewat kata-kata :)

    BalasHapus
  9. Oalah... anak solo yang krmaren ikut ABFI juga to... jos jos... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hmmmmmmm, begitulah.
      tepatnya sebagai penyusup. :D

      Hapus
  10. Pengen kesana, semoga lain kali ada waktu untuk berkunjung.

    BalasHapus

Mohon tulis nama asli/panggilan/lapangan/panggung/pena etc.
No keyword, No spam, ataupun hal-hal yang jelas.

Terima kasih sudah comment.