Pabrik semen wonogiri. Semakin hari semakin menggemaskan saja pola pikir para petinggi di negeri ini, dari yang korupsi, masalah TKI dan baru baru ini yang lagi hot hot nya yaitu masalah isu didirikannya pabrik semen di wonogiri (nggak nyambung).
Melajutkan postingan saya mengenai PPEJ kemarin, tentang agenda bahwa akan di adakan zonasi kawasan di daerah gunung sewu yang meliputi pacitan, gunung kidul, wonogiri dan sekitarnya. Dan tak lama kemudian saya membaca sebuah berita dari solopos, bahwa ada isu PT Sri Rejeki Isman (Sritex) akan menggandeng produsen semen asal India, PT Ultra Tech Cement, untuk mendirikan sebuah pabrik semen di daerah Wonogiri.
Melajutkan postingan saya mengenai PPEJ kemarin, tentang agenda bahwa akan di adakan zonasi kawasan di daerah gunung sewu yang meliputi pacitan, gunung kidul, wonogiri dan sekitarnya. Dan tak lama kemudian saya membaca sebuah berita dari solopos, bahwa ada isu PT Sri Rejeki Isman (Sritex) akan menggandeng produsen semen asal India, PT Ultra Tech Cement, untuk mendirikan sebuah pabrik semen di daerah Wonogiri.
Timbul pertanyaan di benak saya, "apakah data data yang rencananya dikumpulkan kemarin, adalah tentang semua ini?". Sekarang tinggal kita berpikir secara positif, bahwa data data yang dikumpulkan dari berbagai instansi seperti LIPI, kelompok pemerhati karst, penggiat kegiatan caving seperti Hikespi, ASC ataupun FCS (Forum Caving Surakarta) digunakan untuk menentukan kawasan mana saja yang bisa ditambang tanpa merusak sistem karst di kawasan gunung sewu. Atau kah sebaliknya, kita bisa berpikir negatif kalau data data tersebut digunakan untuk menentukan kawasan mana saja yang banyak batu kapurnya sebagai bahan baku semen.
Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto mengatakan “Pertemuan tadi hanya penyampaikan kemajuan hasil eksplorasi. Intinya mereka memastikan potensi batu gamping Wonogiri sangat besar dan mencukupi. Bahkan untuk produksi 100 tahun enggak akan habis,” solopos.com
100 tahun memang waktu cukup lama untuk sebuah masa, pastinya perekonomian dari penduduk wonogiri pun akan meningkat pesat dalam waktu 100 tahun kedepan. Dan rencananya selain dibangun pabrik semen, akan di bangun sebuah pelabuhan di pantai Waru untuk kemudahan bokar muat pabrik semen itu sendiri. Kemungkinan besar akan muncul berbagai lowongan pekerjaan bagi penduduk wonogiri ke depannya.
Tetapi menurut saya, Pak Danar kurang berpikir kedepan dan kurang bijaksana, hehehehe, piss..
Apa dampak 100 tahun penambangan semen di Wonogiri???
Masih ingatkah berapa luas daerah gunung sewu itu? apakah sikap serakah pemimpin di Indonesia akan terkendalikan???
Apakah benar dengan dirusaknya kawasan gunung sewu selama 100 tahun tidak berdampak negatif pada lingkungan disana???
Pernahkah pihak pemerintah berpikir bagaimana nasib bentang karst Tuban yang hilang?? Dan kalau memang kita ingin mengikuti jejak Tuban, its oke, mari kita bangun pabrik semen di wonogiri.
Berarti memang benar, tujuan pembangunan sebuah museum itu bertujuan untuk mengenang semua yang langka dan telah punah. Pantaslah kemarin dibangun Museum Karst Dunia di praci yang mungkin bertujuan untuk mengenang bentang Karst Gunung Sewu yang akan segera musnah.
Mari kita kenang sedikit keindahan yang disembunyikan oleh kawasan karst, biar kita bisa berfikir bagaimana jika semua itu hancur. Bagaimana nantinya penduduk memenuhi kebutuhan mereka dengan bertani yang lahannya telah menjadi pabrik semen, dan bagaimana keseimbangan ekosistem disana, biota biota gua. Apakah nantinya tidak timbul berbagai penyakit karena berkurangnya kawanan kelelawar yang menjaga populasi nyamuk (jadi inget pelajaran SD tentang rantai makanan). Ini adalah sebuah sistem yang menjadi satu, dan pasti ada suatu perubahan jika kita merusak salah satu alur dari sistem tersebut.
yuukk dada bye bye "indah"
source gambar: hardisk (lupa darimana)
"Alam tersiksa diperkosa , cucu cucu bisa mendengar cerita dari kakek nenek mereka.
Tapi uang pun bertebaran untuk 100 tahun, apakah itu pantas untuk menyumbat telinga cucu kita??"
~caver 4llay yang tak bisa berbuat banyak, ahihihihihi~
Lalallaa
BalasHapusAku bingung mau komen apa.
HapusTapi sih aku pernah dengar, katanya ada kondisi trade off yang harus milih salah satu antara lingkungan dan kemajuan ekonomi... jadi susah untuk memajukan ekonomi tanpa mengorbankan lingkungan... mbuh ding tapi :P
ya kita lihat saja un ntar.
Hapuskalo nambangnya sesuai daerah yang sudah di plot ya its okay.
tapi kalo ntar mremen2 akhire semua di rusak....
penting isoh ngo mbangun omah, yo pora??
Wingi kayane ono postngan sing review una, endi seh Boy?
Hapuskoyone setipe nasibnya dengan gunung pegat di dekat desaku yang di 'beli' oleh semen Gresik. penampakannya miirp banget tuh..tapi belum ada sampai bikin gua dan danau lokal begitu sih
Hapushahaha, review Una. kopdar mas e...
Hapusmbak ririe maksude opo toh? wong kui fotone nyang meduro :p
gua danau lokal apaan sih? aq kok keliatan bego ya kalo komunikasi ma sampeyan mbak :D
Sy merasa uang pd akhirnya nanti tdk akan bs membeli apapun kl keseimbangan alam udah semakin rusak bahkan punah
BalasHapushiya e..
Hapustapi gimana lagi e..
laper e, maem belinya pake uang soalnya.
tapi kalo nggak ada yang bikin beras gimana e,,
nah itu dia.. emangnya duit bs di makan? :D
Hapushehehe,
Hapusbisa bu'
tinggal telpun 14045 :D
sayang ya, moga alam tetap lestari :)
BalasHapusamin om..
Hapuswah ini masalah ekonomi sih... setuju tuh sama si Una... tapi memang kita harus bijak... masalahnya kalau kekayaan alam sekali hilang maka hilang beneran.. cuma bisa jadi cerita saja...
BalasHapusiya mas e..
Hapustapi selama ini pertambangan menimbulkan masalah di masyarakat sekitar situ.
mungkin dari pihak "orang2 penting" bisa lebih mendekat ke masyarakat sekitar dan mendengar mereka, bukan sekedar uang saja.
. . wachhhhhhhhhhhhhh,, eman nya . .
BalasHapushuum mbak duite :D
Hapuseman eman banget..
bingung mau komentar apa
BalasHapuskunjungan perdana
salam kenal
terserah mas, bilang aq gantheng juga nggak papa yang penting jangan nyepam aja.
Hapussalam kenal :D
subhanallah keren banget.
BalasHapussayang belum pernah kesana.
salam.
sama om :D
Hapushampir sama kasusnya dengan daerah saya (Gunungkidul), semenjak didirikan pabrik pengolahan batu, sekarang banyak gunung terkikis karena batunya di ambil setiap hari. dan ironisnya para penduduklah yg menjadi 'buruh' dipabrik tsb dengan gaji yg tidak bagitu tinggi. padahal jelas2 tanah leluhur mereka dirusak oleh pendatang.
BalasHapusgunung kidul juga termasuk gunung sewu pak.
Hapuskita para penggiat caving cuman bisa gigit jari jika nantinya pabrik semen tersebut berdiri.
Biarlah ke egoisan pemerintah untuk perutnya.
Sudah jelas warga sekitar rugi, kalo memang para petinggi nekad, berarti sudah dipikirkan matang2.
entah itu tujuannya baik ato cuman untuk dirinya sediri (golongan atas)
segala cara akan dilakukan demi mewujudkan ambisi ekonomi yang menguasai pikiran para penguasa :)
BalasHapusUUD pakdhe..
Hapusgimana lagi
Ikut prihatin aja sop :))
BalasHapussiap mas bro.
Hapusprihatinnya sambil ketawa.
lempar semen sama bata tau rasa :p
Jika dipelihara dengan baik, kayaknya tempat ini cocok buat syuting film kolosal sejarah yang berseting alam yang luar biasa alami...salam:)
BalasHapuswahahahaha, maksudnya mak lampir om???
Hapusfoto paling bawah mantap benerkang
BalasHapusyaiyalah :p
Hapuswes umum,nak wong gede menang keraeh :P
BalasHapuswong cilik dadi korban yo masih tetep eksis :)
wahahhaha, aq suka gaya elo pak.
Hapusemang wong cilik ntu narsis :p
izin nyimak ajah nih, kang..
BalasHapusmohon kunjugan baliknya yah ?
nyimak gpp kok om, smabil follow juga nggak papa :p
HapusAlasan demi perekonomian, kadang mengabaikan ekosistem alam. Memang diakui, kehidupan warga sekitarnya ekonominya sangat minim, semoga dengan berdirinya pabrik semen akan mampu mendongkrak gairah kehidupan sekitarnya.
BalasHapushahaha, aq nggak setuju sama om.
Hapus:p
wah kalo ini postingan terhebat yang pernah gua baca keren
BalasHapusmosok seeeeeehh
Hapus"Apakah benar dengan dirusaknya kawasan gunung sewu selama 100 tahun tidak berdampak negatif pada lingkungan disana???"
BalasHapusBenar, ini harus ditelaah benar2 oleh pemerintah.
Oya ttg pohon berpakaian rajut itu, saya dapat fotonya di:
http://qui-qui.com/2012/06/bersenang-senang-dengan-benang-merajut-persahabatan/
dan
http://qui-qui.com/2012/06/membayangkan-merentang-benang-dari-makassar-ke-kota-lain/
Ampuun, centil deh pohonnya :D
landsung di tengok deh :D
Hapusindah banget goannya..
BalasHapusyaiyalah, masak gue bela belain nulis ginian kalo nggak indah
HapusDitunggu info dan tipsnya yang sangat berguna
BalasHapusSemoga artikelnya berkesan buat saya coba
BalasHapusSaya boleh coba tipsnya yang amazing
BalasHapusselamat deh buat penyakit2 yang berhasil nypam
HapusMungkin yah dengan teknik nambang yang bener Dan komitmen bahwa goa dan Mata air tidak msk area pertambangan tidak terlalu berdampak bgt...dampak mungkin ada tapi gmn kita mengelolanya aja...pertambangan kita sdh maju kok...khan ada studi" yang harus dilaksanakan sblm bs bwrjalan..slh satu nya AMDAL yang diawasi oleh seluruh stakeholder bkn cmn pemerintah saja ...wass
Hapusmemang kehidupan di dunia tak terlepas dari pertambangan, semua energi didapat dari pertambangan. Hanya saja jika sudah terjun didalamnya terasa nggak ikhlas. Terserah para penguasa, saya hanya merasa dinodai kepentingan personal.
HapusPenjelasan kenapa dan bagaimana saya juga nggak bisa menjawab, tak bisa bertindak, karena saya bukan ahli dan tak ada kemampuan di pokok bahasan seperti itu.
Sebagai orang Wonogiri, saya berharap pabrik bisa didirikan. Soalnya biar ada harapan buat kerja di dekat rumah, nggak perlu jauh2 merantau.. hehehee.. Tentunya setelah lolos AMDAL dan ANDAL baru didirikan... Toh dari dulu juga pabrik semen kalau mau berdiri pasti banyak yang protes,, baru setelah berdiri dan tahu manfaatnya semua baru nyadar.. hehehe, mirip seperti di Baturaja, Cibinong, Tuban, dll.. Itu cuman opini sy bro hehehe
BalasHapusSebagai warga solo yang nggak punya rumah di wonogiri, saya cuman iba saja sama warga wonogiri yang rumah atau tanahnya di beli dengan harga murah untuk keperluan pabrik.
Hapussemua ada positif dan negatifnya.
Dan terserah saja wonogiri mau di bangun pabrik, wong rumah saya disolo.
Saya bukan ahli dalam hal ilmu lingkungan, ntar lihat aja perkembangannya.
Setau saya untuk karst tidak akan diganggu karena gunung sewu termasuk dalam kawasan bentang alam karst yang dilindungi. Untuk para caver tenang aja krn biasa nya pabrik semen sudah memiliki safety distance untuk tidak ada kegiatan penambangan di area gua Dan Sumber air....untuk gambar yang di madura bisa dipastikan itu penambangan rakyat yang tidak mengikuti faedah" pertambangan seperti reklamasi,penghijauan dll...
BalasHapusYa begitulah kaka.
HapusSemoga semua nggak serakah.
Amiiinn
bingung mau komentar apa, soal nya diriku juga kerja di tambang semen
BalasHapusNah loh,
HapusSantai aja Pak.
minimal memperkecil pengrusakan.
n ada tanggung jawab melkestarikannya