Tiba tiba saja saya teringat salah satu mata kuliah yang sempat menjadi momok anak mesin di ITS, MekGet biasanya kita menyebutnya. Mekanika getaran, atau sering di singkat MekGet, merupakan mata kuliah yang masih terngiang ngiang di benak saya. Bukan karena paham dengan mata kuliah ini, ataupun ngefans dengan dosennya. Tetapi memang sepertinya bekas bekas mata kuliah ini sudah tidak ada lagi di otak saya. Selain karena memang mata kuliahnya yang susah nya minta ampun, ditambah peran dosen yang memuakannya tingkat dewa. Alhasil, dengan cepatnya kenangan kenangan mata kuliah tersebut hilang tak berbekas di ingatan saya.
Walaupun demikian, ada beberapa hal yang masih tertanam erat di dalam benak ini. Salah satu contohnya mengenai teori teori yang tidak berhubungan dengan mata kuliah, ataupun guyonan guyonan para dosen yang malah sampai sekarang masih aktif menempel di otak saya. Salah satu yang membuat miris dan nggak bisa saya melawannya yaitu, pernyataan bahwa guru guru SD, SMP, ataupun SMA tidak mempunyai dasar kepastian dalam mengajar. Atau bisa dibilang banyak para guru yang mengajarkan sesuatu yang salah ataupun sesuatu yang belum teruji kebenarannya kepada murid murid muridnya.
Sore itu, saat mata kuliah perpindahan panas dengan dosen Bapak Dr. Bedjo, ST., M.Eng. yang merupakan salah satu ahli Heat exchanger di jurusan mesin ITS. Beliau melemparkan pertanyaan kepada para mahasiswa yang masih terlihat sayup sayup matanya.
"Kenapa Jemuran bisa kering????"
Tanpa berpikir panjang para mahasiswa pun langsung menjawab dengan lantang. "karena panas Pak!!!"
Memang benar, hal tersebut lah yang tertanam di dalam otak kita dari SD sampai sekarang, bahwa untuk menjemur pakaian basah agar bisa kering dibutuhkan panas dari sinar matahari. Tetapi itu bukanlah jawaban yang tepat dari seorang Engineer sejati.
Dan Beliau pun menjelaskan dengan sangat jelas, bahwa hal utama yang menyebabkan jemuran bisa kering karena terjadinya perpindahan massa dari pakaian ke udara. Jadi faktor Panas bukanlah hal paling utama dalam persoalan jemuran ini, karena air menguap pada suhu 100 derajat. Sehingga tidak mungkin jika suhu air di dalam pakaian mencapai 100 derajat lebih. Tak lain halnya karena terjadinya perpindahan massa tersebut. Salah satu contoh hal yang menyebabkan perpindahan massa misalnya kelembaban udara ataupun karena diberikan hembusan angin pada jemuran tadi.
Di atas kasur empuk di depan komputer yang belum mati seharian penuh. Adik saya mengajukan pertanyaan yang sebenarnya hanya mengetes saja. "Dalang G30S-PKI itu siapa?"
Ya sesuai dengan yang diajarkan jaman SMP dulu pas pelajaran sejarah, Saya berpikir bahwa dalang dari semua itu adalah PKI sendiri, dan akhirnya terjadi pembantaian dan pencidukan para anggota PKI.
Dan adik saya yang sekarang masih kuliah di jurusan sejarah fakultas sastra dan seni rupa di salah satu universitas terkemuka di Solo pun tak sabar menggurui saya. "Dalang dari G30 S PKI itu adalah CIA", Central Intelligence Agency atau sering disingkat CIA merupakan dalang dari peristiwa tragis pada masa Bung Karno tersebut. Sesuai yang dipaparkan oleh calon sejarahwan tersebut, otak dari pembantaian anggota anggota PKI merupakan pihak Amerika yang merasa takut dikarenakan kecenderungan Soekarno terhadap pihak Komunis (walaupun sebenarnya Soekarno di pihak yang netral).
Kalau masih ingat dengan Unisoviet, pasti tidak perlu dijelaskan lagi kenapa Amerika takut dengan kecenderungan Indonesia ke Komunis kan?
Dengan dukungan CIA, Soeharto berusaha mengulingkan kekuasaan pemerintahan Soekarno yang cenderung ke komunis tadi. Terjadilah pembunuhan kepada pihak pihak yang masih mendukung Soekarno di Lubang buaya. Letjen Ahmad Yani, Panjaitan, dan Harjono merupakan beberapa korban tersebut. Dan sebagai kambing hitamnya PKI lah yang disalahkan dalam pembantaian para petinggi petinggi tersebut. Padahal pihak Soehartolah yang menjadi dalang dalam peristiwa G30S PKI tersebut.
Rencana CIA pun berhasil, anggota PKI diciduk dan dibunuh secara massal, Indonesia terbebas dari komunisme. Pemerintahan Soekarno hancur dan pihak yang diuntungkan adalah Soeharto. Sampai sekarang banyak yang berpendapat bahwa PKI lah yang bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut. Dan memang itulah yang diajarkan jaman SMP saya dulu sampai sekarang,
Dari dua buah contoh cerita di atas Saya hanya mau belajar menulis tanpa gambar saja, kalau iya masih nggak teratur, nggak nyambung dan kurang sistematis mohon dimaklumin yak :p
Hehehehe
wah....terrnyata bener juga tuh penjelasannya. apa lg point pertama....
BalasHapusmasalah jemuran yak mbak :p
HapusBener, kalau jilbab tanpa panas pun bisa kering.
BalasHapusKarena angin2an. . . :D
Sinau lagi, ben tamba pinter, mas.
ah pret ah.
Hapusceriwis loh
adeknya ngetes dan menggurui kakaknya :D .
BalasHapusya gitu deh -_-
Hapusmaklum gue kan bukan anak sejarah -_-
hmmm... #manggut² aja dehhh
BalasHapusiya mbakkkkkkk -_-
Hapussaya suka judulnya kakak... indah sekali.. @_@ aku terharu..
BalasHapusterima kasih adik senior.
Hapussaya juga trenyuhhh dengan cuilan kata tersebut
pemikiran seorang engineer ya mas , hal skecil apapun harus di pecahkan kah ? hahaha :D
BalasHapushehehehe, nggak juga sih om :p
Hapusups ternyata saya juga masih bodoh :D
BalasHapusselamat yak kaka
Hapuskadang kita mikirnya yg simpel2 aja :D
BalasHapussetuju bu.
Hapusdan nggak setuju secara bersamaan
ilmu yang kita peroleh saat sekolah kadang terus melekat hingga dewasa, saat kuliah baru kita temukan penjelasan secara teoritis & ilmiah, karena masih banyak ilmu yang harus kita pelajari, terima kasih mas telah berbagi
BalasHapusiya mas bro, ladang udah terlanjur salah dan kaprah
Hapus