Touring Kuliner BBM (BCA Brompit Mania)

Touring merupakan sebuah kegiatan yang sering dilakukan oleh club club motor di Indonesia. Selain mempererat tali persaudaraan, kegiatan touring juga bisa bertujuan sosial. Sebagai contoh saja club club motor yang mengadakan donor darah, bakti sosial, ataupun sekedar memberikan bantuan sumbangan bagi korban bencana alam. Touring bisa dilakukan dari satu kota ke kota lain, ataupun dari satu negara ke negara lain. Nah kali ini saya mau sedikit cerita nih tentang pengalaman touring bersama Om Om keren BBM.

Baru kemarin itu saya ikutan yang namanya touring, walaupun sebenarnya sudah sering naik motor dari Surabaya ke Solo seh. Tetapi rasanya beda kalo naik motor bareng bareng dan jelas banget kalau kita yang touring serasa jadi penguasa jalan, wahahahaha. Kali ini saya diajak Bapak buat ikutan Touring ke Pantai, memang liburan di Solo kemarin sangat pas banget. Tanpa berpikir panjang, saya langsung mengiIYAkan ajakan dari Bapak tercinta. Namanya juga pengangguran yak, diajak kemana aja langsung berangkat, hehehehe.

Tepatnya tanggal 30 Maret 2013 Bapak bapak anggota BBM (BCA Brompit Mania) pada berkumpul di depan Kantor. Seperti biasanya jam Made Indonesia terbuat dari permen karet, jadi bisa molor dan mlendung mlendung kalo ditiup. Seperti anak muda pada umumnya, Bapak Bapak yang sudah berumur ini pada foto foto narsis bersama motor motor gedhe mereka. Yang asyik dari BBM, anggotanya terbuka bagi siapapun. dari Satpam sampai jabatan tertinggi kalau suka yang namanya touring bisa ikut. Mau pakai motor jenis apapun boleh, vespa, bebek, motor lanang, motor roda 10 juga boleh. Yang penting kerjanya disono.

Para om om BBM yang masih berjiwa muda berfoto bersama dan bersiap siap melakukan touring

Sebelum berangkat menuju tempat tujuan kita, yaitu salah satu pantai di daerah Selatan Gunung kidul. Om om ini pada memenuhin perut mereka dengan soto ES MASUK, salah satu warung makan di daerah Daleman Sukoharjo. Sebagai anak yang berbakti kepada orang tua, saya pun ikut membantu menghabiskan hidangan yang disajikan. Semangkok soto bertaburkan bawang goreng, dihiasi Sosis Solo yang mirip dengan tampilan Timlo. Pastinya nyam nyam banget deh.

Sotonya masih kebul kebul, pas banget buat sarapan di pagi hari menemani indahnya kota Solo

Salah satu point enaknya kalau ikut jalan jalan orang tua yaitu pastinya dibayarin makannya. Sudah bisa dianggap free lah kalo jalan jalan sama orang tua, hehehe. Sedikit komentar mengenai Soto Es Masuk di daerah Daleman kemarin, dari segi rasa sih sama seperti soto soto yang lain. Hanya saja ada yang berbeda sari soto ini, yaitu adanya tambahan Sosis Solo yang diiris tipis tipis mirip dengan timlo. Disajikan saat masih panas, dan dimakan pas pagi pagi seperti kemarin, ditambah segelas es teh manis. Hmmmmm, bikin ngiler deh kalau cuman ngelihat doank.

Jangan ngiler kalau liat nih Soto yak

Soto di Solo kebanyakan memiliki kuah yang bening, berbeda dengan Soto Lamongan yang sering saya makan di Surabaya ini. Kuahnya sendiri memiliki bahan baku kaldu ayam, berbeda dengan soto Lamongan yang cenderung bersantan, buthek, tapi enak juga sih. Selain dari tampilan, Soto Solo lebih Seger juga dibandingkan soto Lamongan, yang menurut saya pribadi agak eneg yak. hehehe.

Setelah kenyang akhirnya para Om om melanjutkan perjalanan menuju Pantai yang saya lupa namanya, hehehehe. Tentang perjalanannya saya skip saja, karena nggak ada fotonya. Intinya sih kalau touring itu menjunjung tinggi yang namanya safety riding, kekompakan dan tali persaudaraan. Dengan kode kode tertentu, melewati berbagai lubang di sepanjang jalan, dan akhirnya selamat sampai tujuan kita. Perjalanan 3 jam seakan terasa 15 menit saja kalau motoran bareng bareng. Apalagi anggota BBM kebanyakan memakai motor dengan CC besar, jadi ya seperti penguasa jalanan saja, wahahahahha. Wuzzz wuzzz dah...

Dan sesampainya di salah satu pantai setelah Pantai Baron, langsung ada yang pesen dimasakin ikan laut. Dasar saya yang nggak tau sopan santun, yaudah asyik Foto foto aja cewek yang lewat. Dengan optical zoom 30X membuat terlena tubuh ini, wahahahaha. Dan akhirnya, dipanggil buat makan lagi -_-

Nasi putih hangat ditemani ikan laut yang digoreng krispi dan sambal yang mantaph pedasnya

Secara keseluruhan, nasi putih dan ikan lautnya enak banget. Apalagi sambelnya yang yahud banget dah, dan ditutup dengan segelas es kelapa muda yang baru saja dibelah. Sempurna. DAN GRATIS T.T

Setelah selesai makan, akhirnya kita melanjutkan perjalan pulang. Sebelum pulang, para Om Om ini mampir terlebih dulu kesalah satu pantai di dekat Indrayani. Namanya Pantai Pok Tunggal kalau nggak salah, pantai yang sangat sempit jalan masuknya tetapi lumayan luas dan menarik pemandangannya saat sudah sampai disana.

Om om keyen pada foto narsis di pantai pok tunggal

Sebagai penutup, terlepas dari asyiknya touring dengan Om Om BBM, saya sendiri merasa agak miris dengan kondisi dua pantai yang saya singgahi kemarin. Sampah sepertimya pemandangan biasa disana, apalagi di daerah Pantai Indrayani yang dulunya masih sepi dan bersih. Sekarang sangat jauh berbeda, semakin ramai dan kotor. Semakin ramai suatu objek wisata, semakin banyak pula sampah yang berserakan.

Bukan masalah kurangnya fasilitas yang diberikan oleh pengelola, tetapi tentang kesadaran diri masyarakat dan pengunjung objek wisata tersebut. Nggak di kota, di gunung, di gua, atapun Pantai, semua sama saja.