Kempor.Com

Balekambang merupakan salah satu tempat wisata di Solo yang mulai menonjol. Dahulu saat saya masih unyu unyu, Taman Balekambang merupakan tempatnya orang pada pacaran dan mesum. Katanya simbah saat masih unyu juga, dulu balekambang itu tempat pentas wayang orang, kethoprak, dan berbagai kesenian di Solo. Tetapi saat saya masih unyu unyu, tempat tersebut hanya menjadi sebuah onggokan sampah tidak terawat. Masih teringat bangunan di tengah tengah taman yang terlihat hampir rubuh, yang konon merupakan tempat pentas wayang orang. Menurut sejarah, taman balekambang sendiri didirikan oleh KGPAA Mangkunagara VII pada 1921. Di tengah tengah kolam terdapat patung putrinya yang bernama Partini, maka dahulu taman balekambang sering disebut Partini Tuin. Dan sampai sekarang patung tersebut masih berdiri kokoh di tengah  tengah kolam.

Semenjak dilakukan perbaikan pada masa jabatan Pak Jokowi, Taman Balekambang pun mulai bersinar kembali. Sekarang Taman Balekambang sudah kembali mendapat pamornya, berbagai pertunjukan kesenian mulai aktif kembali. Di siang hari, Taman balekambang merupakan salah satu tempat nongkrong favorit para anak muda di Kota Solo. Dengan suasana rindang dipayungi pohon berusia ratusan tahun, membuat taman Balekambang ini cocok sekali sebagai tempat refreshing atau pun tempat rekreasi keluarga.

Dipagi hari kita bisa menikmati kesejukan kota solo, melihat pohon pohon besar, duduk menikmati sebotol mizone, ataupun bisa menyewa perahu kayuh untuk mengitari kolam. Bagi pecinta binatang, di Taman Balekambang memiliki beberapa koleksi hewan, seperti "kidang talung mangan kacang~ ~, ada juga monyet, kuda dan sebagainya. Tetapi kalau mau lebih lengkap lagi bisa masuk ke taman Reptil, di dalam sana terdapat berbagai binatang aneh yang patut unutk dilihat (ongkos=Rp5ribu). Saran saya sih mending ke Pasar Burung Depok yang jaraknya nggak jauh dari Taman Balekambang, lebih komplit deh.

Kadang apabila beruntung, kita bisa melihat anak anak kecil pada latihan tari di panggung terbuka. Di Siang hari, panggung terbuka digunakan untuk latihan para penari. Dan malam harinya, Panggung terbuka digunakan untuk pertunjukan tari. Bagi anda yang suka melukis, tiap hari minggu ada sesi melukis secara live di Taman Balekambang. Untuk prosedur ikutan nglukisnya saya kurang tahu, tetapi kalau mau nonton orang dilukis dipersilahkan dengan bijaksana.

Taman Balekambang merupakan warisan dari leluhur (lebay) yang wajib dilestarikan oleh setiap warga Solo. Apa salahnya datang seminggu sekali untuk menikmati pertunjukan tari di panggung terbuka secara gratis. Ataupun hanya beristirahat sejenak menikmati semilir angin sepoi sepoi di bawah rindangnya pohon tua saksi hidup sejarah kota Solo.

Bagi anda yang dari luar kota, cukup naik becak dari terminal Tirtonadi ataupun stasiun Balapan. Masalah tarif bisa dinegosiasikan, tergantung pak Becaknya. Karcis masuk taman Balekambang Nol Rupiah alias gratis, dan bagi pengendara motor ditarik uang parkir 2 rebong saja.