Akhirnya tadi sekitar jam 8 pagi sampai juga, di kost capek dan lelah perjalanan 5 jam di bus. Selama perjalanan tidak ada hal yang menarik yang bisa saya ceritakan, hanya duduk dibelakang paling pojok sendiri, diam, sambil menahan rasa pusing mau muntah. Kali ini saya naik bus MIRA, saya terlalu kapok naik bus Sumber Kencono yang sekarang sudah ganti nama menjadi Sumber Selamat. Walaupun sudah ganti nama tetapi ya sama saja, supirnya masih ngimpi menjadi pembalap Formula 1 tapi ndak keturutan. Saya naik SK baru 4 kali, 2 kali sewaktu dulu lomba di PATAGA (untag), dan 2 kali baru baru saja kemarin ( saya sudah kapok).
Kemarin sebelum balik ke SBY agak bingung mau bawa oleh oleh apa, soalnya kalau beli Serabi, gudeg, ataupun timlo Solo ndak tahan lama, paling 1 hari sudah bau belum lagi mbawanya nanti gimana, masak dimasukan daypack (bau coy). Selain itu kalau beli oleh oleh makan seperti bika ambon Larizo, nanti habis banyak :D, dikos saya saja ada 7 orang masih ditambah di kost temen saya 8 orang, total 15 bungkus bika ambon whaa.. ndak punya duit nie, belum cair duitnya..... :p, akhirnya ada ide bawa daging kurban saja, hahahaha, hemat beb.
Setelah semua barang disiapkan, sektar jam 12 malam saya packing dan langsung berangkat ke terminal tirtonadi solo tak lupa pamitan saya bapak, hehehehehe. Sampai di terminal saya ditanya petugas loket, "vespanya kemana mas? ada vespa ndak mas?" Dengan pedenya langsung saya jawab, "di surabaya pak, ada yang jual pak 1,7jt vespa super tahun 70". Dalam pikiran saya "Emang wajah saya seperti makelar?". Ternyata bapaknya kenal dengan helm chip yang sering saya pake' naik vespa waktu dulu di Solo. Atau memang muka saya sudah mirip makelar vespa, hahahahaha. Setelah ngobrol 15 menit saya langsung naik bus dan duduk paling belakang pojok kanan, tempat favorit saya kalau naik bus.
Sampai di terminal bungurasih surabaya seperti mimpi, hawanya enak banget, dingin dan sejuk. Mendung dan suasananya mirip tawangmangu karanganyar. Tanpa berpikir panjang lebar langsung naik bus jurusan Bratang dengan muka bantal masih ileran, dan naik line S menuju keputih. Sekitar jam 8an saya sampai kost dengan jalan yang masih basah diguyur hujan. Ternyata kost masih sepi mungkin masih pada pulkam kali, langsung cuci muka, hidupin kompie, tidur (suasananya mantaph buat tidur).
Trus cerita daging sapinya mana?
Dikarenakan bingung alur ceritanya, dan daging sapinya tidak jadi di makan bareng bareng gara gara pada pulang kampung, pembahasan daging sapi goreng ala ibu saya tidak jadi di bahas. hahahaha.
Selamat makan, sapa yang mau? :p
Selamat makan, sapa yang mau? :p
yah pembaca kecewa tidak ada cerita sapi goreng :D
BalasHapushahahaha R10 TAR bisa saja.
BalasHapusyang penting maem daging sapi di kost. jarang jarang low...